TD 1

5.4K 105 5
                                    

"hey hey hey. Targetnya ada di rumah tua itu! Aku ingin makan jadi jangan ganggu aku lagi!" ucap Sang hacker.

"yak!! Teruslah siaga! Snipper kau dimana?!" ucap Sang Leader.

"Aku tepat dibelakangmu. Hanya lebih kebelakang. Aku akan berjaga disini, dan menunggu waktuku untuk bermain dengannya."ucap sang snipper sambil menyeringai.

Sang Target bersembunyi di bawah kasur yang hampir rusak. Sang Leader   memasuki rumah tersebut dan mencari cari sang mangsa.

"hey, keluarlah dari persembunyianmu. Tidak apa apa. Jika kau keluar sekarang itu akan lebih baik. Jika kau terus bersembunyi, dan aku yang akan menemukanmu, kau yang akan menyesal." ucap Leader ke mangsa.

"kumohon kumohon kumohon. Seseorang tolong selamatkan aku."mohon mangsa tersebut.

"hey Nadir keluarlah. Sebelum aku menemukanmu. Jika kau keluar sekarang aku akan melepaskan mu. Aku akan memberikan satu kesempatan lagi padamu." ucap leader.

Sang mangsa benar benar takut. Ia memberanikan diri untuk keluar dari tempat persembunyiannya.

Sang leader yang berdiri di pintu kamar tersebut tersenyum bangga.

"akhirnya keluar juga. Aku menunggumu dari tadi." ucap Leader

"kumohon maafkan aku  berikan aku kesempatan lagi. Aku tidak akan melakukannya lagi. Kumohon beri aku kesempatan lagi." mohon sang mangsa yang bernama Nadir.

Leader pun berjalan mendekati Nadir dan menyentuh pundak Nadir dengan senyum yang mengembang di bibirnya.
"bukankah sudah kubilang jika kau keluar sendiri, aku akan memberikan kau kesempatan sekali lagi. Jadi pergilah sebelum aku berubah pikiran." ucap leader dan menyingkir dari hadapan Nadir.

Sang Mangsa terkejut bahkan berterima kasih pada Leader.
"terima kasih! terima kasih! Aku tidak akan mengulangi kesalahan ku lagi" Ucap Nadir dan pergi dari situ. Ia tetap saja takut walau Leader sendiri yang membebaskannya. Ia terus melihat kebelakang takut sang Leader mengikutinya lagi. Ia bingung sekarang, sang Leader bahkan memberikan dadah dadah kepadanya.

"heh, bodoh. Apa dia tidak bisa mengartikan senyumanku." monolog Leader.

Mangsa terus berlari. Tanpa tau sebenarnya bukan hanya Leader  yang mengintainya. Sang Mangsa bersyukur Leader tak mengikutinya. Ia bahkan tersenyum sekarang karena masih bisa hidup.

DOR!!!DOR!!

Sang mangsa terjatuh setelah ada yang menembaknya dua kali dikaki, ia tidak bisa berdiri, sangat sakit. Ia menengok ke kanan kiri depan belakang memastikan leader tidak ada. Akan tetapi beberapa detik kemudian Leader datang padanya . Nadir terkejut bagaimana bisa.

" Bagaimana kau ini, aku sudah memberikanmu kesempatan tapi kau menyia nyiakannya. Aku sedih dengan orang yang membuang buang kesempatan untuk hidupnya." ucap Leader sedih.

"Ak ak aku sudah berusaha lari darimu. Kau yang memberikan kesempatan padaku, kau juga yang menembakku." balas sang mangsa.

"Aku? Aku bahkan tidak membawa senjata. Ah, aku membawa senjata tapi hanya pisau kecil ini. " ucap leader bingung.

"yo!! Im back. Wow wajahmu itu sok bingung sekali. Why why?" tanya Snipper pada leader. Sang mangsa pun terkejut karena kedatangan orang baru.

"Dia menuduhku menembaknya. Padahal aku tidak membawa senapan." ucap Leader pada Snipper sedih.

"oh itu. Aku yang menembakmu. Aku menunggu mu dari tadi. Saat kau keluar aku sudah senang, kukira kau akan datang padaku, tapi ternyata kau lari dariku, kau menjauh dariku. Jadi aku menembakmu saja agar aku bisa menyusulmu." jelas snipper.

The DevilsTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang