00. SETARA

70 3 0
                                    

"Mau ku kasih tau satu hal lagi yang bikin kamu gak pernah lebih hebat dariku, bahwa kamu gak pernah terlahir seberuntung aku?"

Itu bukanlah sebuah pertanyaan melainkan ejekan baru yang selama ini selalu Tara dapat dari Amara. Tara menahan rahangnya agar tidak menggegat di depan kakaknya yang kadang berhati iblis. "Apa?"

"Aku dan Keenan." Amara sengaja bermain-main. Kepuasannya adalah tiap kali melihat sorot marah yang terpancar dari kedua manik coklat adiknya. Kedua manik yang sialnya harus ia akui begitu indah dan terlihat tulus itu,  berbeda dengan bola mata hitam miliknya yang tak begitu cemerlang.  Ia menduga kini Tara sedang menahan kesabarannya.

"Maksudnya?"

"Aku tau kamu jatuh cinta sama dia.  Tapi maafin aku ya adikku sayang,  Keenan itu adalah tunangan ku. Dia adalah calon suamiku. " Senyum kemenangan tersungging manis di bibir tipis Amara.  Antara mengejek dan bahagia tiap kali mengingat bagaimana hubungannya dengan Keenan yang telah terajut kuat dan terjalin jauh sebelum Tara mengenal Keenan-nya. YA!  Keenan-nya Amara seorang!

Diluar dugaan,  Tara malah balas menyeringai atas kesombongan sang kakak.  "Sudah puas pamernya, heh?" Tara mengedikkan alisnya tinggi dengan tatapan yang meremehkan, sedangkan Amara kini dibuatnya terheran-heran. Wanita tiga puluh tahun itu mengernyit dalam.  Ada yang salah dengan adiknya,  fikir Amara bingung.

"Ada satu hal juga yang ingin kupamerkan sama kakak."

"Tara—"

"Sshh... Sekarang waktunya aku yang bicara.  Tolong kak Amara dengarkan ya?"

Hening sebentar.

"Aku yang akan teruskan perusahaan papa."

"Aku gak salah dengar kan?  Kamu?  Sejak kapan kamu tertarik dengan bisnis dan kekuasaan?" Amara begitu kaget dan emosional sampai lupa dengan upaya yang sebelumnya ia lakukan pada sang adik.  Amara tampak begitu khawatir dengan keputusan yang Tara buat.  Setaunya,  Tara belajar dengan Keenan hanya karena tertarik pada tunangannya saja.  Tak pernah menyangka akan sejauh ini.

"Jangan marah kak,  aku cuma menuruti keinginan papa.  Ah,  dan satu lagi!  Aku dan Keenan saling mencintai di belakang kakak,  tapi ternyata dia milik kakak. Huft, aku bisa bilang apa?  Ya sudah,  ku ikhlaskan saja dia,  toh aku masih muda,  masih banyak kesempatan membuka cinta yang baru tanpa harus bersaing dengan kakak kan?"

Amara mengepalkan kedua tangannya menahan amarah. 

Tara menahan tangis yang ingin pecah.  Tidak!  Ia tidak boleh lagi kalah oleh Amara.  Cukup menangis dalam hati atau meresapi sakitnya hati yang berdarah-darah. 

Apa artinya kebersamaan kita selama ini Keenan?

Apa artinya kemesraan yang kita lakukan belakangan ini?

Apa aku hanya bahan tertawaan kalian berdua aja?

Sungguh sakit,  Ken!

Sekarang aku sudah dapat apa yang setara dengan segala usahaku,  tapi kamu?  Apa aku tidak sepadan untuk menjadi seorang yang berhak memilikimu?

Ini cuma cuplikan sebagian konfliknya aja yaa 😘 belom dimulai ko... 

20-01-2019

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Jan 20, 2019 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

Setara (ADULT STORY 21+)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang