Satu sepatu.

46 10 18
                                    

       Langit Biru selalu Lily pandangi, hamparan langit biru yang membentang begitu gagahnya sangatlah indah tak luput di hiasi oleh awan-awan tak beraturan disana, saat memandangnya ia selalu berpikir 'Apakah ada mimpiku yang setinggi awan bisa ku capai?' setelah memikirkan itu dalam hati dan pikiran iapun menghela nafas dalam.

"Bodohnya aku" ucapnya seraya menundukan kepala.

Lily memang anak dengan sejuta mimpi aneh nya, banyak yang meragukan impiannya yang optimis bisa tercapai, tapi ia tak terlalu terbebani dengan perkataan mereka.

"Heh kutu, jangan ngelamun dong!" Ucap bocah kampret yang entah darimana datangnya.

"apa sih lis, ganggu aja!" ucapn Lily. Yap temannya yang bernama Lilis ini emg agak nyebelin. Ah, ralat Lily tak pernah mempunyai teman, aku hanya mempunyai sahabat yang sudah seperti keluarga sendiri, itu termasuk Lilis.

"Ya aing gamau sia ke sambet aja sih, lagian ngelamun di rooftop sekolah sendirian ngapain manehhhh?".

"Ya ga ngapa-ngapain sih"

"Halah bohong, lagi mikirin salah satu impian lu yang absurd itu kan?" Ucap lilis. Sial, kenapa dia selalu tau sih

"gausa bohong sama gue ly, gue tau apa yang paling suka lu pikirin, jadi lu mikirin apa sekarang?" Lanjutnya.

"Gue lagi mikirin gimana caranya gue masuk SMA di seoul lis"

"Pffftthhhh, woi neneng, kita tuh anak desa ngapain sekolah ke kota pe'a, abis abisin duit ortu aja lu mah"

"Wey, aing mau jadi Idol! Tuh sohib kita si haechan aja jadi idol kan, gaada yang gak mungkin lah dodol!" ucap Lily seraya noyor pala lilis.

"Ya iya sih tp kan seoul tuh jauh, kesempatan lu buat jadi idol cuman 13% tau! "

"Tanggung amat 13% 15% dong lis!"

"Ahelah tapir, iyadeh iyaaaa 15% lu serius mau kesana? Si haechan pun belom tentu bisa ketemu lu di sana"
Ucapan lilis emg ada benernya juga sih, gimana kehidupan Lily disana? Aahhh tapi Lily tetap yakin dan ingin menggapai cita citanya.

"Doamat deh yang jelas gue bakal sekolah di Seoul HOAHAHAHA, ayok ah bentar lagi pulang kita harus ke kelas" ucap Lily seraya menarik lilis untuk turun ke arah kelas.

                                            ooOoo

Saat pulang sekolah Lily sedang berjalan bersama keempat sahabatnya Lilis, sese, vivi, dan Nana. Mereka semua cewek ya, mereka punya watak berbeda beda dan unik. Lilis dengan sifat gila dan sedikit mesumnya, Sese dengan sifat Lemot polos dan ngeselin tapi pintar dalam hal pelajaran, Vivi dengan sifat religius santun dan sedikit bobroq, dan yang terakhir Nana anak paling tinggi diantara kita berlima, sifatnya tuh polos suci bat elah dia gaperna yg namanya Bucin bucinnya paling ke iKon doang.

"Ah, pengen beli tteobokki di depan sana" Ucap sese.

"Sese mah makan mulu gemuk engga" protes vivi.

"Cacingan paling" ucap Lily. Tak ada salahnya, memamg benar tubuh sese sangatlah kecil diantara yang lain.

"Sialan kamu anoa" ucap sese seraya memukulku.

"Yaudah hayu atuh kita makan tteobokki di depan" ajak Nana.

Lily pun berjalan, tapi anehnya ia berjalan sendirian, 'Kemana para ubabku?' pikirnya. Ia pun menoleh ke belakang. AISH SIAL! mereka sedang memasang Puppy Eyes pada Lily, Lily tau apa yang akan mereka katakan.

"LILY CANTIK BANGET SIH HARI INI, TTEOBOKKI NYA ENAK TP UANG KITA ABIS:)" Ucap mereka.

KALIAN TAHU DEFINISI BERAK? YA! MEREKA LIKE A BERAK:"

Lily hanya bisa tersenyum.

Saat mereka sedang makan Tteobokki di kedai Bibi Gong, datanglah si anak yang selalu mengusili Lily. Ah why tak pernah ada hari yg indah bagi Lily?
Ya, dia adalah Guanlin, anak kelas sebelah yang selalu usil pada Lily, entah apa yang ia pikirkan, dia teman Lily dari kecil, iyalah dia tetangganya, dan tebaklah betapa indahya hidup Lily selama 15 tahun hidup di dunia selalu di hantui sosok tiang listrik ini, hidupnya selalu badmood kalau ada Guanlin, tp dia baik kok hanya usil saja:)

"heh kudanil ngapain lu disini?" Ucap Guanlin, dia memanggil Lily kudanil karena Lily sangat menyukai kartun, termasuk kartun moomin.

"Apa sih lin kan daritadi juga gua udh disini, harusnya gue yg nanya lu lagi ngapain disini?" ucap Lily ngegas.

"Gas bgt sih mba, ya gue beli tteobokki buat kakak gua lah, lu lg ngapain coba?"

"Lu emg ga liat kita lagi apa lin? " ucap Lily malas.

"Gaktuh"

"Bodo ah gua males debat sama lu sekarang lin, guys gue pulang yaaa udh di bayar ke bibi gong kok, Bibi aku pulang yaaa makasi makananya" ucap Lily seraya pergi dari kedai bibi Gong.

"Nak Lily hati hati ya" ucap bibi gong dan seraya ku balas senyuman padanya.

"Ah gara gara lu sih tapir" Ucap Sese.

"Kok gue sih Se?!" Tanya guanlin.

"Ya emg elu bahdim" Ucap Lilis yang sekarang emosi.

"Gue kan nanya lg apa lu lu pada disini"

"Lu nanya nya ngegas bego" ucap Nana.

"Hey akhi ukhti udh jangan berteman, kalian sudah dewasa malu sama anak ingusan itu" ucap vivi seraya menunjuk anak yang sedang ingusan di pojok kedai.

"Hey akhi ukhti udh jangan berteman, kalian sudah dewasa malu sama anak ingusan itu" ucap vivi seraya menunjuk anak yang sedang ingusan di pojok kedai

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Ternyata anak itu anak konglomerat :"

TBC

A/n

Ps. Hae gaes gj bgt kan? Iya emg gj emg akuma apa atu hanya bucinnya sooman oppa:"

Mimpi [Huang Renjun]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang