.....
.....
.....
.....
.....
......
MR.author
bunyi detak jarum jam seirama, hening malam menyeruak masuk menambahkan rasa kekosongan didalam dada.
secangkir coklat hangat lagi dan lagi menemaniku menikmati malam malam panjang untuk mengingatmu.dan disini lah aku seperti 8 bulan lalu.
menyempatkan diri menunggu kamu dan berharap mungkin kamu akan datang kembali seperti hari itu.merindukanmu saat senja berganti warna menjadi gelap gulita itu sungguh menyiksa.
aku tak pernah lupa, bagaimana senyuman hangat itu selalu datang menerpa.
memberikan sensasi hangat yang menjalar hingga kata "cinta" mungkin tak cukup untuk mengungkapkan betapa aku sungguh sungguh mencintaimu hingga sekarang dan mungkin selama sisa hidupku.lalisa..
aku masih jelas mengingat, kejadian beberapa bulan lalu.
ketika kamu datang dengan sebuah senyuman hangat yang melengkung indah diantara wajah cantikmu yang rupawan.kamu datang membawakan sebuket bunga mawar beserta dua buah coklat ditangan.
seulas senyum hangat yang kamu berikan, dan ucapan penyemangat setiap pagi yang kudapati itu seperti alarm pagi yang selalu siap membangunkan tubuhku ini untuk kembali menyambut pagi dengan sisa kekuatan yang aku miliki.sungguh itu sangat manis, hingga aku dengan bodohnya menatap padamu bingung seolah bertanya "kau siapa? "
dengan wajah polos yang aku tahu saat itu kamu mungkin sangat kecewa.
raut wajahmu yang kala itu terlihat amat jelas berubah dan sedetik kemudian berbalik menjadi tenang seperti setiap isyarat yang aku berikan itu tak sama sekali mengganggu keberadaanmu.
dan lalisa, aku bersumpah pada diriku sendiri.
mengapa aku dengan mudahnya mempunyai fikiran bodoh seperti itu,
membuatmu terdiam sejenak memandang ke arahku yang memasang tampang bingung dan mencoba menjauh.kamu masih sempat tersenyum, memandang kearahku dengan tatapan tenang,
seakan mengerti bahwa aku sudah terbiasa seperti ini.dan ketika sebuah suara lembut menyadarkan ku.
kamu, suaramu,senyumanmu kenapa aku sama sekali tak mengingat apapun tentangmu saat itu.ketika kamu perlahan berjalan mendekat, dengan diriku yang masih menatap lekat saat kamu mulai mengoceh tak jelas.
mengganti mawar merah yang mungkin sudah beberapa hari tergeletak pasrah disudut kamar bernuansa putih dengan bau obat obatan yang diriku sendiri tak mampu untuk sekedar bertahan didalam ruangan ini.
sesak, saat aku kembali mengingat kamu dengan mudahnya beranjak duduk ditepian kasur.
bertanya apakah aku sudah makan atau belum?
percayalah sayang, hatiku sempat berkata "itu bukan urusanmu, lebih baik kau pergi dan tak usah menggangguku".
KAMU SEDANG MEMBACA
SOULMATES•Jenlisa(GxG)
Teen Fictionfan fiction LGBT kontes story. oneshoot valentine contest story 2019 Copyright ©2019 by Lazy_Monkey96