Strom in her eyes

82 8 3
                                    

Ketika pelangi yang selalu kutunggu mendatangkan badai yang tak terkira.
~safira nada
.
.
.
.
.

Malam ini aku akan mengungkapkan perasaanku pada kak fatih dan untuk pertama kalinya dalam hidupku aku pergi ke salon untuk berdandan.

Rambut hitamku di biarkan tergerai kelopak mataku dihiasi eyeshadow berwarna peach senada dengan gaun yang ku gunakan.

Kupandangi pantulan diriku di cermin menatap refleksi seorang gadis cantik yang tak bisa kuyakini adalah diriku sendiri aku tak pernah merasa se anggun ini sebelumnya.

Hingga aku tak mampu untuk tidak mengulum senyumku sendiri ketika membayangkan untuk apa aku berdandan seperti ini.

"Kau tau .? Kau adalah pelanggan tercantik yang pernah aku dandani selama 20 tahun karirku hmm..... bolehkah aku meminta fotomu.?"

Ucap wanita yang mendandaniku tadi yang membuatku mengangguk malu dan berterimakasih padanya.

Akupun berangkat menuju pesta ulang tahun kak fatih dirumahnya.

Kak fatih adalah putra sulung dari seorang pengusaha sukses di bidang properti bernama bapak muhammad usman beliau adalah seorang ayah yang begitu bersahaja istri beliau telah lama meninggal.

Kak fatih juga memiliki 2 adik pria yang pertama fatahillah dia 2 tahun lebih tua dariku nama panggilanya ata orangnya dingin jarang bicara aku saja tak pernah melihatnya tersenyum apalagi tertawa meskipun aku sering kerumahnya.

Yang kedua namanya umar dia sangat imut umar masih kelas 4 sd dia sangat menggemaskan dengan pipi gembulnya.

Pak usman memang seseorang yang sangat mencintai sejarah hingga ketiga anaknya dinamakan dengan nama para pejuang islam.

Aku tersenyum ketika mengingat keluarga kak fatih mereka keluarga yang menyenangkan batinku sambil tersenyum.

Tak lama kemudian aku telah sampai di parkiran rumah keluarga pak usman yang luas, ku langkahkan kakiku menaiki tangga kecil menuju depan rumah kak fatih.

Aku menunduk ketika melangkah karena terus di pandangi oleh sebagian pria.

Bisa ku dengar beberapa pria yang menatapku lalu berbisik memujiku cantik yang membuatku semakin menunduk malu.

Aku terus mencari keberadaan kak fatih hingga tak lama kemudian aku melihatnya sedang berdiri dia terlihat menunggu seseorang aku tersenyun dan perlahan menghampirinya.

Kak fatih yang sadar akan kehadiranku menatapku lalu tersenyum lembut.

"Fira..? Apa ini.? Kau membuat semua tamu pria menatapmu.!"

Ucapnya tersenyum lalu mengacak rambutku yang membuatku melengkungkan bibirku kebawah.

"Jangan dirusak kak.!"

ucapku yang ia hadiahi cubitan gemas di hidungku.

"Wah..! Mbak fira cantik sekali"

ucap umar membulatkan kedua matanya aku tersenyum gemas saat melihat tubuh gempalnya menggunakan tuxedo berwarna putih kucubit kedua pipi gembulnya yang ia hadiahi dengan senyuman manis.

Unforgettable WeddingTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang