Sakura POV'S
Malam ini adalah malam bersalju. Aku keluar dari rumahku hendak berjalan menuju cafe ibuku. Aku akan membantu ibuku disana.
Aku merapatkan mantel pink mudaku. Malam ini aku merasa amat sangat kedinginan... Langkahku terhenti saat melihat dia. Ya, dia, sahabat kecilku sejak sd hingga sma sekarang.
Dia mengenakan mantel biru dongker dengan syal putih. Sungguh sangat manis. Aku menyukainya. Amat menyukainya semenjak kejadian itu. Kejadian dimana aku di culik saat sd. Saat itu masih maraknya penculikan anak di Jepang. Mereka menyembunyikanku dengan baik hingga bahkan ibuku dan polisipun tak mendapatkanku. Tapi, entah kenapa hanya sasuke yang dapat menemukanku. Mungkin karena dia memiliki IQ yang di atas rata-rata hingga dia dapat menemukanku secepat itu. Aku ingat kala itu dia menemukanku dengan keadaanya yang membuatku menangis.
Kepalanya terluka dan mengeluarkan banyak darah. Bajunya lusuh dan kotor, kaki dan tangannya juga lecet. Saat itu aku tak mampu berjalan karena terlalu gemetar dan ketakutan. Dan saat itu juga dia menggendongku walaupun dengan susah payah.
Dan saat kami pulang, ibu dan keluarga sasuke menyambut kami. Saat itu ibuku amat sangat menyayangi sasuke dan menganggap sasuke sebagai putranya sendiri. Sedangkan ibu, ayah dan kakak sasuke, itachi memelukku dengan erat. Mereka juga jadi menyukaiku dan menganggapku Putri mereka.
Kini, aku bersembunyi di balik semak-semak ketika seseorang datang. Aah, itu adalah naruto, sahabatku dengan sasuke sejak kecil. Aku tak terlalu mengakrabkan diri dengannya karena dia orangnya terlalu ramai dan sedikit menyebalkan. Tapi, dia tetaplah orang baik..
"Kau lama" aku dapat mendengar suara khas sasuke dengan jelas.
"Maaf" terdengar naruto minta maaf. "Apa tidak apa jika tanpa sakura?? Bukankah selama ini kita akan pergi ke cafe ibunya setiap musim dingin seperti ini?" naruto terdengar bertanya.
"Tak perlu.." aku mendengar suara sasuke yang terdengar sangat datar sungguh membuatku amat sakit. Aku tak tahu tentang dirinya sedikitpun. Aku tak tahu apa yang dia pikirkan dan tak tahu siapa yang dia sukai atau siapa yang ada di hatinya sekarang. Entahlah. Menurutku sasuke adalah pria misterius.
Pada akhirnya,, aku memilih untuk pergi dari situ dengan luka di dadaku.
End sakura POV'S
Sasuke dan naruto mempercepat langkah mereka menyusuri jalan setapak meninggalkan taman yang mereka singgahi tadi.
"Brrr.. Gila!!! Malam ini sangat dingin!!" naruto merapatkan mantel tebalnya dan berucap dengan mulut yang bergetar.
"Malam ini apa kau akan mampir ke cafe sakura juga?? Ya seperti tahun, tahun kemarin..." dia menatap sasuke yg kini juga ikut merapatkan mantelnya.
"Hn, tidak.." ucapnya singkat. Naruto mengernyit heran.
"Kenapa?? Sakura sahabat kitakan?" tanyanya.
Langkah sasuke berhenti. Di ikuti naruto yang satu langkah lebih maju darinya.
"Ada apa?" dia bertanya lagi.
"Apa aku harus mengatakannya pada sakura?" tanyanya menatap naruto dengan pandangan penuh kebimbangan.
"Maksudmu??" kini naruto benar-benar bingung dengan pembicaraan sasuke yang entah membahas apa.
Sasuke mengangguk. "Ya, benar.. Sahabat bodoh sepertimu,, mana bisa mengerti yang ku ucapkan.." ucapnya menepuk pelan pundak naruto lalu berjalan mendahuluinya.
Naruto menatap sasuke kesal. Akhirnya dia mengikuti sasuke dengan perasaan yang amat sangat kesal.
Ceklek..
KAMU SEDANG MEMBACA
My Paintfull Love✔✔
RomanceMenceritakan bagaimana sakitnya mencintai seseorang dan tak mampu mengatakannya. Aku mencintainya, tapi tak mampu memberitahukan kebenarannya padanya -Sasuke Aku mencintainya, tapi dia mencintai sahabatku -Naruto Aku bahagia, meskipun dia pada akhi...