Tentang Kita

72 9 2
                                    

Matahari mulai masuk melalui rongga ventilasi di sebuah kamar dengan latar abu-abu itu. Pemiliknya masih setia memejamkan mata dan berada tepat di alam lain. Wajah lelapnya tak mengurangi sedikitpun dari pesonanya namun bertambah lipat. Dengan selimut tebal yg menutupi badannya ia semakin bergelut dengan rasa nyaman itu.

"Tampannya.. Tapi kebo" batin sang kekasih yg berada tepat di dekat nya. Salshabilla menatap lama wajah tampan itu seolah tak bosan. Tanganya terangkat hendak membangunkan kekasih nya itu namun di urungkan.

"Kerjain ahh" Salsha tersenyum miring lalu dengan pelan ia menaiki ranjang Aldi dan berdiri tepat di samping Aldi.

Duk..duk..duk.. Salsha loncat diatas ranjang Aldi.

"Aldi jelek udah siang bangun woiiiyy..bangun..bangun tukang bakso sama tukang sayur udah lewat" Teriaknya penuh kekuatan. Aldi tersentak dan berhasil membuka matanya bahkan tubuhnya ikut terguncang. Ia benar-benar kaget. Tapi tak heran jika itu kelakuan dari gadisnya itu. Main ekstrim memang!.

"Udah nih..aku udah bangun" Aldi terduduk di ranjang lalu menatap Salsha yg masih melompat seolah tempat tidur Aldi adalah trampolin. Aldi menggeleng kan kepala.

Selain kekanakan gadisnya itu memang keras kepala dan selalu membuatnya terkejut dengan sikap ajaibnya. Salah satunya seperti saat ini.

"Sal... Udah dong.." Aldi berusaha menarik tangan Salsha.

"Eehhhhh seru Al..serasa melayang nih..asekkk" Jawab Salsha yg masih terus dengan aksinya seolah melupakan niat awalnya. Aldi menghela nafasnya, menarik pelan tubuh Salsha hingga ia jatuh dan berada tepat pada pelukan Aldi.

"Kamu ya...sakit tahu" Sunggut Salsha saat ia berada diatas tubuh Aldi tapi tangannya segera melingkari leher Aldi. Berusaha mencari kenyamanan yg selama beberapa hari ini menghilang darinya.

"Masa sih...buktinya kamu diem sekarang, tahu kok kamu kangen aku makanya reseh kek gini.. Jangan bilang aku ga peka" Aldi merapatkan tubuh Salsha pada dada bidangnya. Salsha tersenyum lalu memejamkan matanya dan semakin merangsek kedalam pelukkan hangat Aldi.

"Siapa yg kangen coba.. Ga ah kamu tuh yg kangen sama aku makanya aku ada disini.. Lupa kalo kamu itu sang raja cuek mana peka" Sangkal Salsha padahal hatinya membenar kan kalimat aldi tadi.

Aldi terkekeh pelan. Inilah yg ia sukai dari Salsha. Ia akan reseh saat Aldi jarang atau tak memperhatikan nya. Sehingga Aldi bisa menebak apa keinginannya.

"Kalo ga kangen ngapain coba pagi2 disini.. Jogging??" Aldi mengelus rambut salsha yg sudah kembali memejamkan mata. Salsha mengangguk kepalanya.

"Diem deh Al, udah ja aku mau tidur nih" Salsha menarik tanganya lalu membekap mulut Aldi. Setelah beberapa saat Salsha melepaskan tangannya dan mendongak seraya menatap Aldi yg juga tengah menatapnya.

"Kenapa ah"Risih Salsha saat Aldi menatapnya begitu dalam. Aldi tersenyum.

"Kamu kesini sendirian kan" Salsha menganguk. "Lihat bang Rohan ga"

"Tadi bang Rohan bilang mau kerumah teman katanya sih ada hal penting gitu" Aldi terdiam. Memang saat ini rumah Aldi sedang sepi ortu nya sedang libur ke medan karna dirinya berhalangan makanya ia tak sempat balik ke medan.

"Kamu mau kemana hari ini.liburan kemana gitu"

"Malas ah, kamu kan harus istirahat kan semalam baru habis tour dari luar kota"

"Yakin nih entar kamu ngambek lagi"

"Ga ah..beneran deh, kesehatan kamu lebih penting liburan nya nanti aja kalo mama mel udah balik dari medan"

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Mar 04, 2019 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

ONE SHOTSTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang