Chapter 1

22.3K 599 10
                                    

Suara alarm memecah keheningan dikamar Lisa. Sontak gadis berambut pendek itu beranjak dari tempat tidur dan mengecek layar ponselnya.

07.25 am.

"Sial, bisa telat ini gue" ucapnya kesal. Tanpa basa-basi ia langsung mencuci muka, menggosok gigi, dan berdandan seadanya. Ia meraih tas ranselnya, mengenakan jaket bomber hitam dengan motif unicorn di bagian punggung, dan mengambil kunci motor yang tergeletak di meja.

Jam menunjukkan pukul 07.30 pagi, Lisa langsung memacu motornya secepat mungkin.

Lalisa Manoban, atau biasa dipanggil Lisa, adalah seorang mahasiswi semester 3 di salah satu kampus swasta yang ada di Seoul. Ia sejatinya lahir dan besar di Bangkok, Thailand. Namun karena tuntutan pendidikan, ia akhirnya melanjutkan studinya ke negeri ginseng. Kurang lebih sudah 2 tahun dirinya tinggal di Seoul sehingga ia sudah fasih berbahasa Korea dan tahu semua seluk beluk kota tempat tinggalnya saat ini.

Setelah memarkirkan motornya, Lisa beranjak menuju ke kelasnya. Ia berjalan menyusuri lorong sembari mengunyah permen karet yang sesekali ia tiupkan sehingga membentuk balon. Rambut pendeknya terkibas dengan elegan, menegaskan kesan tomboy pada dirinya. Beberapa laki-laki yang berpapasan dengannya seakan terkesima dengan pesona gadis ini. Yaa walaupun tomboy bukan berarti ia tidak bisa menarik perhatian lawan jenis kan?

"Oi, Lis!" seorang gadis menghampirinya dan menepuk pundaknya dari belakang.

"Eh, Joy. Baru dateng juga lu?" tanya Lisa. Joy adalah sahabat Lisa di kampus ini sekaligus teman sebangkunya, mereka berteman sejak pertengahan semester 1. Joy juga lah yang banyak membantu Lisa untuk beradaptasi di Seoul.

"Iyaa nih tadi di jalan macet banget. Ngomong-ngomong, kok lu santai banget sih? 5 menit lagi kelas dimulai loh. Lu tau sendiri kan Pak Taeyang nggak mau nerima murid yang telat masuk kelasnya?" ucap Joy cemas.

Lisa hanya terkekeh sambil sibuk mengunyah permen karet. "Duh Joy, lu kaya nggak tau Pak Taeyang aja. Dia yang bikin peraturan nggak boleh telat masuk kelas, tapi dia sendiri suka telat. Gue berani taruhan kalo sekarang dia pasti belom datang" ucap Lisa dengan pedenya.

"Yaa kan buat jaga jaga aja sih Lis, lagian kita kan gatau Pak Taeyang udah datang ke kelas apa belum" ucap Joy dengan nada kesal. "Lagian kalo sampe dihukum juga kan kita barengan, jadi gue ada yang nemenin hehe" tawa Lisa. "Aishh dasar...." nampaknya Joy sudah mulai gregetan dengan kelakuan sahabatnya ini.

Mereka berdua akhirnya sampai diruang kelas. Sesuai dugaan Lisa, Pak Taeyang belum datang padahal seharusnya kelas dimulai pada pukul 08.00 pagi. "Bener kan apa gue bilang, Pak Taeyang tuh pasti telat. Nggak percaya sih lu!" ucap Lisa dengan sombong. Joy hanya bisa menghela nafas panjang mendengar perkataan Lisa.

Selang beberapa menit kemudian, Pak Taeyang akhirnya datang ke kelas. "Selamat pagi semuanya, karena saya hari ini ada urusan mendadak saya hanya akan memberikan tugas untuk kalian. Tolong dikerjakan dan dikumpulkan paling lambat sebelum jam 4 sore. Nanti tugasnya akan saya share ke WA ketua kelas agar bisa diteruskan ke grup WA kelas kalian. Tolong jangan keluar kelas selama saya pergi kecuali untuk urusan penting. Terimakasih semuanya".

"Joy lu kerjain ya, nanti kalo udah beres gue mau liat hihi" pinta Lisa terkekeh.

"Dih enak aja. Lu kerjain bareng gue juga lah!" seru Joy dengan ketus. "Yaa itung-itung bayar taruhan tadi pagi" ledek Lisa lagi.

"Aishh...males banget sih jadi orang" Joy menoyor kepala Lisa. "Aduh Joy, kepala gue sakit banget nih! Tanggung jawab lu ah. Anterin gue ke UKS cepetan!" canda Lisa. "Apaan sih cuma ditoyor doang lebay banget deh lu" ucap Joy kesal.

"Pokoknya lu kerjain tugasnya ya Joy nanti gue tinggal copas hehehe" kata Lisa sambil memeluk teman sebangkunya itu.

"Huftt...lama-lama gue balikin ke negaranya juga nih anak" sindir Joy dengan nada malas.

My Only SunshineTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang