BEGINNING

2 0 0
                                    

Suasana malam mulai mencekam. Perlahan-lahan ku berjalan di trotoar sambil berharap ada seseorang yang menemukanku. Kaki ku bengkak dan rasanya sakit sekali. Ditambah dinginnya udara membuatku sulit untuk bernafas.

Didepan pagar rumah yang kulewati, aku melihat sekilas sosok makhluk menyeramkan dengan banyak luka ditubuhnya. Makhluk itu mengeluarkan bau amis darah yang sangat menyengat. Sontak, membuatku merinding dan ketakutan.

Instingku mengatakan untuk segera menjauh dari situ. Aku mencoba berlari secepat mungkin walaupun kaki ku sakit. Entah kenapa posisi ku tetap tidak menjauh dari situ. Makhluk itu semakin mendekat menghampiriku.

Tiba-tiba sebuah ledakan terjadi di Toko yang tidak jauh dari tempat ku berada. Sebuah tong sampah terlempar mengenai bahu kananku dan membuatku terpental lumayan jauh. Banyak darah berceceran disekitar ku hingga aku berpikir ini bukan khayalanku saja, karena yang kulihat sangat nyata.

Aku terbaring tak berdaya diatas aspal yang kasar. Kesadaranku sedikit terganggu, penglihatanku menjadi buram. Makhluk tadi berada tepat disamping ku dan mencium bau darah yang keluar dari bahuku.

Aku hanya bisa pasrah dengan nasibku, mungkin ini akhir dari segalanya. Dimakan oleh makhluk menyeramkan seperti itu. Pikiranku kacau dan tidak karuan, ini karena kejadian aneh berturut-turut kualami. Apalagi kondisiku terlihat sangat parah sekarang ini.

Tubuhku tidak bisa digerakkan sedikitpun, walau ku coba sekuat tenaga pun tetap saja susah. Makhluk itu menggenggam kaki ku dengan satu tangannya yang keriput dan banyak duri tumbuh di kulitnya. Ukurannya sebesar batang pohon.

Ketika aku melihat sekilas kebelakang, ada seseorang berlari kencang. Dia memegang dua senjata ditangannya, pedang pendek di kanan dan sabit panjang ditangan kirinya. Dia menghunuskan pedangnya ke kepala makhluk itu, hingga terbelah menjadi dua. Darahnya berceceran kemana-mana bahkan sampai baju ku jadi berwarna merah.

Pandanganku perlahan mulai membaik. Aku tidak menyangka bisa selamat dari hal paling menakutkan yang pernah dialami seumur hidupku ini.

Orang itu memandangku, bola matanya berwarna merah seperti darah dan kulitnya pucat. Dia adalah seorang pria, kira-kira berumur tiga puluhan. Dia mengenakan pakaian serba hitam seakan baru pulang dari sebuah pemakaman.

Dia mendekatiku dan membisikkan sesuatu. "Mungkin aku bisa menyelamatkan hidupmu dan berbagi sedikit kekuatan padamu." Sambil mengusap bibirku lalu lanjut mengatakan. "Maafkan aku, tapi kamu pasti penasaran siapa aku ini. Kamu harus hidup dan mencari tau sendiri." Dia menciumku, rasanya seperti tersengat listrik bertegangan tinggi. Energi yang besar mengalir ke dalam tubuh dan membuatku pingsan.

Setelah tiga hari aku tidak sadarkan diri. Ketika aku bangun, entah kenapa sekarang aku berada di Rumah Sakit. Apakah pria itu yang membawa ku kesini. Tapi aku tidak melihat siapapun, yang kulihat hanyalah tanganku yang tertancap jarum inpusan.


Jika dipikir, ini seperti sebuah mimpi. Kejadian aneh dan sosok pria misterius itu selalu terbayang jelas di kepalaku. Aku harus mencarinya dan menanyakan apa yang sebenarnya terjadi. Karena aku tau ada yang salah padaku sekarang ini. Aku merasakan sesuatu yang mengalir di tubuhku.

The Half Blood : DimentionsTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang