TD 3

1.5K 51 5
                                    

Terlihat seorang laki laki terikat disebuah kursi dengan tangan terikat ke masing masing sisi kursi. Laki laki iti terus berteriak meminta tolong,
"TOLONG!!!SIAPAPUN TOLONG AKU!!!" teriak lelaki tersebut.

"Eih, berisik sekali dia"gumam Hacker kesal.

"belum juga memasuki permainan inti, sudah begitu. Lemah!"ucap Snipper.

"Dia sendiri yang mengakibatkan dirinya seperti ini. Dia juga yang meminta tolong."ucap Leader.

Teriakan terus terdengar. Lelaki itu terus berteriak meminta tolong.

BRAKK

Pintu terbuka dan masuklah Snipper serta Hacker. Hacker berjalan kearah lelaki tersebut
"kau ini berisik sekali! Suaramu itu tidak bagus, jadi tidak usah mengeluarkan suara itu! Telingaku jadi sakit!"ucap Hacker dan mendorong kepala lelaki itu.

"lepaskan aku! Kumohon biarkan aku hidup!"mohon lelaki itu.

"Nah, suara begitu lebih baik dan indah ditelingaku"ucap Snipper.

Tak lama masuklah Leader
"kalian ini, kasihan dia. Jangan seperti itu padanya"ucap Leader sambil berjalan menuju lelaki tersebut.

"tolong aku!"mohon lelaki itu pada Leader.

"tenanglah aku akan melepaskan mu."ucap Leader.

Mendengar itu Snipper dan Hacker kesal.
"ada apa dengannya"gumam Snipper.
"Apa apaan kau ini der!"marah Hacker.

Mendengar itu Leader hanya tersenyum. Ia menaruh jari telunjuk ke bibirnya munyuruh untuk diam dan mulai melepaskan ikatan pada tangan lelaki itu.

"larilah! Sejauh mungkin! Jangan sampai aku menemukanmu lagi! Mungkin jika aku menemukanmu lagi, aku tidak akan memberikan kesempatan lagi padamu."suruh Leader.

Snipper dan Hacker terkejut. Sekarang mereka bertiga membiarkan lelaki itu pergi. Leader pun mendekat pada Snipper dan Hacker dan menyuruh sesuatu pada Hacker,
"siapkan dronemu, ikuti dia!"suruh Leader pada Hacker.

Hacker yang masih kesal mengerjakan perintah Leader dengan tidak ikhlasnya.

"kenapa kau membiarkannya kabur?!"tanya Snipper kesal.

"ikuti saja perintahku. Tidak seru bukan jika langsung masuk ke permainan inti."ucap Leader.

"kau menyuruhnya bersembunyi!bagaimana jika drone Hacker tidak dapat menjangkau keberadaan dia?!" tanya snipper kesal.

"kau kira aku siapa?! Membiarkan mangsa pergi begitu saja."ucap leader kesal karena dia seperti diremehkan oleh anggotanya. Setelah lama menunggu akhinya Hacker datang,

"dia bersembunyi di xxx. Jika dia jauh dari sana, aku tidak bisa mengikutinya lagi. Tapi, aku sudah meletakkan kamere disana."ucap Hacker.

"heh kalian ini. Kenapa meregukanku sih?! Tenang saja, ak-"ucapan leader terpotong oleh Snipper.

"apa yang kau lakukan padanya?"tanya Snipper.

"coba dengarkan sampai aku selesai berbicara.!"ucap Leader
"Aku menempelkan alat pelacak padanya. Jadi kalian tenang saja. Biarkan ia bersantai sampai besok." sambung leader sambil menyeringai.

"kenapa tidak bilang rencanamu pada kami? Jika kau bilang dari awal, aku akan membawa drone yang lain."ucap Hacker.

"aku baru saja terpikir tadi. Rasanya tidak menyenangkan jika tidak mempermainkannya lebih dulu."jawab Leader.

"ayo pergi!aku ingin bersantai dirumah untuk tugas besok"sambung Leader dan berjalan pergi diikuti oleh Snipper dan Hacker.

Disisi lain, sang mangsa terus bersembunyi. Ia bahkan tidak ingin bertemu dengan orang lain sekarang. Ia takut, takut anak buah The Devils yang akan menemuinya. Ia sudah melapor ke polisi, akan tetapi polisi itu tidak percaya padanya. Mereka bahkan tidak pernah mendengar organisasi yang bernama The Devils. Bagi polisi disana, organisasi yang seperti itu hanya The TroubleMaker itupun mereka sudah lama tak menemuimya. Polisi polisi itu mengaggap sang mangsa gila. Ia memberitahukan kepada warga akan tetapi warga juga tidak ada yang percaya.

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Feb 01, 2019 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

The DevilsTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang