Breem....breemm...Tiiiiiiiiid... tiiiiiiddd.. tiiiiiidddd
"ANNYAAAAAAA!!! AWAAAASS!!!!!" Teriak Dea, kaget melihat mobil distributor minyak melintas di depan mobil yang dikendarai olehku dengan kecepatan yang maksimal. Dea berusaha membantuku menghindari Truk itu dengan menarik stir, namun...
Druuuaaaammm..... BOAAAMMM.... Terbentur, mobilku terbentur dengan truk itu. Aku gagal mengendalikan kendaraan yang kubawa ini.
...
Ahhwww, kepalaku? Darah bercucuran, kaki tidak bisa kurasakan, tanganku tersangkut dan bagian mataku sangat sakit, sangat sulit untuk membukanya. Dan Dea, keadaannya sangat parah kepalanya tertusuk dan lehernya tertindih.
Hancur, mobilku hancur. Ledakan hebat dihadapanku. Semua kendaraan yang melintas terhenti. Ramai-ramai orang menghampiri. Polisi dan tim medis datang menangani. Aku sadar kecelakaan telah terjadi menimpa diriku dan Dea temanku.
Mobilku hampir terbalik petugas segera menyelamatkan kami satu persatu dan aku rasa Dea telah dibawa oleh petugas sedangkan aku masih disini menahan sakit. Tidak ada kekuatan dari dalam tubuh untuk berusaha keluar sendiri, semuanya tidak bisa kurasakan seolah saraf-saraf tubuhku terputus. Tim Medis dan polisi datang dengan penuh keresahan sepertinya mereka sangat kesulitan untuk membawaku keluar.
"Pak, saya rasa tidak ada cara lain untuk mengeluarkannya." kata salah satu petugas yang berada disekitar mobilku.
"kita harus memikirkannya terlebih dahulu jangan sampai ia kehilangan bagian tubuhnya." jawaban petugas lainnya.
"kita tidak punya banyak waktu, pak. Jika terlambat sedikit saja, ia akan kehilangan nyawanya" Kata tim medis yang juga berada di dekat mobilku.
"lalu, bagaimana ini dok. Apakah kita harus segera menyelamatkannya dengan mengorbankan bagian tubuhnya itu?"
"(ohh apaa? tidak tidak, apakah yang mereka maksud. Apa mungkin aku akan pincang atau apakah aku akan buta? Aah, Bagaimana bisa aku hidup cacat, TIDAK!)"
YOU ARE READING
LAVANYA
Mystery / ThrillerTernyata, aku diciptakan Tuhan untuk menyelamatkan manusia dari segudang Racun yang terhampar di dunia. Lavanya. Begitulah namaku, Rahmat sang Pencipta.