prolog

20 2 0
                                    

.
.
.
.
.
.
Author pov
.
Seperti biasa, kelas anak SMA memang tidak pantas ditanyakan lagi, ribut sana sini, bising yang berisi kutukan, celotehan ataupun umpatan, ada siswi yang sibuk dengan cermin kecilnya, ada yang sibuk dengan benda kecil serba guna yaitu handphone, sekumpulan siswa yang sibuk dengan gamenya, menonton video porno di sudut kelas, sekumpulan siswi yang sibuk dengan gosipnya, memang siapapun pasti tidak asing lagi dengan kegiatan kegiatan tersebut.

Tapi tidak dengan salah satu siswi yang duduk nomor 2 dari depan ini, memang dia tidak mempedulikan lingkungan sekitarnya, wanita kutu buku ini memang tidak banyak berbicara, baginya buku adalah segalanya.

Hana namanya, Hana memang sangat jarang untuk berbicara, bahkan dengan orang tua ataupun keluarganya sendiri, mengapa? Padahal dulu di usianya yang bisa dibilang anak anak Hana adalah anak yang ceria, tapi kenapa terjadi perubahan yang sangat drastis pada sikap Hana? itu terjadi sejak sahabat Hana disaat mereka berumur 10 tahun meninggal dunia, dan bukan karna itulah sebabnya, tetapi hana berubah drastis karena Hana lah yang menyebabkan sahabatnya yang amat disayangnya itu meninggal dunia.

Hana pov
.
~Flashback on
8 tahun yang lalu~
.
"Kamu udah mati Han! Skarang giliran aku" suara itu mengentikanku untuk bermain suatu game balap mobil di komputer lama yang terkenal pada masa itu. "Yaahh.. Put ini kan game laki laki aku nggak ngerti mainnyaa, main yang lain yuk" keluhku kepada sahabat kecil yang amat ku sayangi itu, "ngak mauu..aku maunya main ini doangg" bibirnya mengerucut lucu yang sedang fokus pada permainannya,"itu kamu mati Put! Ayo put main yang lainn" tanganku menarik lambat lengannya yang sedang sibuk menekan keyboard, "yahh.. nanti nanti kalau aku udah kalah kita main yang lain okee??!!" Masih sibuk dengan permainnya, "palingan nanti kamu mati tu ketabrak sama si mobil merah, udahlah Putt.. kamu ngga akan menang.. ayo main yang lain sebelum mama kamu jemput" kataku untuk mematahkan semangat Putri untuk berhenti bermain game itu, "aku ngga akan kalah Han" ungkapnya dengan percaya diri, "itu kamu pasti mati..! Ya mati ketabrak! Yuhuu.. kamu matii... ayo main boneka bonekaan Put" teriakku, "Putri.. ayo pulang, kamu kan harus les" mama putri datang menjemput anak kesayangannya, "yaah.. kan nggak jadi kann.." bantahku kepada Putri, "maaaff.. aku harus les, besok aku janji bakalan ke sini kok" ungkap Putri berjanji padaku, "oke janji yaa.." aku menjulurkan tangan ku padanya dan mengeluarkan jari kelingkingku, "iyaa.. janjii" dia membalas kelingkingku dengan melilitkan jari kelingkingnya pada jari kelingkingku.

45 menit kemudian
Aku sedang sibuk dengan boneka barbie di kamar ku, lalu mama masuk dengan air mata yang berlinang dan duduk didepanku, "Han.. ikut mama yuk" ungkap mama berbicara dengan terbata bata,"kemana ma?" Ungkap ku penasaran, "ke rumah Putri.. Hana kangen Putri kan??" Ungkap mama lalu air matanya jatuh mengenai pipi mulusnya, "wahh.. iya maa.. walaupun kami tadi baru ketemu tapi Hana udah kangen sama Putrii" ungkapku senang, "ayoo... ganti bajunya kita pergi" suruh mama lalu pergi.

~setibanya di rumah putri~
"Ma kok di rumah putri ramai? Putrinya mana?? Ungkapku penasaran, "Han, kamu disini aja dulu, ntar mama kembali ya.. mama ada perlu bentar" ungkap mama padaku, "iya ma" balasku.

Sungguh aku bosan, duduk di depan gerbang rumah Putri, rasanya aku mau manggil putri, tapi luasnya rumah Putri membuat ku malas untuk mencari putri, lagian orang ramai semakin membuatku malas untuk bergerak.

"Dek.. ini rumah orang yang kecelakaan sama si mobil merah tadi ya?" Seorang pemuda menanyaiku, tak tau karna bingung aku hanya diam tidak menjawab pertanyaan pemuda itu, "iya nak" seorang pria tua yang duduk disampingku menjawab pertanyaan pemuda itu, aku lantas kaget, siapa yang meninggal di rumah Putri?? Tanpa aba aba dan tidak menghiraukan perkataan mama tadi untuk menunggunya disini, aku berlari menuju rumah Putri, dan berhasil masuk dengan berdesak desakan, mataku menjumpai seseorang yang tergeletak di rumah itu yang dikelilingi oleh orang orang yang membacakan yasin, seluruh tubuhnya tertutup kain putih, karna tidak bisa menjangkaunya aku hanya meelihatnya dari kejauhan, "ini ceritanya kenapa Putri bisa meninggal pak?" Deg.. perkataan orang yang berada dibelakangku mengejutkanku, "iya tadi pas perjalanan pulang, terjadi kecelakaan, trus mamanya skarang lagi dirumah sakit dan.. kalau Putri nyawanya ngak bisa lagi diselamatkan lagi" mataku membulat, rasanya aku ingin membantah perkataan orang yang tidak aku ketahui itu, tanpa aku sadari air mataku terjatuh,"Han kan udah mama bilang tunggu didepan" mama datang dari belakangku,"ma.." air mataku masih berjatuhan, "iya Han.. Putri udah ke surga.. dia udah bahagia sekarang" ungkap mama sambil mengelus bahuku, air mataku yang tadinya mengalir smakin mengalir deras, kecelakaan? Dengan si mobil merah? Persis dengan apa yang terjadi di game tadi, tapi tidak mungkin saja kalau gamenya yang salah, berapa banyak orang didunia ini yang memainkan game itu, tidak mungkin semuanya mengalami kecelakaan mematikan seperti Putri, lalu terlintas di pikiranku, sebelum putri kalah tertabrak mobil merah di game itu, aku lah yang mengutuknya supaya tertabrak dengan mobil merah itu, akukah penyebab kecelakaan Putri? Apakah semua yang dikeluarkan oleh mulutku dapat menjadi nyata?

Flashback off
Sejak kejadian itu, aku jadi tidak mau untuk berbicara, walaupun mungkin saja itu kebetulan atau memang karena aku itu semua terjadi, yang jelas rasa trauma itu masih ada, ketakutanku akan kejadian yang dikeluarkan oleh mulutku menjadi nyata, takut akan menyakiti orang lain, dan lagipula aku tidak mempunyai teman, tidak ada teman untuk berbicara, dengan siapa aku harus berbicara? Dengan papa? Papa sudah meninggal sejak aku lahir dulu, mama? Mama sibuk dengan karirnya, mama seorang sekretaris di sebuah kantor perusahaan, mama pulang larut malam jadi tidak ada waktu untuk berbicara dengannya, teman? Tentu saja aku tidak punya, dan gurupun jarang untuk menyuruhku untuk berbicara, beginilah hidupku, hidup dengan kesepian, suram tidak berwarna seperti yang lain.

Author pov

"Han, ke kantin yuk" ungkap teman sebangku hana yang bernama Susan,
Hana menggeleng dan lanjut pada bukunya,"ckk! Han tau ngak gua tu capek jadi temen sebangku lu, diajakin ngomong ngga mau diajakin main nggak mau, udah ah gua capek, gua mau pindah duduk!" Marah sambil ngambil tasnya, hana yang tadi membaca buku nggak peduli dengan omelan susan, "duduk ama gua aja san!" Terdengar suara dari belakang yaitu dari suara Keisha, Keisha adalah siswi terkenal di sekolah, Keisha mempunyai paras wajah yang cantik dan juga menjabat sebagai queen di angkatannya, tapi keisha adalah anak yang sombong dan senang memusuhi orang lain, keisha juga orang yang mudah iri pada orang lain, "duduk ama gua aja san, gua sih kasihan ama lu, tiap hari harus seduduk ama orang yang kayak dia, pendiem nggak mau diajak ngapain, bukuu teruss, udaah ama gua aja..mumpung lagi kosong neeh.." keisha meminta susan untuk duduk disampingnya."dia cantik sih, tapi orangnya pendiem banget" ungkap siswa yang duduk dibelakang Keisha, namanya Ron, Ron adalah sepupu dari keisha, Ron itu orangnya ditakutin sama banyak siswa, kalau di jam istirahat ron slalu malakin siswa siswi yang lewat, ron punya badan yang sedikit kekar, mungkin karna itulah banyak yang takut sma ron.

"Ada apaan tuh rame rame?" Ungkap keisha penasaran melihat banyaknya siswa siswi bergerumunan di jendela melihat ke bawah lapangan karna kelas mereka berada di lantai 2, "ntah ngak tau" ungkap susan dengan santai,"woi jen ada apaan?" Tanya keisha kepada salah satu siswi yang ikut juga berdesakan,"itu kesh ada anak baru" ungkap jeni dari jauh,"eleh cuman anak baru doang liatnya gitu amat" celoteh keisha, "tapi lu tau ngak siapa anak barunya?" Jeni yang berbicara kepada keisha,"siapa emang? Gitu amat kalian liatnya" ungkap keisha yang penasaran dengan anak baru, "ituu..navil anak sma highclass ketua geng di jaksel yang ganteng ituu" ucap jeni dengan terbata bata,"NAVIL?? WHAT?? minggir minggir gua mau liat" keisha yang penasaran dan langsung berlari ke arah jendela tidak mempedulikan orang orang yang dilabraknya, "waahh itu orang masuk kelas kita pkoknya, gua ngga bakalan terima kalau dia masuk kelas lain, liat aja" ungkap keisha yang mengenal Navil.
.
.
.
.

Hai semuaa gimana ceritanya??
Maaf kalau ceritanya ada yang gaje ataupun salah penulisan, soalnya pertama kali bikin yang beginian.
.
.
.
.

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Feb 28, 2019 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

SingularityTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang