Di tengah-tengah saat mengerjakan tugas makalahku, tiba-tiba ponselku berbunyi.
Bip.
Menandakan ada pesan masuk ke ponselku di apalikasi whatsapp. Ah, aku lupa tadi tidak menonaktifkan data internet.
1637 pesan dari 9 orang
Fikirku pasti pesan dari group.
Huhfft....
Tapi bunyinya? Menandakan bukan dari group.
Ya. Karena beberapa waktu lalu dia sengaja membedakan bunyi pesan yang masuk ke whattsappnya antara pesan group dan pesan personalnya. Segera ia meraih ponselnya takut takut teman kelasnya yang mengulurkan tangan dengan meringankan tugasnnya, katakanlah membantu.
Dia buka lalu dia melihat dan ternyata.
"Hai.."
Seketika dia tertegun. Dia tau siapa yang menghantarkan pesan itu padanya. Tapi kenapa harus dia menghubunginya lagi?. Seketika itu juga serpihan demi serpihan telah membayangi benaknya kembali. Lalu apa maksudnya ini?
Disaat seseorang ingin melupakan dan mengubur kenangan lama sebegitu dalam. Tapi seketika pertahanannya runtuh dengan kata "hai" "hello" atau sapaan lainnya. Begitu yang ia tau dari kisah temannya waktu SMA. Dan kini ia merasakan itu. Benar begitu.
Tersadar dari lamunannya. Ia menimang-nimang apa iya aku membalasnya. Jika iya lalu bagaimana hatinya untuk kedepannya secara ia yakin seyakin-yakinnya akan keputusannya beberapa bulan lalu. Jika tidak, ini bukan dirinya. Mungkin saja dia memperbaiki keadaan atau....

KAMU SEDANG MEMBACA
Confused
Teen FictionAku bingung aku tak tau lagi apa yang harus ku lakukan. semuanya terasa kelu, menyesakkan. jika terus saja ku fikirkan kepalaku terasa pening, tubuhku letih dan energiku akan terkuras habis. aku tak tau lagi, Tuhan. aku butuh petunjukmu atas masalah...