8

66 12 2
                                    


Selepas balik dari kamar mandi, Anne dan Desi tidak melihat tanda-tanda senior ada di luar maupun di dalam ruangan.

Dan Anne bernafas lega, tapi jalan nya terhenti

"anjir, ga kak Erlan ga kak Zikar sama aja bikin gw deg-degan tapi kesel liatnya."

"Kenapa berhenti ne?"
tanya Desi dan paham setelah melihat Zikar masuk lebih dulu ke ruangan.

setelah beberapa menit bengong,

"Kak Zikar? gausa malu lah cepet ne nanti kena omel senior depan semua orang lebih malu, jangan bengong teros,"
tarikan Desi berhasil bawa Anne ke depan pintu ruangan,

"Lu dulu lah bukain, kan tadi gw yang ijin ke senior,"
ucap Anne pada Desi,

"Mana bisa bergilir kayak gitu, kan lu yang ijin keluar berarti ijin masuk juga sama lu dong,"
Desi mengeles,

"Yauda awas,"
balas Anne ketus,

"Assalamu'alaikum"
ucap Anne sambil kepala nya sedikit nongol ke dalam dan berhasil membuat seisi ruangan tertawa,

Bayangin aja bocah yang kalo lagi takut cuma nongol doang kepalanya dibalik pintu, ya itu imut dan gemesin bukan lucu bikin ketawa sih,

"Kak boleh ke dalam?"
tanya Anne sambil kebingungan kenapa mereka pada ketawa pas dia dan Desi dateng?

"Waalaikumsalam, boleh boleh masa ga boleh,"
jawab senior itu yang sama juga ikut ketawa

"Makasih kak,"
ucap Anne dan Desi yang langsung jalan ke tempat duduk semula,

"Beb, napa semua pada tawa pas gw sama Desi dateng?"
tanya Anne pada Sinta,

"Kamu sih main nongol aja, mana keliatan pala nya doang hahaha,"
jawab Sinta lalu ketawa,

"Dih padahal kaga lucu,"
ucap Anne dan berhasil menangkap sebuah pemandangan indah, menurutnya,

"Kak Zikar des,"
Anne tidak sadar kalo yang barusan dia ucapkan sedikit kenceng,

"Kenapa sama dia?"
tanya Desi,

"Kaga kaga, Sin kak Zikar noh"
ucap Anne yang langsung menoel punggung Sinta dari belakang,

"Makanya tadi aku ketawa ga keras keras amat, malu anjir."
jawab Sinta sedikit membisik tapi masih bisa terdengar oleh Anne saja,

"Tadi kamu denger ketawa cowok paling kenceng? tau ga ketawa siapa? kak Zikar noh,"
lanjut Sinta,

"Ah masa? anjir malu dong gw sialan,"
jawab Anne yang langsung melihat lagi ke arah Zikar yang ga sadar ternyata dia ngeliatin Anne sambil senyum,

Anne langsung menutup mukanya memakai bagian depan kerudung nya dan badannya sedikit melorot ke bawah bangku, cuma menampakan setengah badannya.

"Des gw malu, sial,"
ucap Anne pada Desi,

"Malu napa? sama kak Zikar?"

"Iya anjir katanya dia ketawa paling kenceng pas tadi gw nongol,"

"Ketawa gemes itu, dia gemes sama lu kali . ."

"Gemes pen nampol,"
lanjut Desi yang berhasil membuat Anne menjitak kepalanya,

"Goblo sialan"
ucap Anne sedikit bernada tinggi,

"Astaghfirullah, jadi kasar lagi kan gw"

"Jangan tawa lu,"
lanjutnya,

"NGAKAK SERIUS ANJIR PARAH SIH INI,"

"Bisa dikecilin ga suara lu? itu senior pada liatin lu bodoh, kak Zikar juga anjir kayanya dia tau kalo lu ngomongin dia,"

Love SeniorTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang