surat perpisahan meski tak berpisah.

56 2 1
                                    

Untuk kamu, yang pernah singgah terlalu dalam dihatiku, aku tidak tau lagi apa aku harus mencintaimu atau harus segera beranjak menjauh.
Karena jauh didalam hatiku, aku bahkan masih menginginkan kamu, sangat menginginkan kamu.
Kamu bagai kata bercetak tebal yang berarti penting.
Sedangkan aku hanya kata bercetak miring yang asing.
Kita tak lagi lebur, kita berpisah hingga hancur.
Kamu tak lagi jadi tawaku.
Aku tak lagi tawamu.
Senyumku tak lagi penawar sendumu.
Aku bukan lagi apa-apa dalam hidupmu.
Kita sudah selesai, mutlak.
Tak ada kita.
Hanya aku dan kamu.
Sudah saatnya bahagia dengan hati masing-masing. Dengan hidup masing-masing.
Kamu bahagia dengan hidupmu.
Maka, aku pun harus bahagia dengan hidupku.
Aku tak tau apa yang kutuliskan.
Aku hanya ingin menuangkan, tak terlalu memusingkan ada apa dengan aksara.
Aku hanya gadis biasa dengan sebuah rasa cinta yang terluka.
Aku, masih menginginkan kamu, lebih daripada kamu menginginkan aku waktu itu.
Tapi waktu sudah berlalu, mari berjalan dengan kisah kita satu-satu. Mari bertemu lagi, suatu hari, entah untuk saling jatuh cinta lagi, atau saling berbagi cerita cinta kita dihati lain.
Yang kuharap, saat itu, kita sama-sama telah bahagia, dengan jalan kita yang sekarang.
Dan perlu kamu catat, selamanya kamu punya tempat dihatiku yang tak lekat oleh waktu.

Aku. Mencintai. Kamu. Senjaku.

29 DESMBER 2018

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Jan 27, 2019 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

Surat Untuk KamuTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang