Kedua gadis itu masih betah di taman kampusnya, padahal waktu sudah menunjukkan pukul 16:00 Sehingga salah satu dari mereka sadar, bahwa mereka sudah larut lama bercerita di taman kampus.
"Eh, ga terasa ini udah sore. Gimana klo nanti malem kita ke toko buku, sekalian buat nambahin koleksi. Gimana Sya?" tanya Tia
"Kelamaan si kita ngobrolnya, Hmm yaudah deh jam 19.00 ya, sekalian beli makan"
"Kuy pulang" kata Tia seraya menarik tangan Misya menuju halte depan kampusnya
~~ ~~ ~~ ~~ ~~ ~~ ~~
Seorang lelaki yang ditabraknya tadi terlintas saja di pikiran Misya saat ini. Kini Misya sedang gelisah tak menentu, padahal ia harus menemani Tia ke toko buku. Namun seketika Misya melupakan perjanjian dengan Tia, isi pikirannya masih dipenuhi oleh seorang lelaki di kampusnya.
Drrtt drtt~
Suara itu berasal dari handphone Misya, menanadakan ada notifikasi masuk. Misya yang tadinya melamun itu pun terkejut bukan main, karena notifnya tersebut.
Misya POV
"Aishh! Apalagi sihh. Ganggu aja!" gerutu ku.
Setelah itu pun Misya langsung membuka pesan yang mengagetkan, dan ternyata....Mutia ThiThi
Eh, sya jadi ga sih. Lama banget, udah ditunggu dari tadi juga
Woyyy
Syaaa
Yang benar saja? Aku lupa perjanjian tadi dengan Tia, itu pasti karena memikirkan lelaki bodoh itu. Bagaimana ini?! Dengan cepat aku pun membalas pesan dari Tia.
Misya grand
Eh iya, tungguin bentat ya
Tia tungguin bentay yaa
Ishh bentar maksudnya bego!
Aku segera bergegas mencari pakaian yang pas untuk pergi bersama Tia nanti, setelah 10 menit aku sudah siap untuk bertemu Tia. Rasanya aku bersalah sudah melupakan perjanjianku dengan Tia. Kulihat pesan masuk dari hpku, dan benar saja sudah ada 5 pesan masuk dari Tia.
Mutia ThiThi
Woyyy
Syaa, cepetan dikit napa!
Capek ini gua woyy
Cepet syaa
Gua pulang!
Misya grand
Maafin gua ya Mutia, tiaa
Ayokk udah siap nih
Janji deh ga diulangin:(
Mutia ThiThi
Kuyy, gua udah diluar rumah lu
Buruann
Misya grand
Okee siapp
"Mah, Misya pergi dulu ya"
"Sama siapa sya?"
"Biasa mah, sama Tia. Ga malem kok pulangnya"
"Oh, yaudah hati hati ya"
-SKIP-
Setelah sampai di toko buku itu Tia dan aku langsung berburu buku favorit masing-masing. Bagiku, berada di toko buku adalah tempat yang paling menyenangkan. Apalagi sepertiku yang sangat suka membaca, menurutku toko buku itu 'surga tersendiri' bagiku.
"Sepertinya, aku hanya ingin beli ini" ucapku sambil membawa tumpukan buku, dari yang tipis hingga tebal.
"Ini yang kau bilang hanya, itu banyak syaa. Yang lu beli itu 5 buku tipis sama 8 buku tebal ya syaa. Ampun dah Misya! Gua ga akan ajak lu lagi ke toko buku klo gitu, nanti yang ada gua kena marah mamamu" panjang lebar Tia
"Tenang Mutia, mamaku ga akan tega marahin sahabat anaknya sendiri. So, kamu ga perlu nakutin hal itu, lagian ini kan kemauanku" ucapku tatkala melihat wajah Tia yang menatap tajam padaku
"Terserahlah sya, aku lelah mendengar alasanmu yang sudah terlampau basi itu" ucap Mutia sambil memutar bola matanya
"Hahaha maafkan aku tia"ucapku melihat ekspresi Mutia yang lucu itu
🌸🌸🌸 🌸🌸🌸
Setelah membayar semua buku yg diambil, aku dan Mutia segera memutuskan untuk pulang setelah mendapat hal yg kami inginkan. Namun disaat aku membalikkan badan ada sesuatu yg menahan tanganku, kuputar perlahan kepalaku menghadapnya
"Hey cantik, apa kabar?" Suaranya menerpa leherku.
"Misya! Hey sya, kamu kenapa? Sadar sya"
"Eh hah, apa? Kenapa mut?"
*anjir ternyata cuma boongan arghh
Dan yang aku lihat tadi hanya pemikiranku saja itu semua ilusi, arghh aku ini kenapaa?
Aku tak fokus karena memikirkan lelaki itu, siapa sih lelaki itu? Arghh😫 Lupakan saja Misya! Lupakan Saja!"Lu tu kenapa dah Sya? Kemaren kek orang kesetanan sekarang kek orang Lemot! Kenapa Sya Heh!"
"Engga kok, gpp Tia. Cuma kaget aja, lagian kenapa juga aku dikagetin. Kan Misya jadi Takut >_< "
Tia menatap temannya ini dengan rasa jijik, pasti kalau sudah begini Tia jadi merasa ragu apakah benar dia bersahabat dengan orang seperti ini? Tia tau Misya hanya mengalihkan pembicaraannya jika sudah begini.
"Udah gausah ngalihin pembicaran Ariana Misya. Jadi geli liat sikap lu kek gini"
Ketangkep lagi Misyaa -_- gabisa lepas deh bohongin Tia si tukang curigaan.
Ya iyalah lu gimana sih, org Tia itu Sahabat lu dari masih embrio Hahaha~ Sabarr
"Iyaa tau ya salah, tadi cuma kepikiran cowo itu lagi" menunduk bersalah
"Kepikiran cowo? Itu lagi? Berarti ga sekali ini dong lu mikirin cowo itu hm? Siapa?"
MAMPUS itu lah yg ada dibenak Misya, ia merutuki kesalahan dalam ucapannya tersebut. Mana Tia klo nanya udah kek wartawan gini ~ alay lu (biar dramatis napa) back to story.
"Itu... cowo yang pernah datang di mimpiku" jelas Misya terpaksa
"Jadi, cowo itu bakalan mati lagi kek mimpi lu yg pernah lu alami?"
"Beda"
Tia bingung dan hanya mengrenyitkan dahi, mungkin dia sudah cukup bertanya sampai disini. Lain kali dia harus membongkar semua rahasia Misya yg tertutup rapat ini.
TBC
Votee gratiss yuhuu:v
Jaga kesehatan ya! Jangan sakit oke
KAMU SEDANG MEMBACA
All because of dream
Teen FictionTerima kasih atas semua pemberian mu, apapun itu aku akan tetap menerimanya. Terlihat seorang lelaki yang tinggi mengikutinya, semakin ia berlari maka semakin lelaki itu mengejar. Hingga pada akhirnya...