Pagi Merindukan Senyum mu

1 0 0
                                    

Mentari tampak cerah terlihat dari ufuk timur, pesona nya sangat memanjakan dibalik bola mata. Aku duduk di sebuah kursi kayu dengan ukiran pernis yang begitu unik. Dan, mulai ku cicipi kopi hitam, yang telah ku ramukan sebelumnya .

Pesona pagi. Menjelang sebelum jiwa mu beraktivitas, mari sambutlah ucapan hangat dari ku "Semoga hari mu menyangkan, dan tetaplah semangat menjalani hari. Jangan lupa untuk tetap bersyukur, dan teruslah bertawakal kepadNya" .

Teruntuk mu ;
Dari : pagi dan aku yang merindukan senyum mu .

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Jan 27, 2019 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

Pagi Merindukan Senyum muTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang