Chapter 10

517 62 13
                                    

Jimin menghela nafas, saat kakinya menapaki taman . Dengan jelas ia bisa melihat sahabat nya yang sedang duduk lesu di bangku taman, jangan lupakan wajah yang luat biasa membuat Jimin terhenyak. 

" Kau oke ?" dan itu adalah pertanyaan tidak oke Jimin . Sudah pasti sekarang dia sedang tidak baik salahkan tubuhnya yang pendek itu. 

Taehyung menatap Jimin ia tak menjawab, langsung memeluk Jimin dengan kuat. 

" A-kku harus hiiks bagaimana Chim hikss "

Jimin mengusap punggung Taehyung yang bergetar hebat karena menangis.  "Ada apa ? Bicara padaku eoh.  "

Bukannya menjawab Taehyung malah menangis terus dan semakin keras, dan terus meracau 'aku harus bagaimana, aku takut , ini salahku ' terdengar memilukan untuk Jimin.  Sepengetahuannya ia tak pernah mendapati sahabat bodohnya itu menangis sampai seperti ini. 

Pada akhirnya Jimin hanya terus menepuk punggung Taehyung dan berkata " Menangislah sampai kau merasa puas.  "

" Aku salah hikksss aku bodoh Chim hiiksss hhiikkss aku bodoh hikkkss "

" ssssuuutttt " Jimin melepaskan pelukannya, memangku wajah Taehyung yang basah karena terus menangis.  "Tak  ada yang boleh mengatakan kau bodoh . Kau tak bodoh" Jimin mengusap air mata Taehyung "aigoo kau nampak jelek sekarang.  "

" Aku bodoh hikkss aku bodoh hiikkss "

Jimin menghela nafas kembali menarik Taehyung dalam pelukannya.  Jimin akan meminta bayaran nanti setelah urusan meraka selesai, sungguh menenangkan Kim Taehyung ternyata sulit. 


Yoongi mengetuk-ngetuk meja , otaknya terus berpikir apa yang dia lakukan akan baik-baik saja ?? Ia menatap Handponenya .

" Aku tahu ini berat untukmu Hyung " Celetuk Hoseok yang sudah tidak tahan melihat Yoongi yang berinteraksi dengan meja, melirik Handphonenya  dan mengabaikan keberadaan dia. 

Yoongi menghela nafas , ia menyenderkan badannya pada kursi.  "Aku rasa ini tak semudah yang aku pikir.  "

Hoseok mengerutkan dahinya "Maksudmu ?"

Yoongi mengelengkan kepalanya terlihat sangat putus asa.

" Kau harus yakin Hyung, kalau kau tak yakin bagaimana bisa berhasil setidaknya kau terus berusaha untuk hubunganmu. "

Yoongi tak menjawab ia hanya diam, kalau sedang seperti ini apapun yang ia pikir baik serasa tidak. 

Hoseok menepuk bahu Yoongi.  "Aku yakin, Taehyung sekarang sedang berpikir untuk memperjuangkan hubungannya.  Dia mencintaimu aku yakin itu Hyung. "

Sebenarnya Hoseok pun tak tahu apa yang ia katakan, yang penting baginya hanya menenangkan Yoongi.

Dan berakhirlah disini, di kedai eskrim. jimin sudah menduga ujung-ujungnya dia akan terkena imbas untuk mengeluarkan uangnya membeli eskrim sesuka Taehyung. 

" Jadi, bisakah sekarang kau bercerita padaku ?"

Taehyung menyuap eskrim kedalam mulutnya.  " Satu cup lagi, mungkin hatiku akan dingin dengan satu cup lagi ." Tawar Taehyung menatap Jimin dengan mata kucingnya

" Yak ! Kau lihat kau bahkan sudah memakan lebih dari 5cup kecil dan 2 cup besar.  " Sembur Jimin

Taehyung menundukkan kepalanya "Maafkan aku Chim, hatiku masih terasa sesak " Lirih Taehyung

Kalau sudah begini, Jimin bisa apa ?? Ia hanya bisa menghela nafas.  " Oke satu lagi , tak ada tambahan ! Aku bisa di amuk Jin Hyung kalau kau sakit.  "

Taehyung mengangguk antusias, Jimin mendegus geli 'sial kemana wajah menyedihkanmu itu ?" Racau Jimin dengan suara mengecil

" Kau mengatakan apa ?"

Test CintaWhere stories live. Discover now