Terima kasih telah mencintaiku apa adanya, Kim....
.
.
Aku... Sangat beruntung telah memilikinya.
Sebelumnya aku menyerah, karena keadaanku yang tak sempurna ini...
Kakiku lumpuh, aku tak bisa berdiri. Meski ini tak permanen, tapi aku tak tahu kapan aku bisa kembali normal lagi... Sudah lama aku begini karena kecelakaan sepeda motor yang menimpaku.
Jujur, aku masih tak percaya pada 2 tahun yang lalu...
Dimana seorang pria tinggi berkulit putih yang bernama Kim Taehyung itu melamarku dihadapan teman-temanku, keluargaku, dan juga keluarganya.
"Will you marry me, (y/n)?"
Kalimat itu menjadi saksi dimana aku dengannya menjadi pasangan.
Pasangan hidup...
Sekali lagi, kejadian itu membuatku terharu sekaligus menangis bahagia...
Taehyung sangat mencintaiku, bahkan ia dengan sejatinya berkata,
"Aku tak peduli, mau kau berpenampilan apapun aku tak peduli. Sekalipun kau tak sempurna, kata yang mewakiliku untukmu hanya satu,"
"Aku mencintaimu.."
Sejak hari itu sampai sekarang, kami sudah resmi menjadi pasangan suami istri. Kami sudah saling memiliki seutuhnya.
Pagi ini, ia masih tertidur, dalam pelukanku.
Jangan tanya, bukan aku yang ingin memeluknya. Tapi dia yang meminta agar dia diperbolehkan untuk memelukku.
Ini hal yang biasa ia lakukan ketika seharian bekerja di kantor.
"Sayang..." Rengekku padanya. "Jangan erat-erat, dong... Aku kan sedang hamil. Kau mau bayi kita kenapa-napa?"
Ia terdiam beberapa detik lalu melepaskan pelukannya. "Maaf, aku tak bermaksud begitu."
Aku hanya terkekeh kecil. "Tak apa-apa, aku memaafkanmu. Kau tidak bekerja?"
"Mulai sekarang, aku akan cuti sampai kau melahirkan buah hati kita nanti."
"Kenapa begitu? Bisa-bisa jatahmu dipotong nanti dengan bos mu." Ucapku memperingatkan.
"Itu lebih baik daripada aku harus kehilangan jatah darimu." Balasnya sambil menunjukkan wajah mesumnya.
Aku menjitak kepalanya lumayan keras, "Bicara apa kau ini?"
"Astaga, aku hanya bercanda, sayang. Jangan menganggap serius. Tapi lihat, wajahmu jadi tersipu malu begitu."
Memang, sih, wajahku sedikit memerah sekarang. Entah kenapa si Kim ini mudah membuat hatiku luluh.
"Sudah, mandi, sana. Bau, tahu!" Ucapku ketus.
"Cium," Tuturnya manja.
KAMU SEDANG MEMBACA
One Day With You
FanfictionGak jago bikin deskripsi, makasih -,- Just imagine with Bangtan, tidak dengan yang lain :v Rated? I don't know intinya bukan rated M. 👌 Happy reading~ All part as you POV ;)