Petang terlalu pekat
Hanya Gelap mendekap kita berdua
Ada satu titik yang terlihat
Namun justru memperkelam malam
Mata berkaca-kaca mu yang membiasSepersekian detik kemudian jatuh tak terkendali
Ironis
Bukankah kau yang memaksaku melangkah pergi ?
Kau yang menunjukkan arah untukku menjauh
Membawaku melangkah ke ruang pilu
Seperti berjalan diatas pecahan kaca
Setiap langkah memunculkan kepedihan
Kau sudah jauh di belakang menjadi memori
Aku jatuh berkali kali
Membawa patahan patahan hati
Menuju arah yang kau yakiniLalu untuk apa perasaan kalutmu itu ?
Apakah itu bentuk kasihan atas penderitaan ku yang menyedihkan ?
Atau untuk rasa bersalah ?
Sudahlah, itu hanya raut palsu untuk menyempurnakan lakon
Pengalaman memberitahuku.
-sil
KAMU SEDANG MEMBACA
Jejak Sajak
PoetrySajak ini tercipta saat petang ditemani kalut dengan rasa pilu yang terpecah. Merupakan untaian - untain cerita dari sendu dan tawa yang membiaskan candu. Tertulis menjadi puisi yang ditujukan bukan untuk menambah lara tapi untuk mewakili rasa. •...