Membeku

24 1 0
                                    

Tuhan aku kehilangan.
Bukan hanya hati namun juga raga.
Kupastikan hatiku akan membeku.
Entah sampai kapan.
Yang jelas aku akan tutup kembali hati ini.

Bukan.
Bukan tak ingin memberi kesempatan untuk yang lain.
Hanya saja aku tak mampu untuk melupakan atau membagi rasa yang tak bisa aku paksa.
Hatiku masih padanya, padanya yang telah pergi jauh.

Maaf.
Namun entah sampai kapan.
aku hanya butuh sendiri, sendiri untuk menata puing hati yang pecah, menata sikap yang tak terkontol sekian lama, menata cita-cita yang jauh tertinggal dibelakang.

Tuhan sampaikan kepadanya.
Aku sayang padanya, jaga dia, jika dia punya pelabuhan kembali, tolonglah beri dia pelabuhan yang terbaik, yang bisa mengerti sikapnya dan membuatnya bahagia.



*
Bukan puisi, hanya kata yang tak bisa disampaikan secara langsung.

PUISI ASATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang