Stand on the edge of a cliff

27 5 3
                                    


Mimpi buruk yang dialami Jungkook semakin hari semakin sering datang. Mimpi yang sangat ingin ia lupakan sekaligus ia rindukan. Demi mencoba mengalihkan pikirannya, kini di pagi buta, Jungkook sudah sibuk berada di depan laptop miliknya. Menurut Jungkook, lebih baik dia lakukan di pagi buta daripada dipergoki oleh dua orang Hyung sekaligus teman untuknya.

'bagaimana cara membuat wanita jatuh cinta padamu?'

'bagaimana cara menarik perhatian wanita?'

'apa yang disukai wanita dari para pria?'

Dan masih banyak lagi.

Jika Hoseok dan Taehyung melihat ini, bisa dipastikan Jungkook akan habis menahan malu karena seharian penuh karena ditertawakan. Jadi, lebih baik dia lakukan ini di pagi buta.

"aarrghh kenapa banyak sekali?" ucap Jungkook frustasi sambil mengacak-acak rambutnya yang memang masih agak berantakan. Kemudian diliriknya jam dinding yang tidak jauh dari mejanya. Sudah hampir pukul enam. Sudah kurang lebih tiga jam Jungkook berkutat dengan 'penelitian' yang ia lakukan. "kurasa aku harus bersiap. Jika tidak, aku akan terlambat."

Setelah mengamati keseharian Park Haneul selama empat hari, Jungkook mendapati kalau Haneul selalu pergi ke tempat ia mengajar dan berlatih ballet di jam dan melalui halte dengan bus yang sama. Pukul 9.15 pagi di halte yang tidak jauh dari apartemen tempat tinggalnya dengan bus nomor 114.

Jadi, rencana Jungkook kali ini adalah untuk membuat kesempatan bertemu dengan Haneul 'secara tidak disengaja' agar ia bisa mendapat kesempatan banyak interaksi dan semakin membuatnya dekat dengan Haneul.

Jungkook menunggu sejak pukul 8 dan udara pagi itu lebih dingin dari biasanya.

"apa musim panas akan segera berakhir? Kenapa sekarang jadi lebih dingin?" ucap Jungkook merapatkan jaket jeans miliknya.

Tidak lama setelah pergulatannya dengan hawa dingin, netra Jungkook menangkap sosok yang sudah lama dia tunggu. Park Haneul. Demi melancarkan aksinya tentu Jungkook berpura-pura tidak melihatnya.

Saat mata Jungkook mencuri pandang ke arah Haneul, tidak sengaja pandangan mereka bertemu. Tetapi setelah itu Haneul beralih melihat hal lain seperti dia memang tidak mengenali Jungkook. Haruskah Jungkook merasa senang saat ini?

Tetapi anehnya hal itu tidak cukup membuat Jungkook senang. "apa dia tidak mengenaliku?" gumamnya.

Jungkook terus memperhatikan gerak-gerik Haneul dari jauh. Dia hanya duduk dengan earphone di telinganya sambil memandangi sekitar halte yang memang mulai diramaikan orang yang ingin bepergian menggunakan bus.

Lima menit kemudian bus 114 datang. Sebagian besar yang menunggu di halte menaiki bus itu termasuk Jungkook dan Haneul. Karena cukup ramai, mereka berdua tidak mendapat tempat duduk. Terpaksa Jungkook berdiri di sebelah Haneul. "Toh dia tidak mengenaliku." pikirnya.

Selama perjalanan tidak ada yang terjadi hingga bus mendadak menginjak pedal rem karena ada mobil yang tiba-tiba menyalip membuat supir bus terkejut. Beberapa dari penumpang ada yang terantuk kursi di depannya, ada juga penumpang berdiri yang tiba-tiba terdorong ke depan.

Di saat seperti ini, dia yang memang berusaha menjadi dekat dengan Haneul, bisa menggunakan kegesitannya untuk menangkap tubuh Haneul agar tidak terjatuh ke sisi depan bus. Seperti adegan-adegan klasik dalam drama misalnya.

Tetapi itu semua hanya khayalan Jungkook saja. Entah bagaimana caranya, apa yang dibayangkan Jungkook terjadi, tetapi dengan posisi terbalik. Kini Haneul-lah yang menangkap pinggang Jungkook mencegahnya terjatuh. Seperti adegan klasik dalam drama.

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Jan 21, 2019 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

BLACK [On-Hold]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang