Dimalam dimana hujan dan petir menggelegar, seorang pemuda sedang berusaha berlari dari kejaran sekumpulan kultivator.
Setelah berlari selama berbulan bulan sampai Dantian*nya kering, pada akhirnya pemuda itu pun berhenti di sebuah tebing yg sangat dalam.
'Kenapa harus lembah ini!!' Muka pemuda itu pun pucat sambil melihat ke bawah. Lembah ini merupakan Lembah Seribu Kematian, dikatakan bahwa lembah ini telah menelan banyak orang dimasa lalu dikarenakan ada rumor yang mengatakan bahwa tempat ini penuh harta, tetapi tak satupun yang kembali.
Datang massa yang tujuannya terlihat tidak baik yang di pimpin oleh pria paruh baya yang terlihat ganas dan berjenggot tebal, melihat dia berhenti iapun tertawa.
"Hahaha, kau tidak bisa terus berlari nak Kemanapun kau pergi!" Ujar Pria tersebut.
Lalu seorang pemuda lain yang terlihat lemah lembut datang mendekat.
Sambil menunjukkan muka mengejek pemuda lembut itu berkata. "Shen Lin, menyerahlah dan serahkan senjata ilahi legendaris itu. Tidak ada gunanya berada di tanganmu!"
"Shang Yu! Hal yang aku sesali dalam hidup ini adalah mempercayaimu. Kita tidak pernah terlibat dendam apapun jadi mengapa kau melakukan ini?" Ujar Shen Lin dengan raut muka dingin.
Shang Yu tertawa dengan muka mencemooh. " Jadi bagaimana jika aku melakukan ini? Sheng Lin! tidak perlu bertingkah naif! Seharusnya senjata tersebut milikku jadi mengapa
aku harus menjelaskan hal tersebut?""Hahaha, Ini diberikan oleh guru kepadaku. Apa kau ingin melanggar perkataan guru?". Suhu di sekitar semakin menurun, dimata Shen Lin terlintas kebencian dan kedinginan yang sangat dalam.
"Jadi bagaimana kalau aku melanggar? Orang tua itu sudah lama mati! Paman Li aku harus merepotkan mu untuk membunuh orang ini". Shang Yu melihat pria paruh baya tersebut.
"Hahaha tidak masalah selama aku bisa mendapatkan yang aku inginkan. Nak, menyerahlah! Mungkin aku bisa membunuhmu dengan mayat utuh". Dengan tingkah yang sombong, Paman Li menunjuk ke Shen Lin.
Tanpa basa basi Paman Limulai melesat dengan kecepatan meteor menuju Shen Lin.
"Cih! Tidak akan kubiarkan kalian mendapatkannya sekarang ataupun nanti!". Lalu Shen Lin melompat ke bawah tebing tanpa keraguan sedikitpun.
"Sial! Hentikan dia, jangan biarkan dia lolos!". Warna muka Paman Li memucat seputih kertas. Dengan murka, dia memerintahkan kepada anak buahnya dengan terburu - buru.
Tapi sudah terlambat, karena Shen Lin sudah jatuh sangat dalam kebawah.
"Cari dia sampai ketemu, jika hidup aku ingin melihat tubuhnya, jika mati aku ingin melihat mayatnya, utuh!"
Ucap Paman Li dengan kemarahan yang ekstrim.Anak buahnya dengan pahit mencari jalan kebawah sambil mencari tubuh Shen Lin yang keberadaannya tidak di ketahui.
"Paman Li, bagaimana ini? Kita harus menemukan benda tersebut bagaimanapun caranya!" Shang Yu memiliki jejak kepanikan yang sangat jelas.
"Kau bocah tidak berguna! Tentu saja kita harus menunggu sampai benda itu ketemu" teriak pria itu sambil memelototi Shang Yu.
Shan Yu pun hanya bisa membenci bahwa ia tidak bisa lebih cepat mendapatkan benda tersebut.
Mereka pun pergi dengan tangan hampa, tidak ada yang melihat bahwa ada jejak cahaya yang melintas sangat sangat cepat.
Ada seorang pria terlihat megah dan agung sedang melihat kebawah.
"Hm? Anak yang menarik, anggap kau beruntung nak aku akan menolongmu".
Seberkas cahaya muncul di tangannya. Lalu hal yang menakjubkan terjadi, tercipta ribuan simbol yang terlihat kuno dan megah yang sangat banyak.
~~~~~~~~~~~
Beberapa saat kemudian di sebuah kediaman, ada seorang pria ganas yang sedang memukuli seorang anak yang terlihat kurus dan tak terawat.
"Rasakan itu bocah! Di kehidupan selanjutnya ingat jangan pernah menyinggung nona muda!" Cerca seorang pria sambil dengan ganas memukuli bocah tersebut. Lalu dia pun meninggalkannya.
Bocah tersebut sudah diambang kematian. Tetapi tidak ada yang menyadari bahwa mata yang tertutup tiba tiba terbuka dengan tatapan tajam.
"Apa yang terjadi? Bukankah aku seharusnya sudah mati?" Gumam bocah itu sambil memegangi kepalanya yang masih sakit.
Siapa lagi kalau bukan Shen Lin?
Dengan penuh rasa syukur, ia berpikit
' Siapa yang mengira aku masih hidup? Tunggu saja Shang Yu, jangan mati sebelum aku kembali! 'Lalu kepalanya pun berdenyut yang membuatnya sangat kesakitan. Banyak memori muncul dalam pikirannya.
"Oh, anak ini memiliki nama yang sama denganku. Kasihan sekali nasibnya, biar kubantu membalaskan dendam mu!". Adapun mengapa ia akan melakukan itu, dikarenakan Kultivator selalu terikat dengan yang namanya Sebab Akibat.
Bocah tersebut berjalan menuju kasur sambil terhuyung - huyung, ia pun mengingat sesuatu.
"Tetapi pertama-tama aku harus mengobati luka ini terlebih dahulu". Gumam bocah itu dengan banyak pikiran berkelebat di kepalanya. Dengan lamban dia keluar menuju hutan untuk mencari tanaman obat.
Pertama - tama dia mencari di sekitar gulma yang tinggi untuk melihat apakah terdapat tanaman herbal, beruntung dia menemukan beberapa yang bisa di pakai untuk penyembuhan.
Kemudian dia masuk lebih dalam ke hutan dan menemukan sesuatu yang aneh.
Srek... Srek...
Dengan waspada dia mengangkat batu yang baru diambilnyadengan sigap ia melempar batu tersebut,
Terdengar suara benda jatuh, lalu dia mengecek apa yang ada di balik semak tersebut, yang tak di sangka ternyata Ayam Roh.
" Bagus! Tidak kusangka bisa menemukan Ayam Roh yang pemalu semudah ini ". Gumam Shen Lin sambil mengikat kaki Ayam Roh tersebut.
Adapun kegunaan Ayam Roh, merupakan komoditas yang bisa dibilang agak langka dikarenakan sulit di buru
Dan merupakan tonik yang baik untuk penguatan tubuh.Sebelum dia bisa tenang, Shen Lin mendengar suara dentuman yang sangat keras
BOOM! BOOM!
Dia bergegas untuk melihat apa yang terjadi di arah suara tersebut...
Author's Note:
*Dantian : Adalah tempat berlumpulnya energi seseorang, dalam hal ini Kultivator
Sorry kalau masih acak-acakan, maklum masih baru jadi tolong kasih saran yg mendukung ya kakak sekalian... [^_^]_/
KAMU SEDANG MEMBACA
The Greatest Cultivator
FantasyShen Lin adalah kultivator berbakat sejak kecil, ia sudah mencapai ketinggian kultivasi saat muda yg dimana orang orang hanya bisa memandang. Tapi sepupu yg dia anggap bisa dipercaya mengkhianatinya dan membelot, sejak saat itu dia bersumpah bahwa i...