02

19 6 6
                                    

~ijinkan, semua berjalan sebagai mana biasanya~

Raejin masih fokus dengan dirinya, baju yang dipakainya ia dapatkan ketika june memberinya sebuah kado dihari ulangtahunnya

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Raejin masih fokus dengan dirinya, baju yang dipakainya ia dapatkan ketika june memberinya sebuah kado dihari ulangtahunnya. Rae sangat bertrima kasih karna tuhan memberi laki laki seperti june, ahh june bukan pacarnya. Dia hanya menganggap raejin sebagai adik kesayangannya.

~ooh corp~
Disinilah rae, di depan gedung yang menjulang tinggi membelah langit, ketika masuk gedung itu. Beberapa pasang mata dengan sangat terang terangan menatapnya, beberapa orang memujinya. Dan sisanya menghujatnya
"Aku rasa hari ini akan menjadi hari yang sangat panjang"

Raejin terus menatap pintu tempat CEOnya berada. Ketika rae berbalik tepat dibelakang rae, ternyata CEOnya tepat berada dibelakangnya.

"Aww, maaf bos saya tidak bermaksud" rae tertunduk karna merasa bersalah

"Arghh shit adikku tersentuh" batin sehun

Tanpa pikir panjang sehun mengusir rae tanpa melihat wajah raeji "awas, pergi duduk di kursimu"

Keadaan kembali seperti biasa. Tapi tidak dengan sehun, disinilah sehun dengan segala pikirannya "arghhh, ada apa dengan diriku, sepertinya dia terlalu menggoda, hari ini kau sekretarisku, mungkin selanjutnya kau hanya budakku"

Baru beberapa hari. Tapi pekerjaan raejin sangat sangat memuaskan.

~rumah raejin~

"RAEEEEE, dimana anak bodoh itu, RAEEE, AYAH PERLU UANG" teriak ayah rae

"Iya ayah, ada apa ayah, maaf tadi aku terlalu fokus dengan tugas tugasku" rae menghampiri ayahnya
"Aku tidak perduli, ayah perlu uang, berikan cepat" rae sebenarnya ingin menolak karna bahan masakan bulanannya blm semua ia beli "oiii, kau mendengarku? Berikan cepat"

" tapi ayah" blm selesai ia menjawab ayahnya sudah melayangkan tangannya dan menampar pipi putih raejin "dasar tidak berguna, membusuklah kau di rumah ini"

Raejin terus menangis mengingat kata kata ayahnya, laki laki itu masuk kerumah raejin, ia mensejajarkan tubuhnya dengan tubuh raejin. Dan memeluk tubuh kurus raejin
"Berhentilah menangis, wajah cantikmu jadi jelek kan" "hiks, hikss, berhentilah mengejekku" rae terus menangis dan memeluk tubuh laki laki itu.
"Sudah berhenti menangis, ayo jalan jalan, jangan cuman sibuk bekerja" "tunggu, aku akan ganti baju dulu, kak june tunggu di mobil aja" ya june nama laki laki itu. June selalu ada ketika rae merasa terpuruk. Dan rae selalu menganggap june adalah tolak ukur dalam mencari pacar

TBC




SICKTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang