Prolog

39 5 0
                                    

"Aku benci dirimu, aku benci tentang mu, dan aku benci melihat mu bersama dia"
Hana Vania Arnlund


"Aku tak bisa berjanji apa pun pada mu. Tapi aku bisa berjuang untuk diri mu."
Jordan Hailey Knoche

"Kutub? Di Antartika? Salah besar! Bahkan kutub saja berada disekitar ku"
Hana Vania Arnlund


"Jika ada bintang yang bersinar lebih indah dari bintang di angkasa maka itu ialah kamu"
Jordan Hailey Knoche


*

*****

"Ahhkk..." Teriak suara ku dengan keras.

"Ada apa kak?" Tanya mama ku yang ikut panik melihat ku berteriak pada pagi buta.

"Ma... Hati hati disitu ada belalang" Ucap ku penuh histeris.

"Hah? Belalang?" Ucap mama yang bingung melihat tingkah Hana.

"Iya ma. Belalang nya tadi masuk dari jendela" Tukas ku penuh ketakutan terhadap serangga menggelikan seperti itu.

"Ya ampun kakak, hanya belalang untuk apa takut? Pasti tidak menggigit kak" Ucap mama menenangkan Hana yang takut akan belalang.

"Ayoo siap siap, apa kamu lupa kalau hari ini kamu harus sekolah?" Tanya mama pada Hana

"Ahh iya juga ma, hampir saja Hana lupa. Hmm belalang nya bagaimana ma?" Tanya ku kembali.

"Sudah.. nanti mama yang urus. Kamu siap siap sana." Ucap mama mengarahkan diriku agar bersiap siap berangkat sekolah.

"Baiklah ma." Putus ku lalu mulai melangkahkan kaki menuju pintu keluar kamar.

Mama adalah orang yang sangat berarti bagi ku saat ini. Mama juga adalah orang yang kumiliki saat ini setelah adik perempuan ku.

Sementara itu papa.. aku tidak tahu pasti dimana papa ku berada. Aku tidak pernah lagi bertemu dengan papa setelah aku berusia tujuh tahun dan adik perempuan ku berusia tiga tahun.

Jika aku bertanya pada mama mengenai keberadaan papa, mama selalu mengatakan jika papa sedang ada urusan jauh di luar negara.

Meski pun mama mengatakan itu namun di lubuk hati ku yang paling dalam aku merindukan papa dan ingin bertemu dengan beliau. Seperti keluarga yang lain yang masih memiliki papa.

Mama ku adalah seorang pemilik butik. Mama ku bernama Alina Maura Dallas. Dan saat ini adik ku masih mengecap pendidikan sebagai siswa kelas tujuh SMP. Adik ku bernama Hany Carrisa Arnlund. Sementara itu aku mengecap pendidikan sebagai siswa kelas sebelas SMA.

******

"Kami berangkat ya Ma." Ucap ku dan Hany untuk berpamitan dengan Mama.

"Iya kak.. Hana harus ingat kalau disekolah itu belajar nya harus sungguh sungguh, Hany juga harus seperti itu. " Pinta Mama pada kami berdua.

"Iya Mama.. Kak Hana dan Hany pasti bakal rajin belajar." Seru Hany yang sungguh semangat.

"Itu baru anak Mama Alina." Seru mama yang memancarkan senyum bahagia nya seraya mengelus rambut Hana dan Hany.

"Iya ma."

"Ya sudah.. Hana dan Hany berangkat deh ntar terlambat sekolah gimana?" Pinta Mama.

"Hehe.. ok ma. Kami bakal berangkat."

"Bye bye ma" ucap Hana dan Hany kemudian mengecup pipi Mama Alina lalu berjalan menuju mobil pribadi milik Mama Alina yang didalamnya sudah ada supir pribadi kepercayaan mereka yang senantiasa mengantarkan kedua anak nya.

" Dah Mama." Seru Hana dan Hany setelah berada di mobil dan berangkat menuju sekolah.

******



Thanks..

Untuk part pertama aku membuat cerita nya masih pendek. Di chapter selanjutnya mungkin ceritanya akan lebih panjang lagi.

Jangan lupa vote dan komentar 😉

Follow juga akun authornya nya ya.

Sampai jumpa di chapter cerita selanjutnya 😉

25 Januari 2019~~

Hana JordanTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang