Chapter 12

288 41 19
                                    

Sana dan Nayeon baru saja keluar dari gerbang kedatangan internasional terminal 3 Bandara Incheon.

"Nayeon Unnie kau akan bermalam dimana?" tanya sana saat melihat nayeon sedang sibuk dengan poselnya.

"Ahh... Maaf Sana, kau tadi bertanya apa?" ucap nayeon.

"Kau sedang sibuk apa sih?". Tanya sana sambil menatap tajam kepada nayeon.

"Ahh... Mian aku hanya sedang membuat janji dengan klub Seoul United untuk liputan khusus".

"Wah, siapa yang akan menjadi narasumbermu itu Unnie?" tanya sana yang tertarik ketika nayeon menyebut Seoul United.

"Katanya kalau tidak presdir klub ya manajer kim yang akan menjadi narasumberku, kenapa kau tertarik dengan Seoul United sekarang?" balas nayeon

"Ahh... tidak apa-apa unnie" jawab sana singkat yang tentu saja membuat rasa penasaran nayeon mulai muncul.

"Apakah seorang manajer minatozaki sudah terjatuh kedalam pesona manajer Kim?".

Mendengar perkataan nayeon tentu saja pipi sana memerah tak karuan. "Ahh ti-tidak kok unnie" jawab sana gugup.

"Tidak apa-apa sana sapa tahu saja manajer kim itu cocok untuk menjadi pengganti kekasihmu yang brengsek itu".

Sana terdiam mendengar perkataan nayeon namun tetap berpikir, karena akhir-akhir ini manajer kim membuat dia terpesona hal itu dikarenakan sebelum berangkat ke korea, sana sempat melihat beberapa pertandingan tim seoul united karena salah satu pemain yang akan di pantau olehnya berasal dari tim yang dipimpin oleh Kim dahyun itu.

Awalnya sana hanya terkagum kepaa gaya bermain tim seoul united dan beberapa pemain tim tersebut namun beberapa saat kemudian sana melihat karakter dan pembawaan dahyun sebelum dan setelah pertandingan yang sangat keren menurutnya.

Saat sedang melamun memikirkan dahyun dan juga tim seoul united sana dikagetkan oleh pukulan pelan nayeon yang ingin mengajaknya untuk makan terlebih dahulu sebelum berpisah untuk menuju ke hotel masing-masing.

.

.

.

Setelah berjalan beberapa saat Sana dan nayeon memutuskan untuk makan di daerah sekitar bandara agar tidak repot katanya, mereka memutuskan untuk makan di restoran cepat saji yang berasal dari amerika yaitu MCDonald, Sana dan Nayeon memilih untuk makan Haburger dan Cola karena sudah terlalu larut untuk makan makanan yang memiliki tingkat karbohiddrat tinggi. Disela-sela kegiatannya makan saat ini Sana masih deg-degan karena akan bertemu dengan manajer Kim keesokan harinya.

"Unnie, kapan kau akan melakukan interview khusus dengan manajer KIM?"

"Emmm... Mungkin sekitar jam 10 siang Wae?".

"Tidak apa-apa Unnie aku hanya bertanya saja".

"Apakah kau sudah tidak sabar bertemu dengan manajer Kim?". Goda Nayeon

"Te-Tentu Saja-"

" Tentu Saja?" Ucap nayeon untuk mengulangi jawaban sana sambil memberikan ekspresi terkejut.

"Tentu Saja tidak maksudku Unnie kenapa kau main potong saja" ucap sana sambil menundukkan kepala agar nayeon tidak tahu bahwa pipinya sudah merona merah.

"Owh... Mian"

Beberapa saat kemudian kemudian mereka menyelesaikan kegiatan makan mereka dan segera menuju ke tempat peristirahatan,

"Sana daripada menuju hotel lebih baik kamu menginap saja dirumah orang tuaku"

"Tidak... Unnie aku tidak ingin merepotkanmu lagi, lagi pula hotel dan akomodasi sudah dipesankan oleh presdir klub jadi sayang kalau tidak digunakan".

The GamePlanWhere stories live. Discover now