48

25 8 0
                                    

mengapa kau takut
pada rasa rindu yang menjalar dengan hebatnya
di antara lengan-lengan yang mendingin
melilit dan melukai tulang rusuk dengan perih yang kasat mata

mengapa kau takut
pada rasa rindu yang tak kunjung henti merasuki jiwa
hingga akal sehat lumpuh dan mati di hadapan waktu
dan temu menjadi satu-satunya ajang kemenangan atas jarak

mengapa kau takut
pada rasa rindu yang hadir sewajarnya
yang dimiliki seharusnya
yang ada dan tiada seiring kau mencintainya?

bukankah rindu ialah pertanda, bahwa memang kau menganggapnya berarti;
dan itu tak mengapa?

biarkanlah ia ada, tumbuh, dan berkembang
pada masanya nanti, waktu yang akan menbiarkannya layu—entah karena habis dibayar temu atau terbang kala gugur menjemput cinta yang lain

— ancilladiska,
Tak Ada yang Salah dengan Rindu
#dissays

Kata-kuTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang