Berkah Kentut

88 0 0
                                    

part 2

Dengan nada ringan fulan menjawab "hari ini kamu tidak usah masak.., aku di undang oleh pak karman untuk memimpin acara syukuran tahlil di rumahnya" sambil memakai kopiah dan akan siap berangkat pagi itu.

"tapi untuk sarapan anak-anak bagaimana?" isterinya menjawab kalimat fulan.

"cuma sebentar kok, ini aku mau berangkat. paling cuma 20 menit untuk doa berjamaah.." kata fulan lagi.

"yasudah, nanti cepat pulang. kasian anak kita nanti kelaperan" istrinya mengiyakan.

Sudah menjadi adat dalam masyarakat jawa jika ada anggota keluarganya ada yg meninggal, maka akan di adakan tahlilan untuk mendoakan almarhum/almarhumah.

Tibalah fulan di rumah ahlul bait (keluarga yg mengadakan tahlilan). Setibanya fulan ternyata orang-orang yg telah diundang telah berkumpul, tinggal menanti si fulan yg akan memimpin doa. karena fulan termasyhur sebagai ustadz di kampungnya.

Acara dimulai dengan doa yg di bacakan oleh fulan dan di ikuti oleh jamaah yg hadir. Setelah kurang dari 10 menit, tiba saatnya fulan untuk membacakan doa penutup. Namun pada saat fulan akan memulai, tiba-tiba saja terdengar suara "prepeeet..broottt". Sontak seluruh jamaah terpelongo mendengar suara tersebut, tak terkecuali fulan.

Merah sangat muka fulan, padahal dari awal ia memimpin doa sampai mendekati akan doa penutup ia menahan kentut sedari tadi. Namun apalah daya, kentutnya sudah terlanjur keluar.

"bapak-bapak, saya mohon maaf.. karena saya sudah batal, untuk melanjutkan doanya biar pak Solihin saja". kata fulan dengan sedikit malu pada jamaahnya. Dan doa pun dilanjutkan oleh pak Solihin, sementara fulan pulang dengan rasa malu.

Alhasil setelah sampai dirumah, fulan pun langsung disambut oleh sang isteri. Namun nampaknya si isteri kaget karena melihat suaminya pulang dengan tidak membawa sesuatupun. Karena biasanya kalau habis menghadiri tahlilan itu pulangnya membawa makanan dan sembako dari ahlul bait sebagai tanda terima kasih telah mendoakan.

"mas, katanya habis tahlilan?" tanya isterinya

"iya.." jawab fulan.

"lalu mana bawaanya? anak kita udah nunggu dari tadi".tuntut sang isteri.

"maap bu, aku pulang lebih awal sebelum acaranya selesai.." jawab fulan lagi.

"terus anak-anak mau dikasih makan apa? mas sih terlalu mengandalkan. coba kalo tadi pagi aku masak, mas kan bisa pinjam beras sama adik mas". kata isterinya dengan nada kesal dan muka jutek.

"yasudah, aku pergi pinjam beras sama adik buat kamu masak hari ini" fulan coba menenangkan isterinya dan bergegas pergi.

Selama dalam perjalanan, fulan terus ngedumel mengumpat si kentut seperti orang gila."dasar kentut sialan, coba tadi kamu tidak memaksa keluar tentu aku sudah dapat makanan untuk anak isteriku di rumah". Terus saja si fulan memaki kentutnya sendiri.

Sudah separuh berjalan menuju rumah adiknya, tiba-tiba terlintas dalam pikiran fulan akan hutangnya yg sudah banyak pada adiknya. Dalam hati fulan bergumam "sudah genap sebulan aku berhutang beras dan uang pada adikku, apa sekarang aku akan minta lagi? aku malu menanggung hutang.. apalagi jika gajiku bulan ini kena rapel?? bagaimana aku membayar hutang pada adikku nanti?" dialog fulan pada dirinya sendiri.

Pikiran kalut si fulan akihirnya membawa dirinya berjalan lain dari tujuan. Setelah menghentikan langkah, ia pun tersadar akan dirinya berada. Rupanya fulan berada di tepian sungai. Ia terduduk sejenak di bawah pohon pinggir sungai itu dan mulai merenungkan akan nasib dirinya.

Desiran angin dan rindangnya pohon nampaknya membuat nyaman si fulan dalam lamunanya, hingga tak tahu kalau sedari tadi ada yg memperhatikan dirinya.

"ehmm" nada suara dari atas pohon mengagetkan fulan.

"hei, siapa kamu??" tanya fulan dengan nada kaget.

Ternyata ada seseorang yg duduk diatas pohon, tepat diatas tempat duduk fulan. Fulan pun terpana heran, karena sebelumnya ia tidak pernah melihat sosok seperti itu. Sosok yg menawan berwajah cantik namun berperawakan gagah. Mungkin jika disamakan lebih condong pada banci cantik.

"apakah juragan tidak mengenal saya?" tanya sosok tersebut.

"kenal? ketemu saja baru sekarang. kamu bilang kenal?!" tegas fulan.

"saya kentut juragan.., yg keluar waktu juragan memimpin tahlil" sosok itu bilang.

"ooo... jadi kamu?! kenapa kamu keluar pada waktu yg tidak tepat?!" bentak fulan.

"maap juragan.., abisnya saya udah ingin keluar sekali. karena saya udah dandan dan udah pakai parfum, pengen keluar jalan-jalan" timpal si kentut.

"ya, gara-gara kamu aku jadi di omelin sama isteriku dan anakku tidak bisa makan" sahut fulan dengan kesal.

"iya deh gan.., saya minta maap.." dengan nada memohon si kentut bilang.

"maap sih gampang, tapi bagaimana anak dan isteriku? mau makan apa mereka? sedangkan hutangku sudah banyak pada adikku. dan yg lain tidak bisa aku hutangi." dengan muka sedih fulan menjelaskan.

"baiklah kalau begitu, utuk permintaan maapku apa yg harus aku lakukan?" si kentut berharap akan di maapkan oleh fulan.

"pokoknya aku minta ganti rugi" kata fulan.

"ganti rugi dalam bentuk apa gan?" si kentut bertanya.

"aku ingin jadi kaya. dan aku ingin makanan enak" fulan menegaskan.

"baiklah" kentut menyetujui keinginan fulan.

"aku serius dan akk.. ku.... hei,, kemana kamu kentut??" sangat kaget dan bingung si fulan karena mendapati kentut sudah menghilang.

Dengan tubuh lemas fulan pun pulang, dia membayangkan akan reaksi isterinya jika mendapati dirinya pulang dengan tangan kosong. Namun fulan sadar akan resiko yg di dapat nanti oleh isterinya. Ia pun pasrah.

Sesampainya di rumah, fulan nampak heran karena mendapati rumahnya sepi. ia pun masuk untuk memastikan sedang apa isteri dan anaknya. Keheranan fulan semakin maksimal ketikam mendapati meja di ruang tamu penuh dengan makanan enak dan buah-buahan. Fulan pun memanggil isterinya "istriku.. istriku!" dengan panik dan penuh tanda tanya ia mencari isterinya.

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Aug 30, 2014 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

Berkah KentutTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang