setelah kau pergi memilih cinta yang lain
ku terhanyut didalam sepi
dengan segenap cerita di masa kelam
kau meninggalkan janji
lalu kau pergi
tanpa pamit ataupun permisi
suci memang suci
kau yang telah berjanji ketika saya di usir oleh ibumu
karna saya asalnya tidak tentu orang hina
di hina tidak tulen sampang madura
ketika itu kau menghampiriku di tempat usahaku
kau berjanji akan menunggu kedatangan ku berapa pun lamanya
Tapi kemudian kau berpaling ke yang lebih gagah, kaya raya, berbangsa, beradat, berlembaga, berketurunan
kau kawin dengan dia
Kau sendiri yang bilang padaku bahwa perkawinan itu bukan paksaan orang lain
tetapi pilihan hati kau sendiri
Hampir saya mati menanggung cinta
kau katakan kau miskin saya pun miskin hidup tidak akan beruntung kalau tidak ada uang
Karna itu kau pilih kehidupan yang lebih senang mentereng, cukup uang, berenang di dalam emas bersayap uang kertas
siapa yang paling kejam??
diriku atau dirimu?
cintaku atau cintamu?
lalu setelah apa yang kau lakukan
kau seakan lupa dengan itu semua
seakan semesta mengajak ku bercanda
kau memintaku kembali
pantang pohon pisang berbuah dua kali
pantang lelaki memakan sisa
meski ku masih merindukanmu
bukan berarti ku masih mencintaimu
