Tadinya aku bersih keras menyuarakan namun kenapa selalu terabaikan untuk kata mengalah,
Baiklah sekarang aku berterus terang dan ingin tetap kalah pada sebuah debat yang nantinya kau menangkan,
Ada apa dengan engkau, wahai dinda?! Kini kau telah mulai terbiasa dengan kekalahan,
Apa benar kau belajar mengalah?! Sudah aku saja, ternyata kau mulai beranjak dewasa
Sementara kau duduk diam sendiri dan aku memperhatikan,
Untuknya takkan ada kata dari lelah, biarkan sesuatu dari dalam dada dan fikiran bekerja sesuai kehendaknya dan jangan pernah katakan kamu sendirian
Keisenganku hari ini, pada tanggal cantik nan unik 19 01 02 19,
Ku ingin mempuisikan menggantikanmu yang selalu mempuisikanku,
Jika kurang bagus; tak ubahnya ku tak peduli, dan ini adalah puisi pertama untukmu,
Dimulai dari kurang dari 33 hari lagi; entahlah yang penting kau telah abadi dalam hati
-Dein
KAMU SEDANG MEMBACA
33 Hari Untuknya
Poetryada cerita tentang dia yang selalu ingin aku ceritakan, takkan pernah habis malah akan menjadi abadi; disetiap kali disuarakan, kau akan menjadi bagian yang takkan pernah terlupakan -Dein