A1

88 6 0
                                    

Senandung kecil itu terdengar sangat merdu namja dengan mata doe itu sesekali tersenyum dengan ceria.

Kenalkan ia Jungkook. Jeon Jungkook berusia 18 tahun, diumurnya yang masih terbilang muda tidak bisa dikatakan selalu bahagia. Ia anak kedua dan mempunyai seorang kakak yang tak kalah rupawan darinya. Hidup Jungkook bisa terbilang sedikit istimewa. Jeon Sehun, sang ayah sangat menyayangi Jungkook. Sehun selalu bilang bahwa Jungkook adalah bayi yang sesungguhnya dengan wujud yang indah berbadan bongsor dan tentu saja sedikit montok-ah memang montok ternyata.

Jungkook anak sekolah menengah atas, bentar lagi dia akan lulus dan merayakan pesta kecil.

Hidupnya sebenarnya sangat monoton, kalau sedang libur Jungkook akan menghabiskan waktu menyetel kartun berjam-jam sampai kadang ia lupa tidak mandi. Hehe tapi Jungkook tetap wangi, cium saja. Tapi kalau berani, hehe.

Jungkook punya seekor singa kecil yang selalu ia bawa kemana-mana. Jangan kaget, itu bukan singa betulan hanya boneka singa hehe.

Katanya Jungkook akan sangat sedih jika Yeonguk hilang, bisa-bisa bayi besar itu mengamuk dan mogok makan. Untuk hal dua itu sepertinya tak akan terjadi, Diingatkan lagi. Jungkook itu bayi besar coba saja seorang bayi mengamuk. Pasti aneh dan tak akan terjadi. Apalagi soal mogok makan, Jungkook ahlinya dalam menampung semua makannan kesukaannya. Dia bahkan mungkin bisa makan Ice Cream Banana satu truk. Bercanda, bisa-bisa nanti Jungkook kehilangan gigi kelincinya.

Jungkook melangkahkan kakinya memasuki kelasnya.

Jangan lupa siul-siul usil yang ia dapatkan disepanjang koridor sekolah.

"Uri Kookie hari ini mau makan apa? Bamie harus ikut ya."

Jungkook sedikit tertawa.

"Kookie bawa bekal Bamie. Bamie ingin makan bersama?"

"Hmm? Boleh..? Tumben kau menawariku begitu. Pasti ada maunya."

"Tidak, Kookie hanya sedang senang hari ini."

"Ah Bamie tidak mau, nanti Kookie tidak kenyang."

"Kata Appa, Kookie harus sering memberi kepada yang membutuhkan."

"Hahahaha"

Jungkook dan Bamie menoleh mendapati Mingyu yang tertawa tiba-tiba. Bamie merengut.

"Benar-benar. Bamie itu memang membutuhkan kasih sayang yang banyak. Iya kan Jungkook?"

"Ne... apa Mingyu mau juga?"

"Ani-aku juga bawa bekal. Kali ini sepupumu berbaik hati padaku."

Kali ini Bamie yang tertawa meledek.

"Tumben sekali si ratu judes mau membawakan bekal untukmu. Biasanya dia akan merebusmu dengan kalimat pedasnya."

"Hush, Bamie tidak boleh begitu. Wonwoo hyung itu sangat baik."

"Yayaya itu hanya berlaku untukmu sayang dan Yoongi Hyungmu."

"Hehe, bahkan tidak untuk Mingyu juga ya Bamie?"

Mingyu hampir tersedak air ludah sendiri, bukan kesal. Dia bahkan ingin memeluk Jungkook saking gemasnya. Terkadang Jungkook bermulut pedas juga, hanya saja dia tak sadar melakukannya. Jadi ya Mingyu tak bisa marah pada bayi besar, kalau si bayi sampai menangis itu menyusahkan katanya.

Pernah Mingyu menangisi Jungkook, dan Jungkook bersedia memaafkan tapi ia harus dibelikan sprei baru dan selimut baru pokoknya harus lengkap dengan gambar Iron-man. Jangan lupa Jungkook tak meminta satu. Tapi 50, uang Mingyu untuk membeli rumah bersama kesayangan raip begitu saja. Gak deng bercanda, kelinci itu cuma minta 5 tapi bermotif beda. Iya, yang satu Iron-mannya harus begini dan yang lain begitu. Padahal sang Eomma membelikan banyak sprei bermotif tapi Jungkook sangat suka sprei Iron-man.






.

Dilain tempat.

"Sudah aku bilang aku tak mencintainya Jim."

"Lalu buat apa kau masih terus bersamanya Tae?"

"Apalagi? Kau tau sendiri wanita itu tak mau ditinggalkan." Sambil mengelus rambutnya gusar, Taehyung. Kim Taehyung usia yang terbilang masih muda, iya baru 26 ko. Jangan tanya kenapa ia masih betah dengan status tidak jelas bersama pacarnya. Hm bisa dibilang Taehyung hanya tidak mau membagi hati kepada yang lain. Ia masih jatuh cinta hanya pada ibunya.

"Kalau tidak mau yaa kau abaikan saja. Lalu berkencanlah dengan rekomendasiku. Bukankah dia imut?" Jimin sedikit melonggarkan dasinya. Bertahun-tahun kerja menjadi tangan kiri Taehyung juga membuatnya betah menjomblo.

"Jim....sungguh kau sangat berisik."

"Yak! Kan aku hanya memberi saran. Jangan sampai menyesal, atau aku yang akan memacari si cantik itu?"

"Terserah maumu." Taehyung bukan tinggal enak menduduki posisi tertinggi diperusahaan Kim's Group. Ia telah menggali ilmu sangat dalam. Bahkan ia pernah hanya menjadi kepala dept. arsip. Sang ayah Kim Chanyoel sering sekali memberinya pelajaran khusus, agar Taehyung tak lemah mental.

"Arraseo, aku akan dapatkan dia." Gumam Jimin pelan, tapi jujur saja Taehyung masih bisa dengar bahkan ia menghela napas.

Taehyung tertarik, tapi ia masih bersikukuh kalau ia hanya butuh seorang wanita. Iya, btw yang Jimin kenalkan itu seorang pria.

Ah tapi Taehyung berfikir itu hanya anak kecil.

Taehyung bukan pedofil, perlu diingatkan pada Jimin.

Taehyung pergi dari gedung kantornya yang menjulang tinggi. Entah kakinya mengajak ke salah satu pusat perbelanjaan. Taehyung itu definisi tampan tapi agak absurd. Padahal tadi sempat bilang pada Jimin bahwa ia agak lelah dan ingin tidur. Tentu saja tidur dikantornya.

Sekitar 15 menit Taehyung bingung ia mau melakukan apa, jadilah Taehyung berniat untuk jalan-jalan. Tak perlu lama Taehyung sudah sampai ditempat tujuan, ia langsung memasuki salah satu sorum pakaian ternama.

Matanya melirik terkejut mendapati seongok kelinci mungil sedang kebingungan didepan fitting room. Hehe kaga lah bercanda.

"Aduh bagaimana ini?" Gumamnya sambil mengigiti kukunya tak lupa kakinya ia hentak-hentakkan kecil.

Taehyung memperhatikan pria itu sambil menelaah dengan benar, ia seperti pernah melihat disuatu tempat tapi tak yakin melihatnya dimana.

Yang diperhatikan tak sadar, masih dengan tampang kebingungan dan gugup setengah mati.

"Apa kau masih lama menggunakan fitting roomnya?"

Jungkook menoleh kaget, disana ada pria ekhem tampan sedang menegurnya.

"Oh Tuhan! Bagaimana ini?" Batinnya.

"Heii?" Ulangnya lagi.

"Ah iya, ada temanku didalam tuan." Balasnya tambah gugup, takut ketahuan sebenarnya didalam sudah tidak ada siapa-siapa.

"Oh temanmu. Baiklah, aku menunggu giliran." Si pria itu duduk di bangku tunggu tepat dibelakang Jungkook.

"Aduh, kenapa omnya duduk disitu. Bamie kemana ya? Tadi kan lagi coba baju disini. Ko ilang sih" dumelnya pelan, nitra Taehyung-si pria ekhem tampan- mendengar sedikit.

"Kau bicara apa?"

"A--aa..anu. Singaku belum makan. Ah iya! Singaku belom makan om!"

Taehyung mengernyit aneh, menatap Jungkook dari atas sampai bawah.

Bocah ini? Si bocah ingusan ini? Singa dia bilang? Dia perlihara singa?

"Singa?"

"Iya om singa! Kookie punya singa dirumah."

"Kookie siapa?"

"Kookie." Sambil menunjuk dadanya.

Taehyung yang masih dengan bingungnya mengikuti arahan Jungkook.

"Kookie?" Tanyanya ulang mengikuti tingkah Jungkook.

"YAAAAAKKKKKKK!!!!!!"




Unzel-ajr ©
Januari, 2019
Go public: November 29, 2019.

Bentar lagi juga hiatus wkwk.
Tbc?

My BabyBoy | KTH-JJKTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang