Orang mengira aku gila. Terkungkung dalam sunyi berlama-lama. Bersembunyi dibalik dinding kamar yang sama sekali tak pernah bergetar. Pintu yang selalu terkunci tak pernah ada yang berani mamasuki. Karena aku akan teriak dengki pada siapa pun yang menyentuh waktu menyendiri yang kumiliki.
Hidup seperti ini bukan tanpa alasan. Bukan tak ingin memulai lagi hidup menjadi seorang manusia, hanya enggan menghanyutkan kembali waktu yang kugenggam nanti dengan sia-sia dan tak pasti. Malam menjadi tempat merenungkan apa yang akan kulakukan selepas keluar dari kurungan. Ya, aku sedang memenjarakan diri sendiri demi menggapai hidup yang lebih berarti.
***
Semenjak kecelakaan maut itu jiwaku hilang mati bersama dengan nyawa-nyawa yang telah pergi. Namun, aku selalu ingin jiwa yang kumiliki pulang mengisi kembali kekosongan. Aku tidak hidup menjadi manusia lagi, aku telah mati tubuhku terombang-ambing di dunia ini. Tidak!! Aku harus hidup kembali. Aku akan kembali menjadi manusia, tidak lagi menjadi mayat hidup yang menyia-nyiakan udara yang kuhirup. Ini saatnya aku kembali setelah mati suri.
***
Lavanya, nama itu akan tetap menjadi nama yang kugunakan untuk membungkus wajah penuh nestapa.
Di rampas habis rambut panjang yang telah lama tinggal dikepala, berpakaian lebih simple dan sederhana, tanpa make up mewarnai wajah. Ya, hidup menjadi Lavanya yang berbeda.
Mulai melangkah menuju pintu kamar dan *krek* suara kunci kamarku dan terbukalah pintu yang setelah menahun tidak pernah terbuka, terhirup udara segar memasuki rongga hidung, sontak mataku terpejam hmm nikmat sekali udara yang Tuhan berikan, selangkah demi selangkah kulangkahkan kaki keluar kamar dan nampaknya di rumah hanya ada mama yang sedang melakukan rutinitasnya.
"Anyaaaa" panggil mama dengan nada haru bercampur kaget dan sontak ia mendekat, memeluk erat tubuhku, serta air matanya mulai terjatuh.
"Nak, kau...."
"Mama.... Anya kembali. Mama tak perlu khawatir lagi. Maafkan Anya." Kupeluk erat tubuh mama yang semakin kurus dan tak kusangka keriput wajahnya sudah mulai terlihat. Banyak hal yang terjadi di dunia yang sempat kutinggalkan.
(Bersambung )
YOU ARE READING
LAVANYA
Mystery / ThrillerTernyata, aku diciptakan Tuhan untuk menyelamatkan manusia dari segudang Racun yang terhampar di dunia. Lavanya. Begitulah namaku, Rahmat sang Pencipta.