igˈnôr

1.4K 207 29
                                    


Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.





Hari ini Way-V berangkat dari bandara international untuk kembali ke Korea Selatan. Akan ada project baru menanti. Aku sendiri belum tahu project apa itu. Tapi sepertinya tahun ini kami akan promosi sebagai grup besar atau... akan ada unit baru setelah kami? Entahlah. Memikirkan tentang grup baru, aku berharap aku bergabung dengan tim jepang; meskipun terasa sangat tidak mungkin karena bahasa jepangku begitu buruk.

Tapi tetap saja aku ingin bergabung supaya aku bisa melihatnya setiap waktu.

Siapa? Tentu saja Mr. Nakamoto Yuta.

Belum ada setahun kami berpisah tapi aku sudah sangat sangat merindukannya. Siapapun pasti benci hubungan jarak jauh kan? Meskipun aku bersikap acuh di depan kamera. Percayalah bahwa aku mencintainya melebihi hidupku sendiri. Membayangkan aku akan bertemu dengannya malam ini membuatku gugup dan antusias. Apakah dia akan senang melihatku dan langsung memelukku seperti biasanya?

Apa dia akan meneriakkan namaku dan mencium pipiku di bandara tanpa tahu malu?

Aku tahu itu terlalu manis untuk dibayangkan, jauh dari kenyataan, tapi... yeah, berharap sedikit tidak apa-apa kan?

Tidak membutuhkan waktu berjam-jam ketika kami sampai di Bandara Internasional Incheon. Tahu apa yang lebih baik lagi? Kami datang bersamaan dengan member lain yang juga baru pulang dari Chile. Dan yang paling membuatku senang, aku akan bertemu Yuta disana, hanya beberapa langkah lagi dari pintu keluar kami!

Aku mendengar manager kami menghubungi manager member lain dan berjanji untuk bertemu di ruang tunggu. Kalimat itu membuatku berdebar tidak karuan.

Tapi senyuman yang sudah kusiapkan sejak keluar dari pintu langsung sirna ketika mataku melihat dengan jelas bahwa priaku berada disana, duduk dengan melingkarkan tangannya pada pundak Doyoung hyung dan tertawa pada layar ponsel Doyoung. Aku tahu jika mereka tidak memiliki hubungan spesial seperti aku dan Yuta. Tapi tetap saja... Yuta seolah tidak peduli aku akan keluar dari arah mana. Dia jelas-jelas duduk santai disana dan tidak menyambut kami.

Semua member bertemu, saling berpelukan satu sama lain dan menanyakan kabar. Ditengah-tengah serangan Taeil hyung, aku melirik Yuta dan dia hanya menatap datar kearahku kemudian kembali bermain-main bersama Doyoung.

What?

Hanya seperti itukah responnya?

Apa hanya aku disini yang merindukannya?

"Yuta-ya! Kau tidak merindukan Winwin, huh?" Taeil menyemburkan pertanyaan yang singgah di kepalaku, seolah tahu apa yang ingin kukatakan sejak tadi.

"Kita kan bisa mengobrol di dorm. Aku sedang menonton anime sekarang." Dia menjawab Taeil tanpa memandang kami. Sikapnya membuat sedih dan marah di satu waktu. Apa sangat sulit untuk meninggalkan anime sialan itu dan memelukku untuk dua detik saja? Dia benar-benar menyebalkan dan aku tiba-tiba saja membenci anime! "Doyoung, katakan pada manager hyung aku ingin ke toilet sebentar." ucap Yuta kemudian sembari menepuk lengan Doyoung.

"Oke!"

Dengan itu Yuta melangkah pergi sedirian kearah dimana toilet berada.

"Winwinie, kau mau ikut menon—" Aku mengabaikan ucapan Doyoung dan memilih untuk mengikuti Yuta ke toilet. Sial. Hatiku memanas, mataku memanas, dan... apa dia tidak paham kalau aku sangat benci diabaikan? Seharusnya dia tahu kan? Kami sudah berkencan selama hampir setahun.

Cklek.

Aku membuka pintu kamar mandi yang baru saja dimasuki Yuta, melihat priaku disana, menatapku dari cermin besar di depannya sembari mencuci tangannya. Sepertinya dia ke kamar mandi hanya untuk membersihkan wajahnya; terlihat dari wajahnya yang basah dan air yang membelai kulitnya.

Itu pemandangan yang sangat indah jika saja aku tidak sedang kesal sekarang.

"Kau mengabaikanku?"

"Tidak."

"Lalu kenapa—" Entah apa yang terjadi, aku bahkan belum memproses apapun, aku bisa merasakan punggungku menabrak dinding toilet yang dingin dan kemudian sesuatu yang lembut bergerak diatas bibirku. Yuta, entah sejak kapan, sudah memojokkanku dan menciumku. Awalnya hanya gerakan lembut sampai ia memutuskan untuk meraup milikku dan bermain lidah di atas bibir bawahku.

Kekesalan yang sejak tadi ingin meledak tiba-tiba menghilang...

Sial.

Kenapa dia selalu membuatku seperti ini?

Aku menyambut ciumannya dengan senang hati. Melingkarkan lenganku disekitar lehernya untuk menariknya lebih dekat. Aku sangat merindukannya, bibirnya, suaranya, nafasnya dan sentuhannya. Yuta selalu membuatku gila dan aku benci mengakui itu.

Ciuman itu terlepas setelah dua menit.

"Maafkan aku. Aku hanya merasa tidak bisa mengontrol diriku jika aku berlari memelukmu. Aku bisa saja mencium bibirmu alih-alih pipimu. Fans bisa memotret kita dan esoknya akan ada skandal gila." Alasan yang bagus. Tapi tentu saja aku tidak bisa menerimanya. Aku tidak peduli jika kami harus kehilangan fans hanya karena hubungan tabu ini. Lagipula para member sudah menerimanya, orang-orang terdekat kami dan keluarga pun sudah menerima.

Kenapa harus takut pada fans? Jika mereka benar-benar menyayangi kita sebagai idolnya, mereka akan mendukung kami kan?

"Aku tidak mau haters menyakiti kesayanganku."

Aku tersenyum dan mengusap poninya yang sedikit basah.

"Kau ingat Chanyeol sunbae dan Baekhyun sunbae kan?" Yuta mengangguk dalam pelukanku. Cengkeraman di pinggangku terasa lebih erat. "Mereka juga mengalami hal sulit setelah mengakui hubungan mereka ke publik. Tapi lihatlah, mereka sekarang terlihat lebih bahagia dan bebas tanpa perlu menyembunyikan perasaan mereka."

Lalu, senyuman favoritku mulai muncul. Senyuman indah Yuta yang membuatku jatuh cinta.

"Maafkan aku, Sicheng... Seharusnya aku hanya memikirkan tentang kita."

"Good." Aku memberikan senyuman terbaikku. "Sekarang ayo kembali atau manager hyung akan memukul kepala kita karena terlalu lama disini." Yuta tersenyum lebih lebar. Jemarinya terkait dengan milikku dan aku bisa merasakan tarikan lembutnya. Kami berjalan kembali ke tempat para member dengan tangan yang saling menggenggam, tak peduli jika fans atau orang lain menatap kami heran.

Yang terpenting... kami memiliki satu sama lain, kan?

『 ʏ ᴜ ᴡ ɪ ɴ 』[☑]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang