Part 1

64 4 0
                                    

Part 1 masih banyak kesalahan, maaf yaa. Kalo ngga suka gausah dibaca gapapa 👌

***

"Pyaaarrrr" terdengar suara pecahan piring di dapur bawah.

"Pasti berantem lagi" gumam Bianca pada dirinya sendiri.
Kemudian ia kembali memasang earphone di telinganya. Ya, Bianca sedang mendengarkan lagu favoritnya di kamarnya.

"Ini itu perusahaan besar, kamu ngga akan bisa mengurus nya" bentak papa Bianca.
"Jangan meremehkan perempuan, ini mudah bagiku, bahkan lebih dari kamu" balas mama Bianca.

"Nggak bisa! Kamu nggak akan bisa!" bentak papanya lagi.
"Nggak! Kamu egois!" Balas mamanya lagi.

Suara pertengkaran orang tua nya melebihi suara earphone Bianca, karna terlalu bising baginya, akhirnya ia memutuskan untuk pergi.

Tap tap tap
Suara langkah kaki terdengar dari tangga.
Kedua orang tua nya itu menoleh kearah anaknya yang hendak berjalan menuju keluar.

"Braakkk"
Suara bantingan pintu terdengar sangat keras sampai menggema. Ya, Bianca lah yang membanting pintu.

"Lihat! Ini semua karna kamu yang ngga bisa mendidik anak kamu" ujar Eldo, papa Bianca sambil menunjuk kearah istrinya.
"Kenapa kamu nyalahin aku, ngaca!" balas Fredella, mama Bianca.

"Cape debat sama kamu" ucap Eldo lalu pergi meninggal kan Fredella yang juga sama marahnya.

"Dasar, suami ga tau diri" gumam Fredella kemudian berjalan menuju kamar nya untuk menenangkan diri.

Kini hanya tersisa pembantunya yang sedang membersihkan pecahan piring tadi.

***

Bianca Vyna Archard, anak pasangan dari Eldo Archard dan Fredella Archard, dan adik dari Dave Fredino Archard. Mereka adalah keluarga Archard.
Bianca anak broken home, karena orang tuanya selalu bertengkar untuk merebutkan perusahaan Archard. Dari dulu mereka selalu mementingkan egonya masing-masing dan tidak pernah memikirkan perasaan anak-anak nya.
Dave, kakak Bianca sekarang ia tidak tinggal di mansion keluarga Archard, melainkan kuliah di London.

- - -

Bianca menyusuri jalan entah kemana. Hatinya hancur.
Yang ia inginkan sekarang adalah kakaknya. Dia rindu kakaknya. Orang yang selalu menjadi sandaran disaat orang tuanya bertengkar.

Dia berjalan sekitar setengah jam hingga dia menemukan sebuah cafe, lalu ia memutuskan untuk berhenti di cafe itu saja. Mungkin Bianca sudah lelah berjalan.

Bianca menatap kosong kearah luar cafe itu. Ia memilih untuk duduk di dekat jendela. Yang sedang dia pikirkan adalah Ia merindukan keluarga yang bahagia. Tak sadar air matanya menetes.

Sore berganti malam, tapi dia enggan untuk pulang. Dia sudah nyaman disini, dia ingin menenangkan diri disini saja.

"Maaf kak, cafe nya akan tutup" ucap salah satu pegawai cafe itu. Bianca mengerjapkan matanya, ternyata tadi dia tertidur.

"Eh maaf, kalau begitu saya permisi" ujar Bianca setelah itu pulang dari cafe itu.

Sesampainya di rumah, ia menjatuhkan badannya ke kasurnya, karena besok dia akan sekolah.

'Kapan gue nemu keluarga yang utuh? gue capek ngerasain hidup kaya gini terus, rasanya kaya gapunya apa apa.' gumamnya sebelum tidur.

- - -

Pagi ini, Bianca sudah bersiap siap untuk sekolah. Dia menuruni tangga untuk sarapan. Ia sarapan sendiri karena ia tau orang tua nya pasti sudah pergi bekerja.
Beberapa menit setelah sarapan, ia keluar untuk menunggu taksi yang sudah ia pesan beberapa menit lalu.

- - - - -


@Berlianaadya

@bungamaya04

Maaf kalo part ini feel-nya kurang dapet,
Rada ngawur ngawur bikinnya.
Maaf juga kalo ada typo🙏

Secret AdmirerTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang