Istriku

18 3 0
                                    

Istriku
Judul asli: My Wife
Penulis: Anonim (Creepypasta)

Hidupku saat ini lumayan sempurna. Aku baru saja meraih gelar sarjanaku dari universitas negeri, dan kini bekerja sebagai manajer kantor. Tetapi, ada yang hilang dari hidupku. Aku butuh cinta. Aku menginginkan seorang istri yang bisa menemaniku. Para wanita yang kutahu hanyalah para karyawan kantorku, dan semuanya sama sekali tak menarik.

Setelah satu hari kerja yang panjang, aku masuk ke rumah, menyambar sekaleng soda, dan langsung duduk serta menyalakan komputerku. Aku sudah putus asa dalam mencari jodoh, sehingga satu-satunya pilihanku adalah situs kencan. Aku masuk ke salah satu situs kencan ternama, mendaftar, mengisi profil, dan berdoa semoga ada yang tertarik padaku.

Keesokan paginya, aku bangun dan menyalakan komputerku lagi. Profil situs kencanku menunjukkan dua kecocokan. Salah satunya ternyata rekan kerjaku yang terkenal jelek. Satu lagi tak menunjukkan foto profil, namun namanya cukup unik. Karena sudah putus asa, aku memutuskan untuk mengajak wanita ini bertemu pada malam hari di sebuah kafe. Tiga menit kemudian, ia membalas pesanku, mengatakan akan datang. Aku sangat bersemangat, namun juga cemas membayangkan apa yang akan terjadi nanti.

Malam itu, aku sangat lelah karena tumpukan pekerjaan yang harus kulakukan di kantor. Akan tetapi, kelelahanku tertutup semangatku saat aku berkendara pulang, mandi dan berganti pakaian, lantas keluar lagi ke kafe tempatku janjian dengan si wanita misterius. Lagipula, kafe itu jaraknya hanya 5 menit bekendara dari rumahku. Aku mendapat tempat parkir dengan mudah, dan masuk ke kafe, dengan cemas menanti kencan butaku.

Pada akhirnya, aku dibuat takjub ketika seorang wanita yang sangat cantik menghampiriku. Matanya, terutama, sangat indah; warna kelabu paling menakjubkan yang pernah kulihat.

"Hei," katanya sambil tersenyum. "Aku Christy. Kau pasti David. Aku sudah lihat foto profilmu."

"Aneh, aku belum lihat fotomu," kataku bercanda, dan kami tertawa. Malam itu, aku yakin kami berdua memang ditakdirkan bersama.

Kencan pertama kami luar biasa, dan kami ternyata punya banyak kesamaan. Ketika aku  akhirnya mengantarnya ke apartemennya yang agak kumuh, kami berciuman, lantas aku pergi. Saat itu, aku merasa menjadi pria paling beruntung di dunia.

Christy dan aku berkencan selama empat bulan, sebelum aku akhirnya melamarnya, dan ia bilang ya. Pernikahan kami berlangsung seperti layaknya acara pernikahan lainnya, namun sedikit sekali yang datang. Di antara tamu-tamu kami, ada ibuku, ayah Christy, beberapa rekan kerjaku yang paling akrab denganku, dan beberapa teman Christy. Tapi tidak masalah; ia nampak cantik hari itu, dan aku jatuh cinta bukan kepalang.

Malam pertama dengan Christy adalah pertama kalinya aku tidur dengan wanita, namun untungnya, ia tidak hamil, karena kupikir saat itu bukan masa-masa yang tepat untuk punya anak. Aku juga tidak mampu mengajaknya berbulan madu, namun ia bilang itu bukan masalah, yang penting kami berdua bisa bersama. Ia memang baik seperti itu. Aku kemudian membantunya mengangkut barang-barangnya dari apartemen kumuh itu ke rumahku. Hidup kami nampaknya sempurna, dan kami sangat cocok bersama-sama.

***
Beberapa bulan kemudian, aku mendengar kabar bahwa Kevin, salah satu rekan kerjaku yang menghadiri pernikahanku, ditemukan tewas dengan luka sayatan di sekujur tubuhnya. Tidak diketahui siapa pembunuhnya dan apa motifnya. Polisi bilang, mayatnya akan segera diotopsi. Ini membuatku depresi, dan menambah parah sakit kepala yang sudah beberapa waktu kualami. Kelihatannya, aku mulai terkena sakit kepala kronis akibat terlalu keras bekerja.

Hari itu, aku pulang larut malam, saat Christy sudah masuk ke kamar. Aku tidak lapar, jadi aku memutuskan untuk langsung masuk ke kamar dan menceritakan soal Kevin pada Christy. Istriku langsung duduk tegak menghadapku, tersenyum, dan berkata, "jangan khawatir. Ia akan baik-baik saja."

CreepyPastaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang