Chanyeol POV
Ku langkahkan kaki panjang ku bersama ketiga sahabatku yang sedari tadi mengekoriku ku dari bekalang menyusuri pemakaman yang nampak sepi ini, entah masih adakah pengunjung ke pemakaman tua ini meskipun cukup luas.
Ku hentikan langkahku ketika ku menemukan bangunan tinggi dan cukup besar untuk ukuran gereja yang berada di pemakaman tua seperti ini. Ku langkahkan kembali kaki ku untuk memasuki gereja ini.
"Sungguh menyeramkan disini, aku jadi merinding" gumam kai yang terus bergelayut di lengan Sehun dan baekhyun.
"Bisa kau lepaskan tangan hitammu?" Tanya Baekhyun yang mulai jengah, aku pun sama jengahnya melihatnya.
"Ya Baek, aku sungguh takut, nanti kalo ada hantu yang nyulik aku gimana?" Ujar kai kesal
"Yang ada hantu yang takut dengan kulit hitammu kai" ejek Baekhyun yang disusul ketawa kecil dari Sehun.
"Huft, selalu saja ternistakan" gumam kai kesal selalu diejek karena kulit hitamnya, padahal menurut nya kulit hitamnya itu yang membuat dia terlihat lebih sexy dibanding kami bertiga. Tapi terserahlah aku tak begitu peduli.Setelah menyusuri lingkungan gereja yang cukup luas dengan taman taman yang masih bermekaran bunganya, kini ku dapat liat sebuah rumah kecil yang terlihat seperti gudang namun lebih terawat dan bersih, ku langkahkan kaki ku mendekatinya, dan memulai membuka pintu kecilnya, dapat kulihat dari jarak yang tak cukup jauh ini dua orang yeoja yang sedang asyik bercengkrama.
Dengan gugup ku langkahkan kaki ku mendekat, apakah dia adalah sosok yang sedang kucari, jantungku berdetak lebih cepat seiring kaki ini mendekat, rasa takut dan bahagia bercampur menjadi satu. Sampai dapat ku lihat sosoknya, wajah cantiknya, senyum hangatnya, serta raut wajah yang kini kian menua, aku merindukannya, sungguh.
Kukumpulkan sejuta keberanian hanya untuk memanggilnya, rasanya leherku tercekik sampai tak mampu mengeluarkan sepatah katapun, hingga satu kata lolos dari bibir ku.
"Omma" lirihku, dapat kulihat atensinya mengarah ke arahku, terlihat jelas raut wajah terkejutnya dengan mata yang sudah memerah Manahan air mata yang hendak tumpah, aku pun sama, seberusaha mungkin untuk tak menjatuhkan liquid bening dari mata ku.
Ia kini berdiri masih memandangku tak percaya, ku lihat tubuhnya bergetar hebat.
"Yeolli" panggilnya, sungguh suara lembut dan merdunya benar benar membuatku menghangat, sampai aku tak mampu menahan lagi air mataku yang sudah tertumpuk di pelupuk mataku. Aku hanya mengangguk kecil tak mampu berucap, bahkan hanya untuk mengeluarkan sepatah katapun aku sudah tak sanggup. Hendak ku langkahkan kaki ku untuk mendekapnya, namun kembali terhenti ketika suara merdu itu terdengar di telinga lebarku.
"Chan"
Ku alihkan atensi ku melihat sosok yang memanggil namaku dengan suara yang amat sangat ku rindukan.
"Kyungsoo" ujarku terkejut, bagaimana dia ada dihadapan ku kini, bagaimana Tuhan mempertemukan ku dengan kedua yeoja yang amat sangat ku cintai? Apa rencana Tuhan kali ini?
Aku pun mendekat kearahnya, namun ia tidak, ia melangkah mundur mencoba menjauh dari ku, ku hentikan langkahku menatap heran dirinya, apa yang terjadi? Kenapa ia menjauh?
"Ajumma aku permisi dulu" pamitnya pada omma ku yang sempat ku abaikan karena melihat sosoknya yang begitu ku rindukan. Ia pun berlari keluar dari rumah kecil ini. Setalah sadar, aku pun mencoba mengejarnya, namun tiba tiba semua gelap dan...
Bruk...
"Yeolli!!!"
"Chanyeol!!!"Kyungsoo POV
Takdir? Dia sungguh baik dan kejam dalam satu waktu, aku tak pernah tau rencananya, dan tak pernah tau apa yang tidak dikehendakinya, namun ia sering kali melukai ku, lagi dan lagi, seolah tak ingi melihatku bahagia meskipun sekali.
KAMU SEDANG MEMBACA
Dark And Light
Romance"Tuhan.. Izinkan aku bahagia Seperti masa itu.. " -DKS- "Izinkan aku membuatmu bahagia... "-PCY- "Aku ingin menjadi orang yang mampu membuatmu bahagia"-BBH-