Chapter 1 : Kemampuan Khusus

0 0 0
                                    

Namaku Neo Lawesdy, berumur 22 tahun. Aku tinggal di Vila tua bernama Orchid Revenue di sebelah kanan bukit Kalutar, kota Aligara. Aku bekerja sebagai pelayan di Dominic Cafe, sebuah restoran kecil yang tidak banyak pengunggung.

Aku tidak punya keluarga kandung. Karena dari kecil aku tinggal di panti asuhan. Ketika berumur delapan tahun, aku diadopsi oleh Mr. Andra Lawesdy sebagai anak angkatnya. Dia meninggal tiga tahun yang lalu karena penyakit mematikan.

Orchid Revenue adalah vila peninggalan Mr. Andra yang sekarang diwariskan padaku. Vila ini sangat luas dan terlihat indah dari luar. Tapi dari dalam mempunyai sisi gelap yang tidak diketahui.

Setiap memasuki ruangan, Aura menakutkan selalu menyelimuti vila ini. Meski aku sudah tinggal lama disini, aura itu tetap terasa hingga kini. Apalagi orang-orang sepertiku akan sangat mudah merasakan hal aneh disini.

Sejak berusia 5 tahun aku sudah bisa melihat dan merasakan sesuatu yang ganjil, seperti melihat makluk halus dan sebagainya. Orang disini menyebut kami indigo atau orang yang mempunyai kemampuan khusus.

Bahkan dulu Mr. Andra tidak pernah mengetahui hal ini. Apalagi sejak kejadian delapan bulan lalu, ketika aku di serang makhluk mirip monster dan diselamatkan seseorang. Aku mendapatkan kemampuan baru.

Sekarang aku adalah seorang Immortal, manusia yang tidak bisa mati karena suatu hal. Mungkin ini akibat dari ciuman pria misterius waktu itu, setelah itu lalu aku sadar. Ketika aku mendapatkan luka atau anggota tubuhku terpotong, selalu bisa sembuh dan kembali ke bentuk semula. Ini seperti kutukan.

Aku ingin mencari kebenaran dibalik semua ini. Dan hasilnya selalu sama, tidak bisa dinalar oleh otak manusia. Satu-satunya cara adalah menemukan pria itu. Dia tidak pernah menunjukan keberadaannya lagi.

***


Hari ini Dian akan datang ketempat kerjaku. Dian salah satu sahabatku.  Dia mengajak aku untuk menemui seseorang bernama Madam Marta, kenalannya yang bisa membantu memberikan petunjuk menemukan pria yang aku cari selama ini.

Dian sama sepertiku, dia tidaklah normal. Dari kecil dia sudah bisa memakai memampuan khususnya dengan baik. Jika tanganya memegang suatu objek, dia bisa merasakan suasana atau hal yang dialami objek yang disentuhnya tersebut. Itu berlaku pada benda mati dan benda hidup.

Waktu SMA aku sekelas dengannya. Kami sering kena bully teman sekelas, mereka menyebut kami aneh dan menakutkan. Dibadingkan denganku, Dian punya lebih banyak teman indigo dari pada aku.

seseorang membukakan pintu cafe dan itu Dian. Berlari menghampiri dan memegang tanganku dengan erat. Dian mencoba menerawangku. Tiba-tiba dia jatuh, seakan melihat sesuatu yang menyeramkan dalam diriku. "Apa yang telah terjadi padamu?". Sambil bicara dengan nada tinggi "aura menyeramkan apa yang ada padamu? sepertinya kau harus segera di tangani. Aku merasakan hal buruk merasuki mu." Aku terdiam panik "maaf" hanya satu kata yang terucap dari mulutku.

Kami pun segera pergi dan menemui Madam Marta sesuai janji yang telah kami buat hari ini di telepon. Aku menjelaskan kepada Dian apa yang telah terjadi. Dian hanya menatapku aneh seakan orang yang disampingnya bukan diriku yang dia kenal sebelumnya.

Rumah Madam Marta jauh berada di pedalaman hutan Green Woods ini. Kami kesulitan untuk pergi kesana. Setelah sampai, aku langsung menekan bell dan berharap mendapat respon positif darinya. Mengingat hari sudah mulai gelap aku mulai khawatir dia tidak ada dirumah.

Pintu pun terbuka. "Silahkan masuk! kalian Dian dan Neo kan?" Robby mempersilahkan masuk dengan wajah yang ramah. Dia adalah asisten Madam Marta. "Apakah Madam ada dirumah?" Dian mencoba menanyakan. "Madam menunggu kalian dari tadi, katanya ada hal serius yang ingin dibicarakan dengan kalian berdua".

Kami masuk ke dalam rumah. Betapa kagetnya aku melihat banyak ruangan yang luas ini. Padahal dari luar, rumah ini hanya gubuk kecil yang kelihatan tidak terurus. "Apakah ini nyata?" tanyaku. "Oh iya.. Ini pertama kalinya kamu kesini" jawab Robby dengan senyum kecil di wajahnya. Meskipun aku bingung, mungkin ini kemampuan Madam Marta.

"Oh kalian sudah datang ya. Aku sudah dengar apa yang terjadi. Sebenarnya apa yang kalian inginkan?". Seorang wanita berwajah seram ini adalah Madam Marta. "Maaf, saya Neo Lawesdy. Apakah anda bisa memberi tahu apa yang terjadi padaku?". Aku penasaran dan mengajajukan beberapa pertannyaan.

"Tentu saja. Tapi kemampuan ku tidak terlalu hebat, jadi hanya bisa memberikan beberapa petunjuk". Dia mulai menjelaskan. "Orang yang kalian cari adalah salah satu dari penguasa lima dimensi yang sangat berbahaya. Aku sarankan kalian agar tidak terlalu ikut campur dalam masalah ini". Dia melanjutkan, "Kemampuan kamu sekarang ini adalah pemberian darinya. Dia tidak memberikan kepada sembarang orang. Tapi hanya kepada keturunan atau orang yang sedarah dengannya".

Aku semakin penasaran dengan  penjelasannya. "Sekarang dimana dia?". Marta hanya meberikan satu petunjuk lagi. "Dalam dunia gelap, dia adalah salah saru orang yang mempunyai kekuatan untuk menghancurkan keseimbangan dunia". Wajah Madam mulai pucat dan dia berusaha meyakinkanku untuk tidak lagi mencarinya. "Baiklah jika kalian terus memaksaku mengatakan ini. Aku memberi dua petunjuk yang sangat penting. Cari buku panduan kitab hitam atau Pandora dan satu lagi. Kalian harus berurusan dengan organisasi BLACK. Hanya itu yang bisa aku katakan". Tegas Madam dengan Khawatir.

Kami memutuskan untuk pulang. Setelah mendengar penjelasan tadi aku sangat berterima kasih kepada Madam Marta atas petunjuk yang dia berikan kepadaku. Selanjutnya hanya mencari dua petunjuk penting nya saja.

Aku pamit dengan Dian di pertigaan jalan. Kami punya janji seminggu lagi bertemu di Dominic Cafe untuk meneruskan langkah kami.

***

Bersambung...


The Half Blood : DimentionsTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang