New Friend

2.6K 427 17
                                    


Tangan mungil itu perlahan menghapus cairan bening yang membasahi wajahnya, mendesah saat menatap bayangan wajahnya di cermin.

"mengapa aku selalu menangis layaknya anak kecil seperti ini, sudah bertahun - tahun berlalu tapi aku tetap selalu cengeng dan lemah, seharusnya aku tetap merasa bahagia karena setidaknya aku dapat berjumpa Mark Hyung hari ini, mendengar dia berbicara padaku, itu harusnya sudah lebih  dari cukup, aku seharusnya lebih tegar" Haechan berkata sedih.

Dengan helaan nafas berat, jarinya bergerak memperbaiki riasan yang terlihat berantakan diwajahnya sesekali dia mendesis saat merasakan nyeri ketika tangannya menyentuh lebam dibawah matanya yang selalu ditutupinya dengan make up.

Haechan menghela nafas perlahan ketika dia sudah selesai memperbaiki riasannya, Haechan tetap merasa itu tidaklah cukup.

Dia tetap tidak terlihat menarik sama sekali bahkan bagi dirinya sendiripun dia tetap si bebek jelek yang terlihat sangat menyedihkan.

"kenapa aku tidak dapat terlihat menarik seperti orang lain" desahnya lemah, tapi Haechan secepatnya menggelengkan kepalanya

"Tidak! aku harus bertahan" dia memaksa sebuah senyum dibibirnya dan berjalan keluar dari kamar mandi, tapi belum sempat dia melangkah jauh Haechan sudah menabrak seseorang.

"ah.. maaf.." serunya panik,tapi orang yang ditabrak hanya tersenyum dan menggelengkan kepalanya

"tidak, aku yang pertama menabrakmu, aku sungguh - sungguh minta maaf.." Haechan menghela nafas lega dan memperhatikan gadis yang ditabraknya, mata Haechan membesar saat dia melihat wajah gadis itu.

Haechan akui dia tidak pernah melihat gadis secantik ini, sangat elegant dan terlihat sangat lembut, bahkan senyumnya sangat mempesona, Haechan tidak dapat menolak untuk tidak tenggelam dalam keindahan Gadis itu.

"Apa kau baik - baik saja" tanya gadis itu kuatir saat memperhatikan betapa Haechan tenggelam dalam pikirannya sendiri, Haechan dengan keras menggelengkan kepalanya.

"aku baik- baik saja, maafkan aku.."Gadis itu tersenyum, senyum yang sangat indah, dia seharusnya merasa iri dengan kesempurnaan gadis itu tapi Haechan terlalu sibuk dengan kekagumannya.

"N-namaku Lee Haechan" Haechan mencoba tersenyum, tapi sekali lagi dia berpikir senyumnya terlihat sangat aneh dan jelek dibandingkan sosok dihadapannya.

"kau bisa memanggilku Goeun.." gadis yang bernama Goeun itu menjawab dengan nada yang lembut.

"aku tidak pernah melihatmu sebelumnya, apakah kau baru disini?" Haechan tidak tau mengapa dia begitu tertarik dengan gadis dihadapannya, tidak bukan dalam arti seperti itu, dia hanya sangat terpesona kepada Goeun.

"ah ya..aku baru saja tiba, aku sebelumnya tidak bersekolah disini.." Goeun menjawab lagi, kali ini Gadis itu menunduk dengan malu, dia memainkan jarinya yang menurut Haechan sangat Imut sekali

"H-haechan-ssi maukah kau..berteman denganku..aku sungguh tidak mengenal siapa - siapa disini " Haechan tersenyum cerah mendengar permintaan gadis itu.

"tentu saja.." dia mengangguk dengan penuh semangat, tapi lalu bibirnya mengerucut sedih

"aku tidak pernah mempunyai satupun teman sebelumnya" Goeun menatapnya heran.

"eh..kenapa? kau terlihat sangat baik" Haechan hanya tertawa pahit.

"yah..karena seseorang membuatku seperti ini jadi tidak ada yang mau berteman denganku, katanya aku tidak menarik dan tidak menyenangkan untuk dijadikan sahabat" Haechan tersenyum dengan polosnya, Goeun terlihat terkejut saat mendengar jawaban Haechan

"tapi, kamu sangat Manis.."Haechan terkikik saat mendengar hal itu.

"Thank you, biarpun hanya seperti itu, aku sangat bahagia mendengarnya" Goeun ingin mengatakan sesuatu, tapi Haechan menggelengkan kepalanya.

"owh.. tapi mengapa kau pindah kesini?" Goeun tersenyum malu - malu

"aku? aku mencari mantan kekasihku.."

"eh? mantan?" Goeun mengangguk.

"yeah mantanku, aku mendengar kalau dia sekolah disini, aku benar - benar ingin bertemu dia sekali lagi.." Haechan tersenyum pada Goeun.

"kau masih mencintainya?" pipi Goeun terlihat memerah, tapi gadis itu hanya mengangguk pasti.

"Sangat, aku hanya berharap dirinya mau kembali kepadaku dan belajar mencintaiku juga" Haechan menepuk pundak Goeun dengan lembut.

"tentu saja dia akan menyukaimu, Kamu sangat sempurna, tidak ada yang akan menolakmu" Goeun tersenyum dan tiba-tiba memeluk Haechan, membuat yang dipeluk terkejut dengan skinship mendadak itu.

"Terima kasih, aku senang kau mau membantuku, aku berharap kita bisa menjadi teman baik Haechan-ah" Haechan hanya tersenyum, merasakan anugerah saat Goeun mengatakan itu, seseorang secantik Goeun sudi menjadi teman yang tidak pernah sekalipun dia miliki, karena Mark semua orang membencinya.

sekarang dia memiliki Goeun sebagai sahabat, Haechan berharap ini akan bertahan lama.




Mark mendesah kesal,Haechan memanggil namanya lagi dengan seorang gadis asing disebelahnya, Tidak bisakah bebek itu meninggalkan Mark walau cuman sehari saja, Mark sangat lelah dengan Haechan.

"Markie Hyung..hey.." Haechan berseru riang, Mark mengepalkan tangannya kesal matanya melirik pada gadis disebelah Haechan, dia terlihat familiar tapi Mark tidak dapat mengingat kapan dia pernah melihat gadis itu.

Goeun terkejut saat melihat Mark, matanya membesar dengan pengharapan, tapi ketika Mark tidak memperdulikannya sama sekali dan malah kembali menatap Haechan dengan marah, Goeun mendesah penuh kecewa,

"aku mengatakan padamu jangan memanggil namaku seperti itu lagi.. You stupid ugly duck" Haechan cemberut, tapi segera digantikan senyum riang, Goeun tidak mengerti kenapa dia masih bisa tersenyum saat Mark baru saja menghinanya seperti itu.

"ah.. Markie hyung ini Goeun, dia baru disini baik- baiklah kepadanya ya" Mark melirik pada Goeun Lagi dan mengangguk.

"hey aku Mark lee, bukan Markie..jangan pedulikan
Bebek bodoh itu" ucapnya sinis.

"Aku.. Goeun...Mark-ssi" Goeun berucap pelan, lidahnya tiba-tiba terasa pahit, Mark hanya mengangguk, Goeun menunduk dengan perasaan sedih dan kecewa.

"Haechan-ah, Aku harus pergi sekarang, Ayahku menjemputku, see you tomorrow " Goeun berucap lemah, Haechan tidak menyadari dan hanya mengangguk dengan semangat, Goeun melihat kearah Mark.

" you too Mark-ssi .." Mark tidak menjawab dan hanya memperhatikan saat Haechan melambai kearah Goeun yang beranjak pergi dengan riang.

"wow.. congrats now you have a friend ..apakah kau tau kalian terlihat seperti Putri dan babunya?"dia mengejek Haechan, berpikir yang muda akan terluka mendengarnya, tapi Haechan dengan polosnya tersenyum.

"yes, Bukankah dia terlihat sangat cantik, Goeun terlihat seperti seorang putri, aku tetap tidak percaya dia mau berteman denganku" Haechan terkikik senang, Mark hanya menatapnya tanpa ekspresi.

" you sure are stupid ..Bukan hanya jelek tapi juga sangat bodoh" Mark menggerutu smabil berjalan meninggalkan Haechan yang masih tersenyum bodoh.

"seperti aku tidak tau saja" senyumnya perlahan menghilang digantikan raut sedih diwajahnya

"Mark Hyung bodoh" Ucapnya pelan dan berjalan ingin menyusul Mark, tapi sekali lagi dia menabrak seseorang, kali ini tidak sepelan tadi Haechan sampai terduduk di lantai dengan keras.

"Ahh.. maafkan aku" katanya dengan tergesa - gesa segera berdiri,tapi Haechan tertegun saat mendapati dua mata tajam menusuk menatapnya.

"J-Jeno-ssi..Maafkan aku.."Dia menjadi panik sekarang, Jeno hanya diam dan tetap menatap Haechan, Haechan yang sebenarnya agak takut kepada Jeno mengigit bibirnya .. "a-apakah aku menyakitimu..?" dia bertanya pelan.

"kamu benar - benar Bodoh.."


TBC
A/n : here I am again.. reviews selalu dinanti.. sampai jumpa next time semuanya.

SO MUCH FOR YOUR LOVE (MarkHyuck)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang