Bab 1. Perkenalan

33 4 0
                                    

Eka Putri, anak SMA di salah satu kota Balikpapan jurusan IPA. Dia adalah seorang perempuan yang mudah menjatuhkan hati nya untuk laki laki lain. Tetapi, ketika dia mempunyai pacar, dia hanya menjatuhkan hati untuk pacarnya saja. Dia mengagumi seseorang yang bisa di bilang terkenal. Iya, laki laki itu bernama Riski. Dia adalah teman SMP Eka. Eka mengagumi Riski karena Riski cukup terkenal di SMP saat itu. Mungkin sampai sekarang. Riski adalah seorang laki laki yang aktif di berbagai kegiatan. Riski juga berparas rupawan, sehingga banyak perempuan yang mengaguminya, termasuk Eka.

"Eh, aku lagi kagum nih sama seseorang"
"Siapa ka?"
"Itu si Riski, tau kan fi?"

Rufi, adalah teman Eka di kelas. Rufi dan Eka kemana mana selalu berdua.

"Oh si Riski, pantas saja kamu mengaguminya ka"
"Kamu kagum juga enggak sih sama Riski?"
"Sejujurnya sih iya, aku kagum juga sama Riski ka"
"Wih, berarti kita sama-sama kagum dong sama Riski"
"Bukan kita berdua saja ka, pasti banyak perempuan lain yang mengagumi Riski"
"Jelas fi, Riski yang berparas rupawan. Siapa sih yang tidak tergila-gila dengan dia"

Saat itu, Riski mempunyai pacar yang juga sekelas dengan Eka dan Rufi. Namanya Riska. Eka dan Rufi senang saat melihat Riski dan Riska sedang berdua. Karena yang Eka dan Rufi lihat, mereka cocok saja gitu.

Eka jatuh hati dengan seorang laki-laki yang bertampang biasa saja. Tapi dia pintar, baik, dan tidak suka banyak main dengan perempuan. Namanya Rama. Eka dan Rama sekelas saat kelas 2 SMP.

Pagi hari yang cerah, dimana semua orang sedang bersiap siap untuk berangkat bekerja dan sekolah. Termasuk Eka yang akan berangkat ke sekolah menggunakan sepeda motor pemberian ayahnya itu.

Sesampainya Eka di sekolah, Eka berjalan menuju ke kelasnya itu. Dan disana sudah ada Rufi yang datang lebih cepat.

"Eh, hari ini ada kerja kelompok bukan sih?"
"Iya ada, pelajaran IPS"
"Oh iya iya. Berarti aku satu kelompok lagi dong sama Rama hehe"
"Heh dasar giliran Rama aja laju"

Eka dan Rama satu kelompok saat pelajaran IPS. Bahkan mereka sempat duduk bersebelahan sehingga detak jantung Eka makin tidak karuan.

"Eka, kamu ya yang nulis soal nya, kalau kamu tidak tahu, tanya aja sama Rama"
"Oh oke"

Bel sekolah pun berbunyi, menandakan bahwa jam untuk belajar di sekolah telah usai. Eka tidak begitu menyukai saat jam untuk pulang ke rumah. Karena tidak bisa bertemu dengan Rama.

Eka berjalan menuju tempat dimana ia memarkirkan motornya itu. Sambil mencuri pandang ke arah Rama tentunya.

Matahari pun meninggalkan langit yang segera tergantikan oleh sang bulan. Eka mengingat jika ia di tugas kan untuk menulis soal dan jika ia tidak tahu, ia bisa bertanya kepada Rama. Tentu saja Eka merasa senang karena bisa menanyakan soal untuk menjadi alasan supaya Eka bisa dekat dengan Rama.

"Ram, kamu mau nggak bantuin aku bikin soalnya?"
"Oh, iya iya. Boleh kok"

Malam itu adalah malam terindah Eka.
Ketika sudah menyelesaikan soal itu, Eka pun tidur untuk bersiap dengan cerita baru di esok hari.

Sekarang, gantian sang bulan meninggalkan langitnya dan segera tergantikan oleh matahari. Eka terbangun dari tidur indah nya. Seperti biasa, Eka bersiap siap lalu berangkat ke sekolah nya itu.

Bel disekolah berbunyi, pertanda jika jam pelajaran akan dimulai. Ketika itu pelajaran IPS, yang mana Eka dan Rama di haruskan untuk duduk berkelompok lagi. Eka mengambil kursi untuk duduk. Kemudian di susul oleh Rama yang duduk di sebelah Eka

"Eka, sudah soalnya?"
"Sudah kok"

Disaat pelajaran itu, tidak sengaja tangan Rama bersentuhan dengan tangan Eka. Eka senang, tapi dia tidak mau baper. Jadi Eka berusaha menyembunyikan senyuman itu dan meminggirkan tangannya dari Rama. Tapi, Rama selalu menyentuh tangan Eka. Hingga akhirnya Eka menurunkan tangannya ke bawah meja. Supaya Eka tidak mudah baper walaupun saat itu hatinya senang sekali.

Setelah pelajaran IPS itu usai, Eka dan Rama berpisah. Tidak jauh jauh juga, setidaknya Eka masih bisa mencuri pandang ke arah Rama walaupun sedang jam belajar.

"Fi, aku senang banget tadi bisa duduk sebelahan sama Rama"
"Aduh, dasar. Kalau lagi naksir orang begini nih"
"Hehe"

Eka selalu bercerita kepada Rufi apa yang sedang ia rasakan. Apapun itu.

Eka dan Rama jadi sering chatting-an karena tugas kelompok itu. Bahkan Eka sering mengajak Rama untuk bermain ToD. Aku yakin kalian pasti tau apa itu ToD.

Beberapa bulan kemudian, Eka dan Rama semakin dekat. Dengan perjanjian, jangan sampai anak kelas tau jika Eka dan Rama dekat.

"Jangan kasih tau siapa-siapa ya kalau kita sekarang dekat"
"Oke ka"

Beberapa hari kemudian, Mamanya Eka memutuskan untuk pergi ke Malang. Eka dan Adiknya pun juga di suruh ikut untuk pergi ke Malang. Eka merasa sedih, karena ia tidak bisa bertemu dengan Rama di sekolah walaupun hanya satu hari. Tapi ada satu hal yang membuat Eka senang sebelum Eka pergi ke Malang.

"Main ToD yuk?"
"Ayuk saja"
"Hmm, Tod?"
"Truth deh"
"Lagi suka sama siapa?"
"Harus jujur nih jawabnya ka?"
"Iya dong, kan truth"
"Okedeh, aku suka sama ... "
"Siapa Ram?"

Eka tau, mau tidak mau dia harus siap jika untuk patah hati. Dia harus siap jika orang yang Rama suka bukan lah Eka.

"Kamu ka"
"Eh, serius aku?"
"Iya aku suka sama kamu ka, sudah kan aku jujur"
"Ehehe iya, gantian sekarang aku"

Bisa kalian tebak sendiri, gimana perasaan Eka saat itu. Menyukai Rama diam-diam, kemudian ternyata Rama juga menyukai Eka.

"Tod?"
"Truth Ram"
"Sama kaya pertanyaanmu tadi"
"Eh, aku malu ram haha"
"Nggak papa kali, aku aja tadi jujur"
"Iyaudah, aku juga suka sama kamu Ram"
"Kok bisa suka sama aku?"
"Aku juga tidak tahu kenapa aku suka sama kamu Ram"

Malam itu adalah malam sebelum Eka pergi ke Malang bersama Mama dan Adiknya Eka. Eka senang jika perasaan yang selama ini ia pendam di ketahui oleh orang yang dia suka. Dan ternyata, Rama juga menyukai Eka.

ComplicatedTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang