Pendekatan

25 8 0
                                    


Risa pov

Sampai kapan aku akan seperti ini terus.sampai kapan aku mengharapkannya sampai ia tahu dan mengejekku atau sampai ia tau dan membenciku ooh ayolahh aku tak bisa seperti ini 

" permisi..
Seakan tersadar dari lamunan ku kutatap pintu Kelas ku,seketika tubuhku menegang mata itu mata yang selalu membuatku tak bisa berkata kata.Tajam dan indahh hanya itu yang ada di benakku saat ini.tubuhnya yang tinggi menjulang membuatku harus mendongak untuk melihatnya

" aku mencari Reyhana apakah ia ada di sini" ucapnya tepat diwajahku
" t.tidak ada y..yah..ada apa m..mencarinya" oh yaampun kenapa sulit sekali mengatakan hal itu

" aku ingin mengembalikan bekalnya ucapkan padanya bahwa aku berterimakasih untuk itu" ucapnya tanpa melepas matanya dariku

" y..yah a.akan aku sampaikan" dengan tangan gemetar aku pun  menggapai bekal milik reyhana yang telah habiss
" hn " ia pergi begitu saja setelah mengucapkan Itu, tak ada lagi yang ia bicarakan.
hanya karna suaranya saja membuat jantungku berdetak tak karuan

.
.
Andre pov

Aku ingat gadis ini .Gadis yang selau saja menatapku saatku bermain basket bersama teman-temanku .Gadis dengan kaca mata besarnya yang memandangku, sudah sejak lama aku tahu  jika ia selalu menatapku bahkan temanku kevin pernah memberitahuku bahwa ada gadis yang selalu menatapku dari jendela kelas XII A jadi inikah gadis itu.

Jadi dia salah satu pengagum ku melihatnya membuatku memijat pangkal hidungku lelah.saat berada tepat didepan lokerku ku buka lokerku perlahan
" tak ctak.."
Lihatlah selalu seperti ini lokerku yang dipenuhi oleh coklat dengan tanda cinta ,surat- surat yang berjatuhan,dan banyak sekali bunga mawar beserta suratnya

" hahh....."
" hei Dre sepertinya penggemarmu tambah banyak seiring waktuu" kevin tiba tiba datang dengan mengambil salah satu coklat nya

" aku tak pernah menginginkan ini semua kalau kau mau kau boleh membawanya " oh ayolah aku hanya tak perduli dengan semua ini yang hanya diberi kekehan kecil dari sahabatku.

.

Normal pov

Reyhana telah selesai menyiapkan bekal ketiga  kalinya untuk Andre tanpa melepaskan senyumanya.
kini semua rencana untuk mendekati Andre sudah ada di kepalanya hanya sedikit langkah saja
Kini Andre ada dihadapannya  reyhana pergi kekelas Andre yang sudah menginjak 3 SMA satu tahun diatas reyhana, hanya untuk memberinya bekal buatannya

" ka .aku ingin memberimu bekal ini makanlah" reyhana yang menunduk dengan wajah yang memerah hanya mampu menundukkan kepalanya kala tau andre sedang melihatnya

"Makasih. tapi sebaiknya kau tidak usah lagi membuatkanku makanan ini aku tak apa" andre dengan berusaha memberi pengertian pada reyhana

" ta...tapi kenapa? apakah makanan ku tak enak untuk kaka"  reyhana yang terlihat gelisah tak luput dari penglihatan Andre sang kaka kelas

" tidak.sebaiknya kau kembali kekelasmu ini semua merepotkan"Andre pergi begitu saja meninggalkan reyhana yang hampir menangis karna perlakuannya

"Kenapa dia itu?"

"Bukankah ia adik kelas kita?"

"Berani sekali dia memberi Andre bekal makanan, aku saja selalu ia tolak"

" kasian sekali dia ditolak Andre"

Bisik bisik mulai terdengar karna melihat interaksi antara reyhana dan juga Andre reyhana yang tak tahan segera pergi meninggalkan kelas itu dengan berurai air mata ia hanya ingin menghampiri Risa sahabatnya saat ini

Letak kebahagiaanTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang