"Ibu gila?!"
Jongin bertanya sinis sambil menatap tajam ibunya yang kini sedang berbalas pesan. Mata jongin berkilat marah,ibunya hanya melirik jongin sekilas lalu kembali berbalas pesan entah kepada siapa.
"Aku tak setuu! Ibu dia lima belas tahun lebih muda dari ibu,ia tak pantas mejadi suami ibu,ibu tak malu huh? Ibu seperti tante tante genit pokoknya aku tak setuju!"
Yerin hanya memandang anaknya datar,ia meletakan ponselnya di atas meja lalu bangkit,ia berjalan ke arah jongin dan mendorong kening lebar jongin membuat anak manisnya itu merenggut.
"Ibu pikir ibu peduli? Kau tak setuju dunia ibu tak akan berakhir,dan jongin itu nilai plusnya ia lebih muda dariku dan masih tertarik padaku"
Setelah mengatakan itu yerin mengambil ponselnya dan lansung pergi meninggalkan jongin yang bersumpah serapah kepada ibunya.Oke, jongin akan menjelaskannya. Ini seminggu sejak ibunya mengumumkan akan menikah. Awalnya jongin setuju-setuju saja,ia tak terlalu peduli siapa calon ayahnya,toh itu urusan yerin. Tapi ketika suatu malam ibunya mengajaknya makan malam dan mengenalakan calon ayahnya jongin rasa urat malu ibunya sudah putus.
Ibunya berniat menikah dnegan seorang pemuda lajang,kaya,tampan muda dan sebagainya. Ia kaget tentu saja,bagaimana pemuda seperti dia mau menikahi ibunya yang sudah berumur tiga puluh tujuh tahun,hobi berdandan dan tipe yang suka menghabiskan uang.
Jongin merrasa kasihan kepada calon ayahnya,pria muda sepeti dirinya tak pantas mendapatkan ibunya yang tak pantas disebut ibu. Jongin menghentakan kakinya kesal lau melempar bantal sofa.
“Aku benci hidupku!-
Saat ini jongin sedang duduk disebuah kafe di gangnam,jongin baru saja pulang sekolah,ia mempunyai janji dengan calon ayahnya. Ia ingin bicara antar lelaki kepada pria itu. Jongin ingin menyadarkan nya supaya tak jadi menikah dengan ibunya. Ia merasa kasihan kepada pria itu oke.
"Jongin,maaf apa kau menunggu lama?" Jongin mengalihkan tatapannya dari ponsel yang ia pegang,ia segera meletakan ponselnya dan berdiri sambil tersenyum sopan.
"Tidak,terima kasih sudah datang umm paman?" jongin agak bingung mau memanggil chanyeol siapa.
Ia melihat chanyeol tertawa kecil,pria itu duduk kemudian memanggil pelayan. Pemuda itu memesan kopi hitam sedangkan jongin meminta soda. Jongin berdehem,ia menatap chanyeol ketika pria itu juga menatapnya."aku tak akan berbasa-basi,aku tau kau pasti orang sibuk. Jadi paman aku ingin bertanya apa alasan mu mau menikahi ibuku? Kau tau kan ia tak muda lagi,yah jika kau suka wanita tua setidaknya cari yang lebih muda dari ibuku,ia sudah punya anak,kami bukan orang kaya jadi paman kumohon jawab yang jujur".
Chanyeol hanya bisa tertawa mendengar penjelasan panjang pemuda manis dihadapan nya. Ia mengambil minumannya lalu menyesapnya pelan. "Tak ada alasan Jongin. Aku hanya suka ibumu. Itu saja" jelas chanyeol tersenyum.
Jongin mengernyit jijik. "Hah, kau lucu sekali Jongin. Andai saja kita bertemu lebih awal" chanyeol mengusap pipi jongin lembut sambil tersenyum tampan. Jongin yang kaget lansung saja menepis tangan chanyeol. Apa-apaan pria jelek ini?
"Ya! Kau tak sopan sekali!" Pekik jongin kesal. Ia bangkit, menunjuk chanyeol dengan tangan kanan nya.
"Batalkan pernikahan dengan ibuku pria tua jelek!" ucap jongin kemudian pergi meninggalkan kafe. Chanyeol yang melihat nya tersenyum remeh.TBC
Typo nama panggilan saya, maaf kalo terlalu klise. Ini ff lamaaaaaaaaaaaaaaaaaa banget, sama masa saya masih alay2 nya. Sampe sekarang masih alay juga sih. Aku pub karena yah ingin saja, semangat buat semuanya!!!
KAMU SEDANG MEMBACA
DADDY?!
RandomChankai Fanfiction BL, Yaoi Jongin yang tak terima Chanyeol menjadi ayah tiri nya.