1

5 0 0
                                    

Semua berawal ketika syila menjadi murid baru di salah satu SMA favorit di Jakarta. Awal nya syila tidak ingin ikut orang tuanya di Jakarta, dia pengen tetap di Bandung karena tidak ingin berpisah dengan sahabat sahabatnya, tapi mama berhasil membujuk syila agar ikut tinggal di Jakarta.
Hari itu syila keluar dari ruang kepala sekolah bersama papanya dan dia sudah ingin masuk ke kelasnya 11 ipa 2.

"Papa langsung ke kantor, kamu baik baik di sini ya."kata papa syila sambil mengusap pucuk kepala anak kesayangannya.

"Iya pa. Assalamu'alaikum" ucap syila sambil mengabil tangan papanya.

"Wa'alaikumsalam. Belajar yang rajin." ujar papanya lalu pergi menuju dimana mobilnya terparkir.

Syila berjalan melewati koridor sekolah sambil sesekali memainkan tangannya karena sebenarnya dia agak malu kalau berjalan sendiri dan dilihat banyak siswa siswi yang lagi duduk dan berjalan dikoridor karena belum ada guru yang masuk. Sebenarnya dia agak risih dengan itu semua.

"Anak baru ya?" bisik salah satu siswi kepada temannya.

"Kayaknya sih iya, ngga pernah lihat juga." jawab temannya.

"Widihh cantik banget, anak baru nih kayaknya." ujar salah satu siswa.

Tak hanya itu juga masih banyak lagi yang syila dengar, tapi gadis itu sama sekali tidah menggubris.

Setelah risih mendengar, akhirnya syila sampai di kelas 11 ipa 2. Di dalam ada seorang guru yang mengajar kelas tersebut.

"Assalamu'alaikum." ucap syila sambil mengetuk pintu.

"Wa'alaikumsalam." jawab semua anak dan guru, pandangan seketika terpusat padanya.

"Ohh kamu anak pindahan ya?" tanya ibu guru yang ada di dalam.

"Iya bu." jawab syila dengan nada pelan.

"Oh, mari silahkan kamu perkenalan dulu." kata ibuk guru yang diangguki oleh syila.

"Sebelumya, perkenalkanlah nama saya Arsyila Azahra Malayeka. Pindahan dari Bandung, sekarang saya tinggal di Jakarta. Terima kasih." ucap syila dengan tegas.

"Syila sekarang kamu silahkan duduk di sebelahnya kiara." ujar ibu guru. Syila langsung berjalan menuju salah satu bangku, awal nya dia bingung, siapa yang namanya kiara. Tetapi karena disana hanya ada satu bangku yang kosong brati itu tempat syila duduk. Dan benar temanya satu bangku bernama Kiara.

"Hai. Syila. " Sapa syila ramah sambil mengulurkan tanganya.

"Hai. Kiara, panggil aja Ara. " Ucap Kiara yang hanya diangguki oleh Syila.

Perbincangan mereka berdua pun terhenti karena keduanya fokus dengan materi yang diajarkan gurunya. Kimia, ya ini adalah pelajaran yang disukai Syila, tapi tidak untuk teman sekelasnya.

***

Maaf jika ada salah ketik ya, soalnya ini masih belajar, dan cuma iseng doang sih hehehe.
Jangan lupa vote ya:v.

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: May 21, 2020 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

Benci Jadi CintaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang