It's really hurt

420 32 3
                                    

Seminggu sebelum hari Natal..

Naruto POV'S

Aku, uzumaki naruto. Aku tak percaya dengan yang namanya Cinta. Bagiku Cinta itu tak berarti, dan akan meninggalkan kita seiring waktu berjalan. Seperti ayah dan ibuku. Mereka saling Cinta, namun takdir memisahkan Cinta mereka. Ayahku mengalami kecelakaan saat menaiki pesawat dalam perjalanan bisnisnya. Saat itu aku masih smp dan aku sungguh sangat terpukul dengan semua itu. Ibuku kehilangan cintanya. Saat itu betapa beruntungnya aku masih memiliki sahabat-sahabat yang baik seperti sai, sasuke, sakura dan ino. Mereka menghiburku hingga aku bangkit kembali. Aku juga menghibur ibuku meminta dia juga bangkit kembali dari keterpurukannya kehilangan ayah. Ayah yang kami sayangi pergi begitu saja. Dari situlah aku berpikir, apakah sebaiknya aku tidak jatuh Cinta saja? Jatuh Cinta hanya akan membuat kita sakit saat kita kehilangan orang yang kita cintai.

End Naruto POV'S

Bel tanda masuk berbunyi. Namun, semua murid kelas 2-3 belum duduk di tempat mereka masing-masing. Seperti halnya ino yang masih duduk di atas meja sai sambil berbincang dengan sasuke yang nyatanya sasuke lebih memilih membaca buku ketimbang menanggapi perbincangan dengan ino. Sementara sai memasang senyum palsunya sambil menatap ino.

Sementara naruto, dia hanya menopang dagunya di atas meja menatap ke arah langit bersalju. Tak memperdulikan suasana kelas yang sangat ribut.

Kini ino menatap sasuke kesal karena tak menanggapi ucapannya, dia lalu menatap sai dan tersenyum misterius membuat sai menghilangkan senyuman palsunya dari wajahnya. Dia tahu kalau ino tersenyum padanya pasti ada sesuatu yang dia inginkan.

"Ada apa?" tanyanya dengan wajah serius. Ino sedikit terkekeh kikuk.

"Kau tau sai.. Kau kan ikutan latihan basket sebentar..." dia menjeda. "Kau bolehkan memotret hidan senpai saat latihan??" mohonnya dengan jurus puppy eye mode on. Sai mendengus. Dia tak suka ini. Sungguh.

"Kau,, tak mau??" ino bertanya dengan raut sedih yang di buat-buat membuat sai mau tak mau luluh padanya. Siapa yang akan menolak permintaan orang yang dia cintai??

"Hn.. Kembali ke tempatmu!" usirnya menarik tangan ino dari mejanya. Ino berteriak girang. Dia lalu balik ke tempat duduknya. Saat yang sama iruka sensei masuk ke dalam kelas.

Plok, plok, plok.

Dia menepuk-nepuk kedua tangannya pelan membuat atensi para murid jatuh padanya dan seketika itu juga membuat mereka duduk ke tempat masing-masing.

"Hari ini kita kedatangan murid baru..." ucapnya dengan senyum ramahnya. Semua nampak ribut. Minus sasuke yang asyik membaca buku, sai menunduk tak peduli, naruto yang fokus menatap ke arah luar jendela dan ino yang seakan tak peduli dengan murid baru itu.

"Tenang...!!" pintanya. Dia lalu mengalihkan pandangannya menatap ke arah murid baru yang masih berada di luar kelas. Tak berapa lama, murid baru itu masuk ke dalam kelas. Ia seorang siswi cantik berambut indigo panjang dengan mata seputih mutiara. Dia memandang sekitarnya dan tersenyum membuat semua kaum adam di kelas itu minus sasuke dan sai yang terlihat tak peduli.

"Hay semua!! Namaku hyuga hinata.. Aku pindahan dari sakurasou (nama diambil dari anime sakurasou no pet betul gak sih tulisannya?) gakuen.." hinata memperkenalkan dirinya.

"Baiklah.. Mulai sekarang, kau akan duduk di sebelah naruto..." jelas iruka sensei. Hinata mengangguk mengerti.

"Naruto!!! Angkat tanganmu!!!" teriak iruka membuat atensi semua murid beralih pada naruto yang sibuk menatap ke luar jendela.

"Narutooooo!!!!" kini iruka memanggilnya dengan nada yang tinggi membuat naruto mengalihkan pandangannya ogah-ogahan. Matanya membulat seketika saat melihat hinata.

My Paintfull Love✔✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang