Episode 1

5 1 0
                                    

   Langkah gontai dan wajah berkerut nampak dari raut wajah Tina setelah keluar dari sebuah Komplek  yang berisikan beberapa ruang bisa di bilang seperti ruko tapi sudah di modifikasi menjadi sedemikian rupa jadi kelihatan sedikit elit dan nampak mewah, Gemilang coffe and resto tepatnya tempat yang baru saja didatangi oleh Tina untuk interview kerja.
" Tin, kok kamu murung kek gitu?."

Tanya Rena sahabat sekalian satu kost dengan Tina.

"Iya Ren, gimana nggk lesu habis interview nggak ada hasilnya mana uang buat naik gojek kesana udah kepake lagi."

"Nggak ada hasil gimana? Kendalanya apa Tin?."

"Emang disana itu gajinya lumayan Ren, tapi pulang malam trus kerjanya satu shift dari jam 10:00 pagi sam 22:00 malam. Kamu kan tau sendiri angkot dari sana itu ke kostan susah, udah gitu pulangnya malam kali, apalagi aku perempuan takut dan harus was was Ren."

"Iya juga ya, emang disana nggk disediakan mess untuk karyawan ya Tin?."

"Nggak ada Ren, kalau ada aku nggak akan segundah ini, kan gampang aja kalau ada mess ya aku tinggal pi dah kesana Ren."

"Gini aja, aku kan ada motor gimana kalau aku jemput pas pulangnya, kalau perginya kan kamu bisa naik angkot. Kalau pagi kan aku juga kerja pulang sore, malam baru bisa aku yang jemput kamu Ren."

"Gimana ya Ren, bukannya aku nggak mau kerja disana tapi aku sendiri juga bingung kerjaannya aku terima apa nggak, apa aku tanya Devan dula ya Ren kali aja dia ada solusi.

"Tin, bukannya aku nggk mau kamu tanya Devan dulu tapi kan kamu tau sendiri cowok mu itu gimana?, Ya aku yakin pasti dia nggak akan ngasih kamu kalau pulang terlalu malam gitu."

"Iya sih Ren, Devan orangnya selectiv banget apalagi soal kerjaan ku, tapi kadang dia kalau ngomong ada benarnya juga makanya kadang-kadang aku minta pendapat dia dulu gitu."

"Gini aja deh Tin, gimana kalau kamu jalani dulu, bilangnya sama Devan ntar-ntar aja kalau udah seminggu dua mingguan."

"Iya aku maunya juga gitu sih Ren, tapi takutnya aku sendiri juga nyesal nanti kalau aku nggak betah disana ya ujung-ujungnya keluar terus gajiku nggk keluar. Kamu kan tau uang yang kugunakan saat ini ya uang Devan untuk minta orang tua saat ini aku nggak punya keberanian Ren."

"Yaudah kamu pertimbangkan dulu aja, tapi jangan lama-lama lo Tin, ntar keburu diambil orang kerjaannya. Apalagi jaman sekarang nyari kerjaan itu susah."





Hello sahabat, jangan lupa like, vote and share ya okeh

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Jan 28, 2019 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

Sebuah ImpianTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang