Ada praktek hari ini. Praktek yang mengakibatkan siswa-siswi kelas 1-A dipecah menjadi 7 kelompok. Beranggotakan 3 orang disetiap kelompoknya.
Sampai sejauh ini, tidak mudah bagi [Name] untuk menemukan teman yang dapat di sebut sahabat. Dengan sifat dingin dan juga kepolosannya. [Name] sendiri masih tidak terlalu paham apa yang harus dia lakukan agar dirinya mendapatkan teman.
Bukan sangat ingin mendapatkan teman. [Name] malah iya iya saja jika dia sendiri. Begitulah gadis ini, bekerja sendiri,tak ingin merepotkan orang-orang.
Namun takdir mengatakan hal lain sekarang, [Name] harus satu Tim dan bekerja sama dengan orang yang bahkan namanya saja tidak terlalu Dia ingat. Wajar saja, di kelasnya dia hanya mengingat pasti 4 nama temannya. Dan keempat orang itu tentu adalah Midoriya Izuku, Bakugou Katsuki dan teman-teman perempuan Barunya, Yaoyorozu dan Tsuyu-chan.
"Ano, nama kalian siapa?"
Datar,jelas,padat,polos. Pertanyaan itu meluncur dengan mulus dari mulutnya. Menunggu jawaban, gadis itu memiringkan kepala dan meletakkan jari telunjuknya didagu. Yang dirinya sendiri tak sadar bahwa sekarang dia tengah bertingkah sangat imut walaupun dengan wajah triplek.
"Tak ada niat mengingat ya, kau?" Ujar seorang pria tinggi bertangan tiga disetiap sisinya.
"Maaf." Ujar [Name] pelan. Masih tetap sama, wajah maupun intonasi, datar.
"Aku Shoji Mezo. Kau [Last Name] kan?"
"Hum." Jawab sigadis dengan anggukan kecil nan lambat.
Selesai menatap orang yang menyebut dirinya shoji. Pandangan [Name] beralih ke arah pria bersurai dwiwarna yang sedari tadi hanya diam saja. Tak lama kemudian, tatapan [Nama] kembali ke shoji. Tatapan datar namun penuh harapan, seakan-akan mengisyaratkan Shoji untuk menyadarkan si merah putih dari lamunannya.
"Huh" menghelas napas, si Shoji mulai menepuk bahu pemuda unik itu.
"Oi, Dia menanyai Nama kita tuh. Jangan melamun terus." Ucap shoji lalu pergi entah kemana. Sepertinya Ia ingin melihat juga bagaimana tim yang lain berebut kemenangan secara sportif melalui beberapa monitor yang disediakan.Awalnya, pria yang mempunyai 2 jenis Quirk itu menatap kepergian si Pria tinggi sebelum akhirnya pandangan beralih kepada [Name] yang sekarang tengah menatap datar penuh harapan padanya.
"Todoroki Shoto." ujarnya singkat dan pelan.
Tak menjauh dari tempatnya, si Todoroki kembali terdiam seperti sebelumnya. Namun kali ini, matanya tengah menatap layar-layar monitor yang berada jauh dari tempatnya berdiri.
Lantas, [Name] ikut melirik lalu menoleh kearah monitor dari tempat itu juga. Dilayar itu, nampak pertarungan sengit antara Midoriya dan Katsuki. Entah apa yang mereka bicarakan, tapi [Name] tahu, itu adalah tentang masa kecil kelam mereka berdua.
Tak minat mengingat masa suram
Lirikan itu kembali beralih.
'Wah, warna mata yang indah. Aku baru sadar.'
*
*
*
*
*
*
*
*
*
*
*
*
*
*
*
*
*
*
*
*
*
*
*
*
*
*
*
*
*
*
*
*To Be Continued.
Scarlet~
KAMU SEDANG MEMBACA
LOSER
FanfictionMendapat julukan Licik,Penipu Jenius, dan Terlalu Kuat. Tak membuatku berhenti berpikir, Jika diriku ini ialah seorang, Pengecut Terbesar. [17+], maybe. *All Characters of BNHA are Horikoshi's.