Tararam potre [fanfiction of Kris EXO]

Tararam Potre 1 TDoP

TDoP (Pub 11052014)

Main Cast : Wu yi Fan a.k.a Kris

Kang Je Ah as readers

Genre : Fantasi, Romance

Hello, hello ^^ author kembali membawa kisah awal Tararam Potre yang kemarin masih preview aja kan. Author juga kali ini membawa Leader EXO-M, Wu Yi Fan a.k.a Kris sebagai Main cast-nya. Walau sebenarnya Kris sudah tidak bersama EXO lagi tapi cerita ini tetap masih sama tak kan berubah sejak dulu pertama kali di post di blog personal milik author..

Ff ini terinspirasi dari cerita masa kecil Harry Potter dan cerita Vampire yang lumayan tren belakangan ini. FF ini penuh dengan hal-hal yang mungkin tidak masuk akal, banyak kata-kata atau istilah baru yang mungkin akan membuat readers menjadi bingung dan tidak mengerti jalan ceritanya. Sebagian kata-kata atau istilah itu memang sengaja author cantumkan dalam rangka mengingat pelajaran yang waktu author membuatnya author sedang dalam masa mendekati Ujian Nasional atau National Examination. Typo bertebaran dimana-mana, harap dimaklumi.

Jangan lupa vote comment nya.

Happy reading ya :33 don't forget follow me @Isnapcy95 at twitter. Thanks

~ * ~ * ~

@@@

"Ketakutan adalah hal yang berbahaya di kehidupanmu. Semua dapat berakhir hanya karena sedikit rasa takut. Semuanya memerlukan keberanian dan rasa percaya."

****
"Wow, dia sangat tampan."

"Akan ku buat dia jadi kekasih ku, Jenny"

"Tidak Maria ! Dia akan melihat gadis cantik yang dia sukai, tentu saja bukan kau"

"Lupakan pembicaraan konyol itu, girls. Ini saatnya kita pulang."

Aktivitas terhenti sejenak. Tak ada yang bergerak. Semua orang yang ada terpana melihatnya dari jarak dekat. Kuatnya auranya menghipnotis semua yang ada. Hanya semilir angin lembut menyapu jalan yang telah dilewati sang penghipnotis.

Usia yang masih 12 tahun tak mengubah apapun. Pesonanya merebak merasuki semua manusia yang berpapasan dengannya. Tingginya sudah mencapai 173 cm. Tubuhnya putih berisi. Wajahnya sangat tampan dan layaknya usia anak 12 tahun, namun garis wajahnya lebih tegas. Dia menjadi seorang anak yang diidamkan wanita disegala umur.

Dia berjalan menjauh dan masuk ke dalam mobil jemputan milik orang tuanya dan membawanya kembali ke rumahnya. Hari ini terlalu sore untuk berada di rumah setelah aktivitasnya di sekolah. Rasa penat membawanya berjalan memasuki ayunan kain yang tergantung di bawah dua buah pohon besar di pekarangan belakang rumahnya. Angin sepoi-sepoi membuatnya memejamkan matanya.

Hari pun malam dan langit tampak mengalami perubahan. Butir-butir salju turun menyentuh kulitnya. Dia terbangun dari tidurnya yang lelap.

Semilir udara dingin ditengah hamparan salju yang terhampar dan terus berjatuhan. Angin tersebut berhembus memasuki melalui jendela kamarnya. Laki-laki itu segera menggunakan jaket hitam tebal berbulu lengkap dengan syal berwarna cokelat tua. Celana jeans hitam dengan sepatu sederhana.

Malam itu, malam dengan bulan purnama. Entah bagaimana... Perubahan tak terduga terjadi. Rasa panas menjalar disekujur tubuhnya. Dia menggerakkan tubuhnya untuk berpindah. Dia mencari sesuatu yang dingin untuk meredakan panas ditubunya. Dia telah menceburkan dirinya ke dalam bathup penuh air dingin, namun tak ada yang berubah. Lalu dia berlari cepat keluar rumah dan melibatkan dirinya dengan gumpalan salju yang tengah turun.

Hingga waktu banyak berlalu. Rasa panas itu terus bertambah dan tak tertahankan lagi. Gerakan tubuhnya tak terkendali. Gerakan berpindahnya bagai lesatan tak terlihat.