Awal Mula

8 2 1
                                    

Jika aku berbicara mengenai seorang gadis dengan gaya berpakaian yang minim, itu sudah biasa.

Jika aku membahas seorang gadis dengan gaya berpakaian sama halnya dengan laki-laki, itu juga sudah
banyak.

Namun, bagaimana jika ada seorang gadis yang sering disebut-sebut sebagai laki-laki sungguhan?

• • •

Mentari menyapa langit dengan pancaran cahayanya, menyelinap masuk melalui sela-sela jendela kamar milik seseorang dibalik selimut merah marun itu. Seolah-olah baru saja mencoba untuk mengusik tidurnya.

KRIIET...
Pintu kamar terbuka, disusul dengan masuknya seorang wanita dengan handuk yang terlampir di pundak kirinya.

“Lena! Cepet bangun! Udah jam berapa ini? Anak gadis kok bangunnya susah,” ucap wanita itu sembari menepuk punggung Glenna pelan.

Suara erangan khas bangun tidur pun terdengar. “Sebentar Bu, lima menit lagi, oke?”

“Terserah mau berangkat sekolah apa nggak. Kalau kamu kesiangan, jangan salahin ibu,” wanita empat puluh satu tahun itu menarik langkah keluar.

Dengan malas gadis yang memiliki nama lengkap Glenna Andrinata —Lena— mengucek kedua matanya. Ia melirik jam dinding yang menempel tepat di atas pintu kamarnya.

Bak tersambar petir di siang bolong, betapa terkejutnya ia ketika jam telah menunjukkan pukul enam lewat lima pagi. Berarti hanya ada sisa waktu lima belas menit untuknya merapihkan diri.

“Duh! Mati gue. Mana hari ini materinya Bu Herfika!” seketika Lena berlari ke kamar mandi dengan langkah terpogoh.

• • •

Di perjalanan Lena terlihat gelisah. Itu terbukti ketika ia kerap kali melirik arloji hitam miliknya yang bertengger manis di pergelangan tangan kirinya.

Mantap sekali.
Masnya ini sebenarnya ngerti gak sih kalo gue lagi buru-buru?!
Mana bawa motornya lelet banget.

“Mas, bisa lebih kenceng lagi gak bawa motornya? Saya buru-buru nih!”

Iya siap Mba. Jangan lupa pegangan ya, soalnya saya gak mau ada orang secantik mba masa nyungsep dari motor? Hehe.”

Ditambah nih mas-masnya lawak banget. Apes bener deh hari ini.

Lena mengusap wajahnya kasar. Lalu kedua telapak tangannya saling terpaut; meremas satu sama lain.
“Di sini kan Mba?”
Pertanyaan mas-mas dengan jaket serta helm hijau yang berlabel tersebut menyadarkan Lena.

Saat hendak turun dari motor tersebut, sialnya rok biru miliknya itu tersangkut dengan pegangan jok belakang. Kambing! Kesialan apalagi ini ya Allah...

“Mba?”
“E-eh, iya Mas. Ini uangnya, kembaliannya buat Mas aja.”
“Oh iya, makasih ya Mba.”
Gadis itu hanya memberi anggukan kecil sebagai balasan. Dan menyisakan Lena tengah lari tergesa-gesa dengan rok birunya yang robek.

Derapan napas yang memburu menambah kesan Lena seperti sedang diburu waktu. Terlebih ia baru menyadari jika hari ini ada jam pertama milik Bu Herfika —guru IPA yang paling disegani di sekolahnya itu.

Sesampainya di depan kelas, yang ia lihat hanyalah pemandangan beberapa siswa yang tengah menyapu lantai kelas. Serta ada juga yang tengah merapihkan meja berantakan.

“Loh, ini belum masuk jam pertama?”

Salah satu dari mereka menjawab, “ya belomlah Len, coba lo liat jam berapa sekarang.”

Lena kembali melihat jam tangannya.

Di sini jelas kok, udah jam tujuh kurang dua puluh menit. Tapi kenapa sekolah masih sepi?

Lalu menatapnya sekali lagi; memastikan jika jarum panjang arloji hitamnya itu tidak salah menunjukkan angka. Bahkan menatapnya hingga hampir melotot.

“Tapi di sini bener kok. Udah jam tujuh kurang dua puluh menit loh,” Lena menunjukkan jam tangan miliknya. Dengan wajah yang terheran-heran.

“Jam tangan lo rusak kali Len, mabok tuh jam sama kayak yang punya.” ucapan salah satu temannya itu membuat yang lainnya tertawa pelan.

Sedangkan Lena hanya menggaruk tenguknya bingung.

.

.

.

.

Di lain tempat, ibunya tertawa mengingat jika tadi pagi ia sengaja mengubah arah jarum jam dinding serta jam tangan milik Lena. Hanya dengan cara itulah ibunya dapat membangunkan Lena dengan cepat. Tanpa harus mengulang dua kali.

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Mar 26, 2019 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

WEIRD GIRL?Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang