Namanya Samatoki

612 69 25
                                    

Putih, bersih bagai salju.
Hitam, gelap bagai arang.

Sepasang mata dwi warna menatap polos sosok yang menatapnya lembut.
Tangan kecil gempalnya mencoba meraih sesuatu dibalik rambut perak pemilik tatapan itu.

"Sepertinya dia menyukai mu, Samatoki."

Sosok disebelahnya menyentuh pipi gempal pemilik mata dwi warna. Mengelusnya perlahan.
Menyalurkan rasa cinta hanya untuk pemilik mata itu.

"Dia bayi manusia, Jyuto. Mana mungkin aku merawatnya?!"

"Ck, kau kan punya pelayan! Minta saja bantuan darinya. Atau aku bunuh bayi ini sekarang--"

"Woi! Oke oke aku akan merawatnya hingga dia bisa mandiri! Dasar Peri Korup!"

"Hah?! Apa maksudmu Iblis Albino?!"

Terdengar tawa khas bayi disela-sela pertengkaran tersebut. Membuat, kedua sosok berbeda rupa ras itu sepakat menghentikan adu mulut.
Kembali menatapnya.

Salah satu sosok dengan tanduk serta mata merah darah, mengambil dan mengendongnya.

Mengamati lagi sosok dalam gendongan.

"Ichiro. Ku namai bayi ini, Ichiro."

Sosok satunya dengan kacamata serta mata hijau khas peri hutan memandang aneh.

"Psstt... Selera namamu rendah sekali."

"Berisik!"

Yang digendongan kembali tertawa.

Bayi mungil itu tertawa senang sambil mengulur-ulurkan tangannya kepada orang yang mengendong.

"Standby me, ne. Ichiro."
.
.
.
.
.

Suara pisau memotong  memenuhi ruangan itu. Disana, terdapat sosok remaja usia sekitar 15 tahunan sedang asyik memotong sayur mayur.
Diatas tungku, panci untuk memasak nasi serta wajan pengorengan telah terisi bahan makanan yang sedang diolah.

"Hana~ Hana~ Hana~ Suki~ Suki daisuki~" mulut nya mengikuti tangan yang tak bisa diam.

Barulah, pelukan dari sosok lain dibelakang tubuhnya membuat dia berhenti menyanyikan lagu yang ia dengarkan beberapa hari lalu.

"Sudah kubilang, jangan mengagetkanku Samatoki!!" keluh remaja tersebut kepada sang pemeluk yang dengan santainya meletakkan dahi dipundak sang remaja.

"Ehem.. Aku lapar, Ichiro."

"Cuci muka sana! Aku gak mau ya masakanku terasa asem grr lihat mukamu kayak gitu!"

Sang remaja, Ichiro, segera mengiring sang pemeluk yang ia panggil Samatoki tersebut ke kamar mandi.

Samatoki dengan ogah-ogahan melaksanakan apa yang diminta Ichiro. Ichiro sendiri langsung tancap gas  menuju dapur lagi untuk melanjukan kegiatan yang terhenti.

Sekitar 10 menit kemudian, Samatoki telah segar dengan tatanan rambut yang tersisir rapi, serta kemeja putih yang belum dibenarkan dasinya.

Ia berjalan menuju ruang makan.  Duduk di kursi makan dengan sesekali meminum kopi yang telah tersedia di meja makan.

Tak lama, Ichiro datang membawa meja dorong berisi makanan. Menatanya didepan Samatoki serta di depan salah satu kursi. Lalu setelahnya Ichiro duduk disana.

Samatoki menatap makanan didepannya. Ini semua adalah makanan kesukaan Samatoki.
Ichiro pasti meminta sesuatu.

"Nah. Apa yang kau inginkan, Ichiro? Sampai menyogokku dengan makanan." tanya Samatoki sambil menatap tajam ke arah Ichiro.

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Feb 03, 2019 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

Devil's And MeTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang