↬wtf!?

967 118 12
                                    

"Jennie,kamu mau kan ikut acara makan malam?sama rekan bisnis mama?"tanya nyonya kim.

"Cih,tumben,mama masih peduli?atau emang ada maksud tersembunyi?"ucap Jennie tanpa menatap nyonya Kim.

"Huh,mama lagi gak mau berdebat jen,mood mama lagi malas untuk bertengkar kayak gini,nanti malam kamu dandan yang cantik"

••••

"Apa apaan sih ma!bajunya pendek gini??dingin ma!"Jennie menatap baju yang diberikan oleh nyonya kim dengan tatapan jijik.

"Udah kamu ikutin aja,gak usah banyak ngomong"

Setelah selesai berpakaian,Jennie segera turun ke ruang tamu,gadis itu memakai baju dress namun memakai sepatu snickers.

"Astaga,mama punya anak perempuan atau laki laki sih?!"nyonya kim memijat pelipisnya,karena jika kalian buka isi lemari jennie,hampir semua bajunya berwarna hitam/putih,dan rok hanya ada 3,2 rok sekolah dan 1 lagi rok jalan jalan tapi jarang banget Jennie pake.

"Copot sepatu kamu,buruan"

"Ck,iya iya"

Dengan ogah ogahan,Jennie melepas sepatunya lalu memakai high heels yang mamanya kasih.

"Ayo cepat,takut teman mama nunggu lama"

Selama di perjalanan,tidak ada yang membuka suara,Jennie yang sedaritadi bermain handphone menoleh ke arah nyonya kim yang sedang fokus menyetir.

"Ma"

"Hm?"

"Mama.....kenapa sih gak rujuk aja sama papa?"tanya Jennie pelan pelan,memang semenjak nyonya kim bercerai dari tuan Kim,dia jarang sekali pulang,entah itu mengurus perusahaannya di luar negri atau lembur di kantor.

Bahkan Jennie belum pernah tahu rasanya disayang orang tua itu bagaimana.

"Kamu gak tau apa apa,udah biar ini jadi urusan mama,kamu gak usah mikirin,dia mungkin udah bahagia sama keluarga barunya"kata Nyonya kim sembari tersenyum kecut.

Jennie terdiam,disatu sisi Jennie sangat membenci mamanya karena tidak pernah meluangkan waktu untuk Jennie,tapi disatu sisi juga mamanya yang berjuang sendirian untuk menghidupi putri semata wayangnya itu.

Tetapi,Jennie juga ingin seperti anak anak biasa pada umumnya mendapatkan perhatian dan kasih sayang dari kedua orangtua.

Entah berapa lama Jennie melamun,mereka sudah sampai di restoran mewah yang sudah nyonya kim pesan untuk acara ini.

"Nah ayo"

Nyonya kim berjalan terlebih dulu,meninggalkan jennie yang kesusahan berjalan menggunakan high heels.

"Ma tunggu!--"

Bruk.

"JALAN PAKE MATA DONG!"

"Eh?"

"ELO!?"

"Ngapain lo disini!?"bentak Jennie setelah menyadari siapa orang yang menabraknya.

"Harusnya gue yang nanya,kenapa cewek barbar kayak lo bisa ada di acara high class kayak gini?"

"YAK, JEON WONWOO!"

Hampir saja Jennie akan menonjok perut wonwoo,kalau mamanya tidak memanggilnya.

"Awas lo!"

Jennie benar benar kesusahan saat berjalan menggunakan heels seperti ini,rasanya ingin membuang heels itu dan menggantinya dengan sendal jepit.

"Lama banget kamu"bisik nyonya kim dengan nada mengancam,sementara jennie hanya mendengus kesal.

"Oh,Donghae-ssi Taeyeon-ssi ini anak saya,yang sering saya ceritakan kepada kalian..."

"Wah,ternyata lebih cantik dibandingkan di foto ya,Hyoyeon-ssi"puji Taeyeon sembari memegang tangan Jennie lembut.

"Sebentar,kami akan memanggil putra kami dulu,dari tadi dia keluyuran disini haduh"kata Donghae.

'Wait...putra?jangan bilang...'

"Ayah!bunda!maaf wonwoo telat"

"SIALAN NGAPAIN DIA ADA DISINI BANGSAT."batin Jennie.

"Kenalkan ini putra kami,Jeon Wonwoo,dia seumuran sama kamu kok Jen"kata Donghae.

"Maaf om,tan,aku sudah kenal sama dia,kita satu sekolah"kata Jennie sembari melirik ke arah wonwoo dengan lirikan seperti ingin menerkam cowok itu sekarang juga.

"Wah bagus dong kalau satu sekolah!?nantinya kalau udah menikah nanti bisa berangkat bareng?iya gak yeon?"kata Taeyeon sembari menatap senang Hyoyeon a.k.a nyonya kim.

"Iya betul..."

"Tunggu...ini maksudnya apa?"tanya Jennie.

"Loh?hyoyeon-ssi?anda belum kasih tau tentang pernikahan mereka yang dilaksanakan sebentar lagi?"tambah Donghae yang membuat Jennie membulatkan kedua bola matanya.

Jennie hanya gadis kelas 3 SMA yang ingin menjalani kehidupan normal lalu kuliah dan jadi sukses nantinya,bukan menjadi ibu rumah tangga pada saat usianya saja belum menginjak 20 tahun.

"Oh itu....biarin jadi suprise buat dia hahaha"kata Hyoyeon,yang sama sekali tidak lucu bagi Jennie.

"Udah jennie duga ma,mama ada maksud tertentu ngajak jennie kesini,kalau begini jadinya Jennie kabur aja dari rumah tadi"bisik Jennie.

"Udah terima aja,acara pertunangannya akan dimulai sebentar lagi"

Lagi lagi Hyoyeon membuat Jennie kehabisan kata kata,menikah?bahkan dengan musuh bebuyutan Jennie semenjak mos?

"Mama!apa apaan sih!?jennie gak tau apa apa disini!mama jangan seenaknya dong ngendaliin kehidupan Jennie"kata Jennie yang sudah habis kesabarannya.

"Mama akan jelaskan di rumah,kamu sekarang turuti aja perintah mama"


Setelah acara pasang cincin,Jennie langsung pergi ke taman belakang restoran tersebut,bermain ayunan sendirian.

"Apa mama udah bosen ngurusin gue?apa gue ini beban?padahal gue gak pernah minta dilahirkan....kenapa hidup gue begini banget?"Iseng,Jennie melempar batu ke arah kolam.

"ADUH!"

"Yah!kena orang!?" Jennie segera mengecek orang itu,disini cukup gelap,jadi orang itu kurang terlihat jelas.

"Sakit bego!kalau gue geger otak gimana hah!"

"Jeon wonwoo,lo ngapain sih disini!?lo ngebuntutin gue ya!?"tuduh Jennie.

"Geer banget,gue cuma disuruh tante Hyoyeon buat nyari lo,lebay banget pake acara kabur segala"Kata Wonwoo dengan tatapan seriusnya.

"Oh,yaudah gue nanti kesana"kata Jennie tanpa menoleh ke arah wonwoo.

"Ngapain masih disini?"

"Nungguin lo lah"

"Gak usah nungguin segala,gue bisa sendiri"

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Feb 01, 2019 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

self control ↦jww.kjnTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang