Langit yang tadinya cerah tiba-tiba berubah mendung. Awan hitam bergulung-gulung di langit disertai angin yang mulai bertiup kencang. Ruanganan yang memang sudah temaram sejak tadi karena semua hordengnya ditutup tanpa nyala lampu itu semakin remang-remang. Tapi suasana ini membuat sepasang muda mudi yang sedang duduk bermesraan itu semakin terlena. Tubuh Sandra menggeliat-geliat dengan napas yang mulai memburu ketika bibir Acil dengan nakal melakukan ciuman-ciuman kecil menelusuri lekuk leher dan tengkuknya yang putih jenjang itu. Dan dengan lembut perlahan rambut hitam panjang itu disibak oleh Acil hingga leher Sandara terbuka memperlihatkan kemulusannya. Kedua mata gadis inipun terpejam rapat menghayati semua kehangatan yang dialirkan oleh kecupan-kecupan kecil Acil. Perasaan mulai lain, yang sebelumnya terkesan takut dan malu-malu kini Sandara malah ingin tahu, menunggu tindakan Acil lebih lanjut. Acil sendiri tahu bahwa gadis ini sudah bisa ditundukkannya. Maka ciumannya makin intens dan panas. Tangannya pun mulai ikut beraksi melakukan elusan dan rabaan lembut di sekujur tubuh Sandra yang paling sensitif. Saat itu keduanya berada di rumah Acil yang sepi dan berbaring berpelukan di atas sofa panjang ruang tengah.
Sandra mulai merasakannya. Sebuah perasaan aneh memabukan yang selama ini belum pernah dirasakannya. Perasaan geli tapi nikmat yang meresahkan. Gadis ini tidak tahu lagi harus berbuat apa. Menolakpun sudah tidak kuasa lagi karena jauh di dalam lubuk hatinya Sandra menikmati kemesraan dan kehangatan yang diberikan Acil tersebut. Hanya desahan dan geliatan tubuh yang terkadang tersentak-sentak akibat sentuhan dan ciuman Acil yang demikian lembut membuatnya melayang. Semakin lama Sandara makin merasakan adanya satu aliran dari dalam tubuhnya yang mulai mendesak ke bagian bawah tubuhnya. Gadis ini kian mendesah dan tanpa sadara merapatkan pahanya karena aliran tersebut.
Saat ciuman laki-laki muda ini kian panas menjelajah di leher jenjang dan telinganya, jemari kanan Acil sudah mulai bergerilya ke bagian bawah tubuh Sandra dengan usapan-usapan lembut. Sandra seperti sudah lupa akan segala-galanya. Dan gadis ini tidak sadar pula bahwa kancing bajunya sudah sejak tadi terlepas dan kini bagian dadanya tersingkap lebar memperlihatkan penutup payudaranya yang berwarna krem. Dan saat kain penutuphanya mendesah dan terus mendesah dengan tubuh kian panas dingin. Usapan itu semakin nyata, menelusur lembut di bagian pahanya, terus merayap naik ke arah pangkal pahanya. Rok pendek Sandra sudah tersingkap lebar memperlihatkan kemulusan kulit pahanya yang putih cemerlang. Dan Acil sepertinya semakin bernapsu melihat paha gadis cantik ini terbukti napas anak muda ini mulai menderu cepat dan panas.
Jemari Acilpun sudah sampai ditempat tersebut,menyentuh pinggiran celana dalam nilon milik Sandra yang berwarna krem. Dan dengan sangat lembut Acil menggerakannya untuk mengelus dan kemudian menekan bagian atas dari daging yang membukit dan membentuk celah sempit itu. Sandra seperti di sengat kalajengking ketika merasakan elusan dibagian tersebut. Tubuhnya tersentak dan bergetar! Aliran itu semakin jelas dirasakan oleh Sandara, bagaikan aliran lahar yang menggelegak dan siap tumpah ke luar.
"Acil, apa yang kau lakukan padaku?"Sandra bergumam seperti protes tapi tubuhnya berkata lain. Kepalanya menyusup dalam-dalam ke leher Acil dan tanpa disadarinya kedua kaki membuka melebar. Seperti memberi kebebasan pada kekasihnya ini untuk melakukan elusan dan tekanan kecil di bagian tersebut. Bagian yang terasa begitu nikmat saat disentuh. Gerakan jari Acil semakin lancar karena jalan ke sana semakin terbuka lebar. Anak muda ini sudah merasakan sesuatu yang lembab dibawah sana, dilepitan daging yang sempit dan lembut tersebut. Maka tanpa dapat menahan diri lagi jarinya langsung menyusup masuk ke balik celana dalam Sandra.
"Ooohh...... "Tubuh Sandra langsung mengejang dengan satu erangan tertahan ketika jari Acil berhasil mengelus bagian di bawah sana. Tubuhnya terjatuh terlentang di atas sofa yang kemudian dihimpit tubuh Acil. Gelegak dalam tubuhnya semakin nyata, semakin membuncah dan sepertinya sebentar lagi akan meledak. Segalanya sudah tidak diperhatikan lagi oleh Sandara. Yang ada hanyalah saat-saat menanti ledakan itu. Pun Sandra tidak sadar bahwa kini dirinya sudah tidak mengenakan kain nilon penutup bawah tubuhnya, karena sejak tadi Acil sudah berhasil meloloskannya. Hingga kini keadaan tubuh gadis muda ini terlentang menggairahkan tanpa sehelai benangpun yang menutupi tubuh indah menggiurkannya itu.
Dalam keadaan seperti itu wajar saja Acil jadi semakin birahi. Sejak tadi senjata rahasianya sudah menegang keras siap tempur dan kini tanpa terhalang karena celana boksernyapun sudah sejak tadi dilepas. Tanpa melepaskan cumbuannya dari leher dan dada montok itu, Acil mulai bertindak. Tubuh mulus telanjang itu ditindihnya dan Sandra yang memang sudah lupa akan segala-galanya hanya pasrah diam saja. Malah desahannya makin jelas karena sebuah rasa nikmat yang dirasakannya di bagian bawah sana. Gesekan benda kenyal panjang dan keras di belahan kemaluannya makin membuat gadis perawan ini mendesah pejamkan mata.
Perlahan tapi pasti ujung kemaluan Acil dituntun ke arah lubang kecil yang masih sangat sempit itu. Kepala penisnya yang mengkilat mulai menekan pelan di lubang kemerahan sebesar ujung kelingking tersebut. Sandra terperanjat dan mengejang tegang ketika Acil menekan lebih dalam lagi dan tangannya segera menahan gerak laju pinggung Acil ketika merasakan rasa perih di bagian selangkangannya.
"Sakiit.. periihh!"Rengek Sandra dengan wajah meringis kesakitan.
"Sshh, Cuma sebentar sayang. Sakitnya tidak akan lama,"Ucap Acil membujuk sambil kemudian melumat bibir merah Sandra dan tangan kanannya meremas payudara kiri Sandra berusaha kembali membangkitkan gairah gadis ini. Tentu saja Acil tidak mau kehilangan momen akhir yang menentukan ini karena napsu birahinya yang sudah naik ke ubun-ubun.
Ketika dilihatnya wajah Sandra mulai tenang tidak mengerenyit menahan sakit, Acil kembali menekan pinggulnya ke bawah. Berusaha bertindak sepelan dan selembut mungkin supaya Sandra tidak terlalu merasakan sakit. Kepala topi baja itu sedikit demi sedikit tenggelam ke sela bibir vagina Sandra.
Gadis cantik ini kembali mengerenyit dan menggigit bibir bawahnya. Rasa perih di bagian bawah sana bagaikan hendak membelah tubuhnya. Tapi dengan satu kali hentakan Acil berhasil menembus benteng pertahanan Sandra yang langsung disertai suara pekikan kesakitan Sandra yang cukup keras.
Untuk sesaat lamanya Acil mendiamkan batang kejantanannya terbenam di dalam sana. Sebuah gerakan lembut melenakan dalam lubang sempit dan basah itu terasa berdenyut di batang kejantanannya, membuat Acil pejamkan mata menghayati kenikmatan tersebut. Wajah Sandra sendiri terlihat memerah menahan perih dan sepasang matanya masih terpejam. Dua insan berlainan jenis itu berdiam diri untuk beberapa lamanya. Acil yang maklum sang kekasih masih kesakitan tidak mau terburu napsu. Pandangan matanya yang terpaku pada wajah cantik itu kini beradu dengan sorot mata sayu Sandra yang mulai membuka. Sepasang mata itu sedikit basah, sebasah hujan yang mendadak turun dengan deras membasahi bumi.
Acil mengecup kening sang kekasih penuh kelembutan. Ciumannya turun ke hidung, kedua pipi dan berakhir dengan pagutan mesra. Sandarac mengeluh dan mendesah. Terlebih saat Acil mulai menggerakkan pinggulnya kembali perlahan-lahan tanpa melepaskan pagutannya. Sandra semakin mendesah. Rasa sakit dan perih yang sebelumnya dirasakannya mulai berganti dengan perasaan lembut nikmat. Kedua kakinya kini melingkari pinggang Acil disertai kedua lengannya yang memeluk leher Acil dengan erat. Kedua mata Sandra kembali terpejam merasakan sodokan lembut kejantanan Acil di bawah sana yang membuatnya semakin basah dan membuat Acil semakin bernapsu menggerakkan pinggulnya semakin cepat. Napas keduanya kian memburu disertai peluh yang bercucuran di sekujur tubuh mereka. Akhirnya setelah lima belas menit berpacu tubuh Acil mengejang dan keluarkan suara lenguhan panjang. Pinggulnya menghentak keras dan menekan lebih dalam berbarengan dengan semburan cairan birahinya memenuhi rongga kenikmatan Sandra. Gadis itu dapat merasakan panasnya semburan cairan kekasihnya di dalam rahimnya. Sandra mendesah dan mengerang panjang disertai jambakan pada rambut acil keras dan menekan kepala kekasihnya ke dadanya akibat kenikmatan yang luar biasa. Hingga akhirnya tubuh Acilpun ambruk menindih Sandra.
Soreitu, diawal musim hujan seorang gadis telah kehilangan mahkota kesuciannya yang seharusnya dijaga dan dipelihara dengan segala kehormatan. Tapi Sandra sadar bahwa apa yang telah terjadi adalah akibat rasa cintanya yang terlalu besar pada kekasihnya ini. Akal sehatnya kalah oleh kebutaan cintanya! Dan tentu saja karena napsu birahinya pula ikut berperan hingga hal ini terjadi.

KAMU SEDANG MEMBACA
Cinta Remaja
Short StoryCerita remaja, mengandung unsur dewasa. Silahkan menikmati imajinasiku.